61. menemukan

7.3K 380 139
                                    

" Aishh brengsek." Umpat Qyura yang teredam oleh helm.

Setelah hampir satu jam meninggalkan rumah nenek nya, kini dia harus terhenti di jalan yang akan menghubungkan nya dengan jalan raya dan meninggalkan perkampungan itu.

Didepan nya, beberapa mobil tampak di hentikan, orang-orang berpakaian hitam yang dimaksud Sera mencek satu persatu mobil dan motor yang akan melintas.

Tidak ada jalan lain. Mundur dia akan tertangkap oleh mereka yang sudah pasti mengejar nya di belakang. Dan maju dia sudah pasti tertangkap.

Segesit itu koneksi yang dilakukan Elvan. Qyura benar-benar ingin menangis sekarang, dia mengigit bibir bawah nya keras. Jalan itu cukup luas, sisi kiri digunakan oleh motor dan sisi kanan oleh mobil. Tidak ada yang diberikan masuk, pantas saja tadi benar-benar sepi di jalanan.

Dia meneguk ludah nya dan menjilat bibir bawah nya. Deruman motor yang dibawa nya menarik perhatian orang-orang itu, mereka tampak bersiap dan menekan earphone di telinga mereka. Tatapan nya menelisik dirinya yang di atas motor.

"Aish gue lupa!! " Gumam nya, saat tatapan mereka tertuju ke arah depan motor nya.

Plat nomor di motor itu tentu berbeda dengan kendaraan yang mereka cek. Justru plat nomor itu seperti nya memberikan clue kepada mereka.

" Hamba banyak dosa Tuhan, tapi berikan terus hamba keberuntungan. " Gumam Qyura dan mulai mendekat ke arah mereka.

" Berhenti! Kami ada pemeriksaan. "

" Tolong di buka helm nya. " Perintah itu keluar dari pria berwajah datar itu.

Qyura bungkam dan tak mengeluarkan suara sedikit pun, tangan nya memindahkan kopling dan kakinya bersiap untuk memindahkan gigi.

Melihat mereka yang saling melirik, Qyura punya feeling jika mereka sudah curiga.

Klak Brumm brum

Qyura menggas motor nya dan menyerempet orang-orang itu. Tak peduli jika mereka terluka, keselamatan nya terancam saja tidak akan ada yang membantu.

" KEJAR!! ITU NONA. " seruan kencang itu terdengar dari pria yang saat ini terlempar ke samping karena Qyura menyerempet nya.

Serempak, orang-orang berpakaian hitam itu masuk kedalam mobil.

Qyura menatap lurus dengan menarik pedal gas yak semakin menaikkan kecepatan motor nya itu. Jalanan sekarang lumayan ramai meskipun tidak seramai di kota nya.

Sekarang yang dia lakukan adalah menghindar, tidak peduli ke kota mana dia akan masuk.

Nafas nya terasa tercekat menatap satu mobil hitam yang kini melaju di belakang nya.

Tak hanya mengejar, mereka juga meng klakson. Membuat rasa panik di dalam diri Qyura semakin membuncah.

Kesialan itu tak sampai disana, dia menatap Spedomer di depan nya. Bahan bakar disana tinggal satu garis, itupun sudah berkedip kedip. Qyura lupa mengisi nya lagi setelah di pakai jalan-jalan bersama Sera. Dia tak tau jika akan seperti ini.

Dengan bahan bakar tersisa segitu, jarak yang ditempuh nya paling hanya tinggal 5 kilometer.

Qyura memutar otak nya, banyak jalanan kecil jika dia mau. Kemungkinan terburuk nya dia harus bersembunyi tanpa kendaraan, berbaur bersama warga.

Saat melewati sebuah pasar, Qyura berusaha menekankan laju kendaraan nya yang cukup tinggi.

Namun kedua matanya melotot saat sebuah mobil berbelok dari arah berlawanan.

Brak

Qyura terpental saat motor yang dibawanya menabrak mobil putih di depan nya. Kecepatan yang dibawanya terlalu tinggi dan motor itu terlalu besar untuk ukuran tubuh nya sehingga tidak cukup tenaga untuk mengendalikan nya.

