Happy Reading!!
----------
"Makasih om udah repot-repot nganterin. "Qyura turun dari mobil yang dikendarai oleh Junandra dan berdiri hingga mobil tersebut berlalu pergi dari sana.
Dia merogoh slinkbag nya dan mengambil ponsel, kemudian mendial sebuah nomor. Kakinya melangkah masuk kedalam gedung apartemen dengan ponsel yang tertempel ditelinga, menunggu orang yang ditelpon mengangkat panggilannya.
Ketika orang yang dihubungi tak kunjung menjawab, dia mengakhiri panggilannya, dan tepat dengan dia yang sudah sampai di depan apartemen yang akan dia kunjungi.
Tangannya menekan sebuah bel yang disediakan disana.
5 menit berdiri dan tak kunjung di buka, dia memasukkan sebuah pin yang sudah di hapalnya. Karna sebelumnya dia sudah diberitahu.
Ting
"El,,!! "
Langkahnya menelusuri apartemen tersebut, mencari pemilik tempat.
Tidak menemukan kehidupan, dia berlanjut ke lantai atas. Karna masih banyak ruangan lainnya yang ada di lantai atas.
Sebenarnya, nama yang cocok buat tempat yang sedang Qyura kunjungi adalah Penthouse bukan apartemen. Karna memang sejak awal tempat tersebut adalah Penthouse, letaknya yang berada di lantai teratas dengan fasilitas yang mewah dan juga privasi. Jangan lupa harganya yang fantastik.
Cuman, karna memang Penthouse tersebut masih satu gedung dengan apartemen, kerap kali orang sering menyebut Penthouse adalah apartemen.
Qyura menyandarakan tubuhnya di pintu kaca yang menghubungkan dengan kolam renang outdoor.
Disana terlihat Elvan yang sedang memutari kolam dengan tubuh bagian atas tanpa penutup dan celana ketat tak sampai selutut.
Cuaca menjelang sore yang terik membuat Qyura tergiur untuk ikut berenang, namun dia pikir lagi terlalu malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent and Alone ( Tamat )
Roman pour Adolescents"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon. "Saya dengar, baby!!" U...