epilog

20K 480 64
                                    

" Mas."

" Kamu dimana? Nyaut dong kalo di panggil. " Teriakan itu memenuhi rumah besar dengan gaya eropa itu.

Seorang wanita dewasa tampak mendunel pelan sambil menggandeng seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun yang terlihat sangat tampan dengan wajah datar nya.

" Varo, kamu sama daddy dulu ya. Mommy mau ke tempat praktek dulu sebentar. Pulang nanti kita jalan-jalan keluar. "

" Iya mommy. Tapi jangan lama. " Balas nya dengan bibir mengerucut dan alis yang menyatu.

Perempuan itu terkekeh gemas, dia menggendong anak laki-laki yang di sebut Varo itu dan mengecup pipi nya gemas.

" Nggak kok, cuma satu orang. "

" Kenapa sayang. " Suara berat itu terdengar.

" Hari ini kamu gak ke kantor kan? Titip Varo dulu. Bibi libur dan Bianca lagi main sama temen nya. "

" Kamu mau kemana ? " Tanya nya menatap wanita di depan nya itu yang sudah rapih dengan dress putih selutut dengan lengan pendek.

" Ada yang mau konsultasi. Dia pasien nya Mrs Serena, tapi berhubung Mrs Serena lagi sakit. Aku yang gantiin. "

" Harus banget? Ini Weekend sayang. "

" Aku gak enak, Mrs Serena udah bantu banyak selama masa perkuliahan aku. Sebentar ya, dia jauh-jauh dari Indonesia ke sini dan waktunya memang selalu hari minggu. " Pinta nya di akhir dengan tatapan memelas.

Pria itu menghela nafas berat, tak tahan dengan tatapan wanita nya itu. Kemudian dia mengangguk terpaksa.

" Makasih. " Seru Wanita itu senang.

" Varo, nanti sama daddy ke tempat mommy kalo mommy udah selesai. Setelah itu kita berangkat jalan jalan okey? . "

"Okey My. " Balas bocah laki-laki itu senang.

" Kiss dulu dong. " Pinta nya.

Dengan senang hati anak laki-laki itu mengecup bibir ranum mommy nya, membuat pria dewasa yang merupakan daddy nya itu melotot tak Terima.

" Varo !! "

" Mas!!. " seru perempuan itu menghentikan aksi cemburu suami nya kepada sang anak.

Bocah yang baru 4 tahun dan akan menginjak 5 tahun itu sepertinya mengerti, dia memeletkan kidah nya kepada sang daddy sebagai bentuk ejekan. Tanpa di ketahui mommy nya yang sedang menatap pria itu tentu saja.

Kesal, pria itu mengambil bocah itu dan menggendongnya dengan menghadap kan ke belakang. Kemudian dia menarik pinggang sang istri dan menyatukan bibir mereka, melumat nya dalam dan cukup kasar.

" Mptth. "

Wanita itu menepuk keras tangan suami nya untuk melepaskan.

" Mas Juan!! Kebiasaan, gak baik di liat sama Varo. " Kesal nya dengan nafas terengah.

" Daddy, lepasinnn!! " Pekik anak itu berontak saat kepalanya di tenggelamkan di bahu keras pria itu.

Pria itu hanya terkekeh puas, dia menurunkan Varo dan membiarkan anak itu menggerutu kesal sambil menginjak-injak kakinya dengan kaki kecil anak itu.

" Dasar " Gumam perempuan itu terkekeh pelan melihat tingkah dua pria sedarah berbeda usia di depan nya itu. Sudah menjadi hal yang biasa setiap hari nya.

" Jangan di bikin nangis terus, aku berangkat. " Pamit nya dan mengecup pelan rahang pria itu setelah melirik sebentar anak nya, takut terciduk.

" Hati-hati. Harus pake sopir. Nanti aku kesana setelah beres siap siap. "

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang