13. adek?

25.5K 1K 6
                                    

Happy reading

#################

Kring kring kring

Bel pulang menggema di penjuru sekolah, siswa siswi berhamburan keluar dari kelas untuk segera pulang ke rumah.

Koridor ramai dengan murid yang berdesak-desak an menuju arah gerbang.

Setelah melakukan kegiatan di sekolah selama 9 jam, semua murid tentunya ingin cepat-cepat sampai di rumah atau bermain dengan teman di luar sekolah.

"Yura,, kamu pulang sama siapa? " Tanya Bianca.

Kini mereka sedang berjalan dengan santai ke arah gerbang, setelah sejenak menunggu dikelas agar tidak berdesak-desakan dengan yang lain.

"Emm,, naik gojek mungkin. " Jawabnya setelah berfikir sejenak.

"Ih kok naik gojek!?? Kita pulang bareng aja yuk, nanti Bianca suruh supir nya anterin Yura dulu. "

"Eh, nggak usah. Aku bisa naik gojek kok. " Tolak Qyura, dia tak mau merepotkan Bianca, apalagi arah rumah mereka yang berbeda.

"Enggak, pokoknya Yura pulang bareng Bian." Paksa nya.

Qyura menghela napas menghadapi kekeras kepalaan teman dihadapannya.

"Bian,,, aku bisa naik gojek okey? Lagipula aku masih ada urusan di luar. " Ucapnya memberi pengertian.

"Nah, sekarang kamu masuk dan pulang. " Titah Qyura setelah sampai di mobil jemputan Bianca, dengan lembut dia mendorong bahu Bianca supaya memasuki mobil.

"Tap--"

"Suttt, udah kamu pulang aja." Potongnya.

"Pak, titip Bianca dan hati-hati bawa mobilnya. " Pesan Qyura kepada sopir keluarga Bianca yang sudah di kenalnya.

"Oh iya Pak, jangan biarkan Bianca keluyuran di luar sebelum dia pulang kerumah dan ketemu oma. "

Terkesan berlebihan, tapi memang seperti itu adanya. Bianca itu sudah Qyura seperti adik baginya.

Walaupun mereka seumuran tapi sikap Bianca masih terlalu polos dan lugu untuk usia 18 tahun.

Kepergian ibunya saat masih umur 5 tahun membuat semua keluarganya menjaga ketat Bianca dari dunia luar.

"Siap non, kalau gitu saya permisi. " Jawab sang supir setelah sedikit membungkukkan tubuhnya.

"Dadah Yura." Teriak Bianca dari dalam mobil dengan lambaian tangan.

Sepeninggal Bianca, Qyura berjalan keluar gerbang, menyebrangi jalan raya dan menghampiri mobil hitam yang terparkir dan sudah dihapalnya.

"I'm so sorry,, udah nunggu lama yah? " Ucapnya tak enak kepada seseorang yang duduk di bangku kemudi.

"Nggak kok, aku baru aja sampai. "

Qyura mendengus mendengar jawaban yang kenyataan nya bohong, Elvan selalu seperti itu. Dia tahu, jika menjemputnya Elvan selalu sudah sampai di sekolah 15 menit sebelum bel pulang.

Keduanya sudah semakin akrab dan terbuka, Qyura pun sudah merima Elvan karna terbiasa, dan mungkin dia pun sudah cinta?

Entahlah, yang pasti dia sudah nyaman.

"Dari sini kita kemana? " Tanya Qyura,

"Ke rumah kamu, nanti malam temenin aku ke acara anniversary rekan bisnis aku. " Tangannya lihai memainkan stir kemudi dan menjalankannya.

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang