29. With Alfi

9.5K 470 3
                                    

Happy Reading

Follow, Vote, coment dulu sebelum baca, biar apa? Biar berkah. 😆

_____________

Matahari sudah kembali ke perpaduan nya, menyisakan guratan-guratan orange yang indah di cakrawala.

Bunyi klakson di kanan kiri jalan meramaikan suasana. Qyura terduduk nyaman di kuda besi yang dikendarai oleh Alfi, mereka sedang dalam perjalanan pulang.

Pandangannya menyipit ketika melihat seseorang yang terlihat familiar di matanya.

Benarkah dia? Bersama perempuan? Bukannya dia di Bali?

Qyura menggelengkan kepalanya pelan, menghilangkan pemikiran buruk yang menghampiri.

"Ra,, kita nyari makan dulu. Gakpapa?. "

"Hah ? Ah Iya gak papa, " Ucapnya linglung.

Tangan Alfi mengkode teman-temannya yang dibelakang untuk mengikuti.

Tak membutuhkan waktu lama untuk mencari makan, mereka memarkir kan motornya di sebuah parkiran rumah makan yang luas.

Meja-meja yang tadinya kosong kini terisi penuh oleh mereka. Sebuah makanan sudah tersaji setelah menunggu waktu beberapa saat.

Mereka menikmati makanan dihadapan mereka dengan Khidmat, tak ayal candaan-candaan terselip ketika obrolan.

Qyura mengelipkan rambutnya yang sedikit menghalangi ketika akan menyuapkan nasi.

Dia tadi lupa untuk mengikatnya terlebih dahulu. Tapi sekarang tangannya terlanjur kotor, mau gimana lagi?

Gerak geriknya tersebut ternyata tak luput dari pandangan Alfi.

"Bawa ikat rambut? " Tanyanya.

Qyura mengulurkan tangan kirinya yang terdapat ikat rambut, "Bawa nih. Kenapa? "

Tanpa berucap, Alfi mengambil ikat rambut tersebut. Tangannya masih bersih karna dia belum memulai makan.

"Ngadep samping sana coba. " Titahnya, dengan patuh Qyura pun melakukannya.

"Sorry." Gumam Alfi, dia mengumpulkan rambut Qyura menjadi satu dan mengikatnya. Tidak serapih yang sering Qyura lakukan, tapi cukup bagus.

"Thanks." Ucap Qyura dengan senyumnya, dia mengusap rambut yang sudah di ikat nya dengan tangan kiri.

"Makan gih, lo belum makan. " Titahnya.

Tak sadarkah mereka? jika seluruh atensi yang ada dimeja tersebut terpusat kepada mereka?

"Uhuk,, uhuk,, gue kesedak tulang sapi tolong. "

" Uhuk,, uhuk gue juga nih, gue keselek mantan. " Celetukan tersebut dibalas tawa yang lain.

" Air eh air.. "

"Nih nih air got, jangan lupa di abisin"

"Haha"

"Ehem ehem, "

Qyura memandang aneh kepada mereka yang terlihat batuk berjamaah. Dia melirik ke arah Alfi yang sedang makan dengan tenang, tanpa terpengaruh oleh tingkah aneh teman-temannya.

Mengedikkan bahu, dia melanjutkan makannya kembali. Menghiraukan kehebohan yang dilakukan mereka.

🗿🗿🗿

"Sorry, lo jadi pulang malem. "

"Gapapa kali,, sans aja. Justru gue mau ngucapin makasih karna udah di ajak. " Kekeh Qyura.

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang