40. Adnan

8.3K 504 15
                                    

Happy Reading

--------

Kalo ada yang salah atau gak nyambung, komen aja tandain.

------

"Pak,, pak,, berhenti di sini aja. " Titah Qyura, menghentikan sang sopir di jarak 50 meter dari rumahnya.

"Tidak bisa non, tuan menyuruh saya untuk mengantarkan anda sampai depan rumah. "

"Saya minta tolong banget pak,, jangan sampe depan rumah, udah berhentiin mobilnya. " Ucapnya dengan sedikit panik.

Pasalnya, tadi dia melihat salah satu sahabat abangnya memasuki rumahnya. Kemungkinan besar jika abangnya pulang.

Aduhh mati guee!!

" Tolong banget pak!! " Rengeknya.

"Elvan gak bakal tau kok. Nanti kalo dia marah, biar saya yang ngomong. " Bujuknya.

"Maaf non, tidak bisa. "

Ck, Elvan punya anak buah nurut banget.

Menyerah, Qyura memilih diam dan memikirkan alasan yang tepat untuk dia berikan nanti untuk abangnya. Sampai mobil yang dinaikinya berhenti tepat di depan rumahnya.

Aduhh!!

Terlihat tiga sepeda motor dan dua mobil terparkir di pekarangan rumahnya, yang pasti milik teman-teman saudaranya itu.

Sial, sial. Kebiasaan kalo pulang gak ngabarin.

Gawat banget kalo dia pulangnya udah dari beberapa hari yang lalu.

Hiss,, mama!! Gak mau pulang.

Dengan gelisah dia menggigit-gigit jarinya.

Bagaimana menjawab pertanyaan kakaknya yang melihat kondisi rumah yang kotor karna tidak dibersihkan beberapa minggu? Serta semua isi dari kulkas yang sudah pasti membusuk?

Astaga, dia mendadak menyesal karna bulan lalu meminta mamahnya memberhentikan tukang bersih-bersih rumah.

" Non, silahkan. "

Mampus, pake udah dibukain pintu lagi.

Udah,, bener-bener mampus banget ini kalo ada yang liat.

Bergegas dia untuk segera turun. Sebelum benar-benar ada yang melihatnya.

"Terimakasih pak. Saya kan udah beberapa kali bilang, tidak perlu sampai membukakan pintu. Saya bukan atasan bapak dan tidak perlu sampai diperlakukan seperti itu. "

" Sudah menjadi tugas saya Non. "

Selalu jawaban seperti itu yang Qyura dapat.

"Huft,, sekali lagi terimakasih. Saya duluan. "

Tangannya memegang erat tali tas di sampingnya, matanya mengedar melihat halaman rumah yang bersih.

Disamping rumahnya terdapat pohon mangga, seharusnya ada daun-daun kering buah mangga yang berserakan karna tidak dibersihkan, tapi ini kok bersih?

Lantai luar juga tampak lumayan bersih.

Apa jangan-jangan bener kalo abang udah pulang dari beberapa hari yang lalu? Dan ini, dia yang bersihin.

Hah, tamat deh gue.

Dengan lesu, Qyura melepas sepatunya dan menentengnya. Mendekati pintu dengan pelan, dia bisa mendengar gelak tawa didalam rumahnya.

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang