Happy reading!!
Buat yang baca cerita ini, sorry part ini kelewat🤣🤣______________________
Elvan memandang tajam kain kasa yang membalut betis gadisnya, apalagi kain kasa yang seharusnya berwarna putih tersebut berubah menjadi merah.Benar-benar gadis nakal!!!
Dia merogoh saku celananya dan mendial nomor seseorang.
"Kantor, sekarang.! "
Tut
Setelah meletakkan handphonenya kembali, dia mengambil sebuah gunting di laci nakas tempat tidur, dengan pelan dia menggunting celana gadisnya sebatas dengkul.
Karna gesekan dengan celana itu lah yang sudah pasti membuat luka itu kembali basah dan mengalir darah.
Tok tok tok
"Masuk!! "
Roni, asisten pribadinya muncul di depan pintu. Guratan kebingungan jelas terlihat di wajahnya, melihat kegiatan yang dilakukan sang bos.
"Dokter Mona sudah datang tuan. "
"Suruh masuk!! "
Seorang wanita dengan stelan dokter nya masuk ke ruangan.
"Periksa dan obati, jangan sampai membangunkan nya, atau kamu taruhannya. "
"B-ba-baik tuan" Gugupnya merasakan tatapan tajam dan aura menyeramkan Elvan. Dalam hati, tentu dia bingung. Siapa gadis tersebut ?
Dengan gemetar, dia mengambil peralatannya dan membersihkan luka tersebut. Sesekali dia berhenti ketika gadis dihadapannya terusik dalam tidurnya, dan itu membuat dirinya menguatkan doa dalam hati.
Roni sendiri yang berdiri ditempatnya, meringis ngeri melihat hal tersebut.
Tatapan bos nya seolah akan membunuh dokter tersebut.
Helaan napas lega keluar pelan dari mulut dokter Mona, dengan pelan dia membereskan kembali peralatannya dan mengusap keringat yang tak terasa sudah mengalur di dagunya.
"Luka di betis nona tidak terlalu dalam, pengobatan pertamanya pun sudah tepat. Tapi yang membuat luka tersebut berdarah adalah, obat yang digunakan nona salah, berakibat luka tersebut lama dalam penutupan kembali kulitnya. Ditambah, sepertinya nona terlalu banyak melakukan pergerakan sehingga luka tersebut bergesekan dan kembali terbuka. "
"Penyebab? "
"Dilihat dari bentuk luka tersebut, sepertinya akibat sesuatu yang tajam. "
Bodoh.
"Keluar!!! "
"Mari tuan. "
Ruangan kembali hening, dia berjalan menuju tepi ranjang. Mengelus rambut sangat gadis dan mengusap luka yang sudah dibersihkan dan diganti perban nya.
Untuk sekarang dia akan membiarkan gadisnya tertidur nyenyak, tapi tunggu saja kejutan darinya.
Sebelum keluar, dia mengecup sejenak kening Qyura dan membenarkan selimut, supaya gadisnya nyaman dengan tidurnya.
"Naughty girl. " Bisiknya, mengingat gadisnya yang baru tertidur ketika waktu menunjukkan hampir fajar.
---------------
Netra Qyura mengerjap dan terbuka sempurna, dia memandang plafon diatasnya. Otaknya memutar ingatan sebelum dia tidur.
Ah, dia ingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent and Alone ( Tamat )
Teen Fiction"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon. "Saya dengar, baby!!" U...