Deritan motor itu terdengar cukup keras disusul oleh pekikan orang-orang yang ada di sana.

Mata gadis itu terpejam merasakan tubuh nya yang terlempar dengan keras. Qyura mengerjap merasakan matanya yang kini terasa berkunang. Telinga nya terasa sakit oleh dengungan yang terdengar keras.

" Akhh. " Erang nya.

Hal terakhir yang dia lihat adalah tubuh nya yang dikelilingi oleh orang-orang. Sebelum kesadaran nya hilang.

Ditempat lain,

" Kalian mendapatkan nya? "

" Jawab!! Kenapa hanya diam. "

" Maaf tuan, kami belum memastikan kebenaran jika itu nona atau bukan. Karena dia tidak menampakkan wajah nya. "

" Salah satu bodyguard sudah mengejar nya namun__"

" Ada apa? jangan memberikan ku informasi setengah setengah, atau kepalamu ku penggal. " Tekan Elvan emosi.

" Pengendara yang kita duga bahwa itu nona mengalami tabrakan dengan mobil. Saksi mengatakan jika pengendara motor itu perempuan, dan sudah dilarikan ke rumah sakit. Sekarang kami sedang menyusul untuk memastikan. "

" Sepertinya memang benar jika itu nona, motor yang digunakan memiliki plat nomor yang sama dengan kota kita. "

" SIAPA YANG MENGIJINKAN KALIAN MENYAKITINYA HAH!! KU BILANG BAWA KEHADAPAN KU DENGAN KEADAAN SEHAT SIALAN!! "

" AKU BERSUMPAH AKAN MENGHUKUM KALIAN JIKA SESUATU YANG PARAH TERJADI DENGAN NYA. "

"Maaf tuan, itu diluar kendali kita. "

" Kirim alamat rumah sakit nya sekarang juga! Dan juga kirim foto tempat kecelakaan itu terjadi. "

Tut

Ting ting

Elvan menumpu tubuh nya di teralis jendela melihat lokasi kejadian itu yang terlihat cukup parah. Samping mobil yang ditabrak nya tampak ringsek dan juga motor sport disana terlihat rusak parah. Jika benar pengendara motor itu adalah gadis nya, dia tak bisa membayangkan bagaimana keadaan nya sekarang.

" Baby. " Gumam nya dengan suara serak.

Dengan tatapan yang kosong, Elvan meninggalkan kamar nya dengan cepat. Tujuan nya sekarang adalah sampai secepatnya ke rumah sakit tempat gadis nya di larikan.

Roni yang sudah mengetahui apa yang terjadi sudah menunggu di depan mansion Elvan, dengan mobil yang sudah siap.

" Mari tuan. " Ucap nya.

" Aku yang akan mengambil kemudi. " Ucap Elvan.

" Sebaik nya saya saja tuan, anda terlihat tidak baik-baik saja. " Bantah nya tegas, tanpa takut karena sudah membantah atasan nya itu. Roni masuk begitu saja kedalam mobil, di susul oleh Elvan yang berdecak emosi.

Mobil itu melaju dengan cepat meninggalkan halaman mansion.

" Tempat nona cukup jauh, kurang lebih 6 jam jika menggunakan mobil. Saya sudah menyiapkan helikopter di gedung kantor untuk anda pergi. " Jelas Roni dengan fokus kedepan, membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi.

" Hmm, cepat bawa aku kesana. " Pinta Elvan.

Sesampainya di kantor, mereka buru-buru memasuki lift yang akan mengantarnys ke atap gedung yang terdapat helipad untuk helikopter.

Elvan menunduk mendekati helikopter milik nya itu, angin dari baling-baling itu menerpa keras tubuh nya.

" Tuan. " Sapa bodyguard nya yang sudah menunggu.

Elvan yang memang terlihat sudah kacau mengabaikan sapaan bawahan nya dan langsung naik ke atas helikopter nya itu.

Satu minggu pergi nya Qyura membuat pria itu terlihat kumal. Hanya mengurung di kamar dengan segala emosinya. Mengabaikan pekerjaan kantor yang untung nya masih bisa di handle oleh Roni. Dan sekarang kabar tak mengenakan menyusul, membuat nya semakin kacau.





Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang