Happy reading
--------------------
Detakan jam menjadi bunyi satu-satunya di kamar yang sunyi tersebut.
Qyura yang sudah terjaga memilih bangun dari tidurnya dan menyandarkan tubuhnya. Dia menekuk dan melipat kakinya, serta menyimpan dagunya di atas kakinya yang tertekuk.
Netranya melirik jam yang menunjukkan angka 4, masih terlalu pagi jika harus persiapan sekolah.
Entah hanya berapa jam dia tertidur, yang pasti dia selalu terbangun setiap 2 jam sekali.
Semenjak kiriman paket bangkai tikus 2 hari yang lalu, tidurnya tak senyenyak sebelum kejadian itu.
Apalagi ditambah semalam ada pengirim surat misterius, membuatnya semakin tak tenang.
Dia harus melakukan sesuatu, seperti mencari tahu dalang dari paket misterius tersebut. Bagaimanapun, dia tak bisa hanya diam saja.
Tapi bagaimana cara mencarinya ? Haruskah dia memberitahukan Elvan masalah ini? karna untuk saat ini tak ada yang bisa dipercayainya selain dia.
Namun, melihat kesibukan Elvan, dia jadi ragu untuk berbicara. Dia tak enak jika harus menceritakan masalahnya, dan yang dilihatnya Elvan seperti sedang sibuk dengan pekerjaannya.
"Huftt,,,, hah. "
Helaan nafas berat keluar, tangannya mengacak rambutnya yang tergerai.
Dia benar-benar dibuat bingung dengan pengirim tersebut. Dia merasa tak mempunyai musuh ataupun sedang bermasalah dengan seseorang.
Kecil kemungkinan jika teman-teman sebayanya yang melakukan. Mereka tak mungkin senekat itu.
Waktu tak terasa semakin bergulir, Qyura memasukkan suapan terakhir sarapannya. Dia sudah siap dengan seragam sekolahnya yang sudah rapih, kemudian mengambil tasnya dan keluar rumah.
Mungkin hari ini rekor terpaginya berangkat sekolah, jam 6. Tapi daripada dirumah yang membuatnya selalu overthinking, lebih baik dia keluar.
Udara pagi sepertinya bisa membuatnya sedikit rileks dan menambah mood.
"Astaga!!! " Qyura memegang dadanya, dia terkejut melihat orang yang ada di hadapannya.
"Hai by!!"
"Aish,,, ngeselin. Bikin kaget tau! " Dumelnya.
"Maaf,, aku gak ada maksud buat kagetin kamu. " Ucapnya dan merengkuh gadis tersebut kedekapannya.
Qyura membalas dekapan hangat yang menjadi candu nya tersebut, serta menghirup aroma parfum yang membuatnya tenang.
"Kebiasaan banget kalo kesini nggak ngabarin. "
"Tak sempat. "
Dirasa sudah cukup, Elvan melepaskan pelukannya dan mengecup dahi gadisnya singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent and Alone ( Tamat )
Novela Juvenil"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon. "Saya dengar, baby!!" U...