💎Happy Reading💎
Note: Sesudah membaca jangan lupa tinggalkan jejak voment ya thankkk uuuuu💎🔮💎
Gue ada di mana ini??
Seberkas spektrum menyilaukan muncul seiring ia perlahan membuka matanya. Saat sudah sepenuhnya terbuka, ia dapat melihat pemandangan dengan jelas tanpa adanya blur- bluran.
Terlihat sinar matahari dengan banyaknya pohon menjulang tinggi di sekitarnya beserta tiga orang yang sangat dikenalnya sedang menatap ke arahnya. Tiga orang itu adalah orang tuanya dan adik laki-lakinya bernama Raka.
Melihat ayahnya sedang berkomat-kamit. Dia yakin ayahnya itu sedang bicara. Namun yang lebih mengherankannya, dia sama sekali tidak bisa mendengar omongan ayahnya itu seolah telinga tak berfungsi kembali. Dia meraba dimana telinganya berada dan ternyata telinganya memang masih ada di tempatnya.
Kemudian dia melihat telapak tangan Ayahnya berlumuran darah. Dilihat kondisi ayahnya yang baik-baik saja, sudah di pastikan jika darah itu miliknya. Darah yang berasal dari kepalanya yang dipangku oleh telapak tangan sang ayah.
Tak lama kemudian, pemandangan di hadapannya mulai ngeblur.
Plis jangan ngeblur dong, gue masih ingin tahu
Faktanya, perlahan-lahan pandangan itu semakin ngeblur lalu tiba-tiba menghilang dan berubah jadi layar hitam.
Bersamaan dengan itu, Ghibran terbangun dari tidurnya dengan deruan nafas yang memburu.
Rasa haus yang menggerogoti tenggorokannya. Buru-buru Ghibran meneguk habis segelas air yang diambil dari atas nakas sebelah ranjangnya.
Ghibran melirik jam weker di atas nakas menunjukkan pukul 00.45. Sudah waktunya shalat tahajjud. Ia berjalan menuju kamar mandi lalu berwudhu di keran yang sudah di siapkan.
Saat keluar dari kamar mandi, tak sengaja Ghibran berpapasan dengan adiknya yang baru berumur 7 tahun itu, "Raka, kok kamu belum tidur?" tanyanya yang sebenarnya dia sendiri sudah tahu jawabannya. Adiknya memang sudah mengidap insomnia sejak kecil.
Raka menghela nafas, "gak bisa tidur bang"
"Daritadi aku udah jalan-jalan keliling rumah terus juga udah minum susu tapi aku masih belum ngantuk" sambungnya dengan wajah memelas, "bang, aku tidur di kamar bang Ghibran ya, aku gak mau tidur bareng Bi Siti dan juga gak mau tidur sendirian di kamar, padahal aku pengennya tidur sama mama dan papa tapi mereka malah pergi kerja keluar kota" keluhnya kesal dengan mengembungkan pipi chubbynya justru terlihat sangat gemas di mata Ghibran.
Ghibran yang melihat tingkah lucu adik kecilnya itu terkekeh pelan seraya mengelus pucuk kepala adiknya, "iya ntar kamu tidur di kamar abang tapi setelah abang shalat tahajjud dulu"
Selepas shalat, Ghibran dan adiknya tidur berpelukan di ranjang. Ghibran menepuk-nepuk pucuk kepala adiknya itu, "Dek" panggilnya.
"Iya bang?" Sahut adek Ghibran.
"Adek kira-kira masih ingat gak kejadian pas liburan ke villa setahun yang lalu itu? Kejadian yang bikin abang hilang ingatan" tanya Ghibran penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY| Jeon Jungkook {On-Going}
Tajemnica / Thriller[AKAN DI REVISI SETELAH END] Ghibran Alvero Sanjaya, 17 tahun, seorang cowok populer se-antero 'SMA Garuda'. Memiliki paras tampan bak pangeran negeri dongeng, segudang bakat dan keluarga harmonis membuat semua orang yang mendengarnya merasa kagum d...