Become better ( membaik )
-------
Happy Reading !!!
-------
Gerimis di minggu pagi membuat sebagian orang lebih memilih bermalas-malasan dan mendekam di rumah. Termasuk Qyura dan Elvan.Kemarin, sesampainya dirumah Elvan. Qyura tidak diperbolehkan untuk pulang, berakhir dengan dia yang menginap di kediaman Rajendra.
Sesudah mereka bangun tidur dan sarapan, mereka melanjutkan kembali rebahan di ruang tv sambil menonton, dengan Elvan yang terus mendekap gadisnya.
Untungnya papah Elvan tidak ada di rumah. Karna memang sudah menjadi rahasia umum jika, Henryk Rajendra merupakan orang yang workaholic sejak kepergian mendiang istrinya sepuluh tahun yang lalu.
Itu menurut berita yang beredar di media.Keadaan mansion pun terbilang sepi hanya ada beberapa bodyguard yang berjaga dibeberapa titik. Karna sebelumnya, Elvan menyuruh mereka untuk kembali ke paviliun khusus para pelayan.
Keadaan itu juga yang mungkin membuat Elvan lebih banyak menginap di apartemen yang memang letaknya strategis dari kantor dari pada di rumah yang tak ada bedanya, sepi.
"Nanti sore aku mau pulang"
Elvan menoleh kan kepalanya ke samping"kenapa ?"
"Kok kenapa ?" Baliknya bertanya
"yak masa aku di sini terus, lagian besok kan senin"
"Kalo senin kenapa ?"
"Yak harus sekolah lah" geregetnya.
"Besok tanggal merah sayang!"
"Masa,,! Kok aku gak tau ?" Untuk memastikan, dia mengambil hp dan memeriksanya. Oh, iya ternyata,-batinnya.
Sekalian membuka hp dia memeriksa aplikasi chatnya, siapa tau ada hal penting. Dia membuka pesan grup dari sahabat-sahabatnya yang sudah mencapai 1000 lebih, biasanya kalo seperti itu mereka sedang mendiskusikan sesuatu. Benar ternyata, mereka membuat rencana untuk nge camp besok malam, dia pun mengiyakan saja untuk ikut. Dan meletakan kembali hpnya.
"Geser dulu, aku mau kedapur" titahnya kepada Elvan yang bersandar di bahunya.
"Nanti aja" gumamnya dan malah menyusupkan wajahnya ke perpotongan leher.
"Mau ngapain ? Panggil pelayan aja. " Sambungnya,
Helaan napas yang keluar dari mulutnya saat berbicara membuat Qyura terkekh geli "haha, jangan gini Van, Geli !"Tangannya berusaha menyingkirkan kepala Elvan dari lehernya. Wajar aja dia geli, baru kali ini dia se intens ini berkontak fisik dengan pria. Tapi Ntah kenapa, jika Elvan yang melakukan nya, dia merasa berbeda, tidak bisa menolak dan ada rasa nyaman dalam dirinya.
"Nggak jadi, nanti aja. " Tolak nya untuk tidak memanggil pelayan.
Melihat Elvan yang tidak ingin menyingkir, tangannya beralih mengusap rambut Elvan yang lembut, dan melanjutkan lagi tontonan film yang di putarnya.
Pergerakan pelan bibir Elvan di leher bisa dia rasakan, semacam kecupan. Awalnya masih sekali dua kali, tapi lama kelamaan semakin intens dan menggebu.
"Aw !! Kamu kenapa gigit leher aku ?!!" pekiknya dengan spontan tertuduk dan meraba di sekitaran yang sakit.
Sedangkan tersangka hanya tersenyum polos bak anak kecil "leher kamu wangi, jadi pengen makan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent and Alone ( Tamat )
Teen Fiction"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon. "Saya dengar, baby!!" U...