53. He?

8.7K 433 17
                                    

Happy Reading

_______

"Bagaimana keadaannya? "

"Maaf tuan, orang-orang yang ditempatkan melapor jika nona tidak keluar rumah sama sekali sejak 2 hari yang lalu. "

"Bagaimana bisa? Kau yakin mereka bekerja? "

"Iya tuan, terakhir setelah nona kembali dari kantor dia menuju minimarket terdekat setelah itu pulang kerumah temannya yang tak jauh dari rumah. Hanya sebentar, lalu pulang kerumah. Setelah itu nona tidak pernah terlihat keluar sama sekali. "

"Kenapa tidak memberitahu saya dari kemarin? "

"Maaf tuan, "

Ck, "tetap laporkan seperti biasa kegiatannya jika saya sedang tidak bersamanya. "

"Baik tuan, "

"Cek titik GPS yang terpasang di ponselnya. "

Membiarkan orang disebelahnya melakukan perintah, netranya menatap keluar jendela. Melihat pemandangan malam dari ketinggian ribuan kaki diatas pesawat.

Dalam hati, dia mengutuk kesal pekerjaannya, yang mengharuskan dia ke negara lain hanya demi sebuah kesepakatan dan tanda tangan dalam selembar kertas.

Dan membuatnya mau tak mau meninggalkan gadisnya.

Akh, menyebalkan

Padahal dia sudah sangat merindukan gadis kesayangannya itu, dia ingin memeluknya, menciumnya, menghabiskan waktu mereka, intinya apapun asal bersama gadisnya.

"Tuan, GPS yang terpasang di ponsel milik nona tidak aktif. Sepertinya ponsel itu di nonaktifkan. "

"Dimana titik terakhirnya? “

" Titik terakhirnya masih di rumah nona sendiri tuan. "

Tanpa dicegah, pemikiran buruk masuk kedalam kepala pria itu.

Apakah sesuatu terjadi dengan gadisnya?

Baik-baik saja kah dia saat ini?

"Berapa lama lagi kita mendarat? "

"Kurang dari satu jam tuan. "

Kepala Elvan mengangguk, tangannya mengibas, mengusir asistennya itu.

Matanya terpejam, memikirkan kemungkinan yang dilakukan gadisnya. Dua hari tidak keluar? Jika kondisi gadisnya disana baik-baik saja dia tak masalah, justru bagus karna gadisnya tidak keluar rumah dan bertemu laki-laki lain.

Tapi bagaimana jika keadaan gadis itu buruk? Dua hari bukan waktu yang sebentar, apalagi gadisnya tinggal seorang diri.

Akh, pikirannya tak tenang dengan kemungkinan itu.

"Halo,, anda membersihkan rumah gadis saya. Bagaimana keadaan dia? "

"Gimana tuan? "

Ck, "anda tidak tuli untuk mendengar perkataan saya? " Dia tidak suka mengulang perkataan nya.

"Ma_maaf tuan. Tapi saat saya membersihkan rumah itu, tidak ada penghuninya sama sekali. "

Kening pria tersebut tampak mengernyit, "tidak ada siapapun? "

" Benar tuan, setiap malam saya selalu membersihkannya. Tapi tidak ada orang di rumah itu. Saya baru saja selesai dari sana, dan keadaannya tetap kosong. "

Tut

Elvan mengernyit dalam, lantas kemana gadisnya pergi?

Sialan, dia tidak tau jika akan seperti ini.

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang