34. Madness

11.1K 570 19
                                    

Happy Reading

_____________

"Hei,, by!! "

"Wake up,,!"

"Beby,, "

"By,, wake up. I have something for you. "

Evan berlutut di samping kursi yang dipakai Qyura tertidur, dia terus membisikkan kata-kata tersebut di telinga gadisnya.

Melihat tak ada pergerakan apapun, dia mengecup basah permukaan wajah Qyura, disertai panggilan supaya gadis tersebut bangun.

Tak sia-sia, cara itu membuahkan hasil. Qyura yang tadinya terlelap dengan tenang mulai terusik. Dia memalingkan wajahnya menghindari sesuatu yang mengusiknya itu.

"Ck, eunghh. " Erangnya tak sadar karna tidurnya terganggu.

"Come on baby, wake up!! "

Karna terus-terusan diganggu, Qyura berdecak dan mengerjapkan matanya. Dia menepis pelan wajah Elvan yang sesekali masih memberinya kecupan dan mendengus pelan melihat pria itu.

Mendapat penolakan gadisnya, Elvan menatap sedikit tajam gadis itu. Membuat Qyura sedikit gelagapan.

"A-aku mau cuci muka. " Membuat pria itu sedikit menetralkan kembali ekspresi wajahnya.

"Yaudah, abis itu kita akan keluar. " Setelahnya dia membubuhkan sebuah kecupan di bibir gadisnya.

Qyura yang sudah tak nyaman segera beranjak bangun untuk ke kamar mandi, dia memegang kepalanya ketika merasakan rasa pening. Sebelum itu dia melirik ke arah jam dinding.

"Masih siang, kenapa udah pulang sih. Harusnya kan nanti sore. "

Selesai mencuci muka, Qyura mengganti bajunya menggunakan turtleneck untuk menutupi lehernya, karna dia tak membawa foundation. Bawahannya dia menggunakan celana hitam. Tak lupa rambutnya dia biarkan tergerai.

"Udah, " Ucap Qyura,

Elvan beranjak dari duduknya, dia merangkul pinggang Qyura dan mendekatkannya ke arah dia. Sebelah tangannya lagi mengusap rambut gadis itu dan merambat ke lehernya.

"Kenapa ditutupin?? Padahal aku akan sangat senang kalo kamu memperlihatkannya ke semua orang, terutama laki-laki brengsek di luar sana. Biar mereka tahu, bahwa kamu milik aku!! "

Tangan Qyura mengepal mendengar penuturan pria dihadapannya.

"Sebaiknya kita segera pergi. " Ucap Qyura, dia sedikit mendorong pria itu ketika wajahnya semakin mendekat.

Dapat dirasakan oleh Qyura, tangan pria itu yang mencengkram pinggangnya ketika mendapat penolakan tak langsung darinya. Namun Qyura memilih bungkam dan tak banyak berkata.

"Okay, sepertinya kamu gak sabar baby!. "


---------

Kepala Qyura menyandar di kursi mobil, matanya menatap lurus ke arah jalan dihadapannya, mereka baru saja selesai makan siang diluar, dan saat ini mereka entah akan pergi kemana lagi. Elvan tak memberitahunya, dan Qyura pun sedang malas untuk bertanya. Sejak tadi pun dia hanya mengikuti ke mana pria itu membawanya.

Sampai mereka berhenti di sebuah jalan yang tak terlalu ramai kendaraan dengan beberapa warung di bahu jalan.

"Hei by, are you okay?? " Elvan mengusap kepala Qyura yang hanya terdiam.

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang