💎Happy Reading💎
💎🔮💎
"Ghibran!!"
Pemuda yang sepenuhnya sedang mabuk itu menghabiskan dua botol anggur dengan rakusnya. Penampilan cowok itu benar-benar berantakan, tidak seperti jati diri Ghibran yang biasanya. Bahkan Alea yang baru melihatnya saja sudah terheran-heran.
"Ghibran!!"
Alea menghentikan Ghibran yang hendak meminum botol anggur yang ketiga. Namun tindakan Alea barusan membuat Ghibran emosi.
"Lo siapa sih hah?! Berhenti ganggu gue!!" Bentak Ghibran mendorong bahu Alea yang jatuh tersungkur ke lantai. Tanpa rasa bersalah, Ghibran lanjut meminum botol ketiga.
Perilaku Ghibran saat mabuk membuat gadis pucat itu merasa dongkol. Dia menampar pipi Ghibran dengan kencang.
PLAKKK......
"Berhenti minum dan ikut gue!!!" Tegas Alea menarik kasar lengan pemuda itu membelah para kerumunan orang maksiat yang sedang bergoyang.
"Woi!! Sinting!! Lo siapa anjing?"
Ghibran kalau lagi mabuk, ngeselin banget sumpah.
"Lo gak perlu tau siapa gue, sekarang gue mau lo nurut dan ikutin gue!!"
"Ngikutin lo kemana sialan? Ke surga? Emang gue udah mati sekarang?"
"Lo terlalu banyak dosa untuk masuk ke surga"
"Oh gitu. Jadi yang bener gue masuk kemana nih? Neraka?" Tanya Ghibran dengan wajah datar. Karena masih dalam kondisi mabuk, cowok itu berjalan terhuyung-huyung hingga Alea terpaksa harus bantu menopang badannya.
"Lo belum mati anjir!!!" Jawab Alea geregetan setengah mampus. Sudah kondisi udara disini penuh sesak, terkena senggolan dari banyak orang, belum lagi ditambah meladeni ucapan Ghibran yang ngawur. Makin komplit saja penderitaannya.
Terlihat di indera penglihatannya, beberapa pasangan sedang menaiki tangga menuju lantai atas. Penasaran, Alea mengikuti langkah pasangan nakal itu ke lantai 2 dimana di lantai tersebut nampak berjejeran kamar sewa untuk pengunjung.
Memang sebagian banyak bar menyediakan fasilitas kamar sewa. Biasanya, kamar tersebut digunakan oleh pengunjung untuk melakukan aktivitas seksual. Yeah, you know lah.
Desahan demi desahan yang ia dengar saat menyusuri lorong membuat Alea geli.
Alea menuntun Ghibran memasuki salah satu kamar kosong terletak di paling ujung. Selepas masuk, ia mendorong Ghibran ke ranjang dan menutup pintu.
"Apa ini?" Tatapan kosong Ghibran menatap ranjang empuk yang ia tiduri. Sekali lagi, ia melirik Alea berdiri di dekat pintu. Sebuah smirk tercetak jelas di bibir tipisnya, "lo mau gue perkosa hm?"
Alea melotot was-was, "jaga omongan lo itu!! Jangan berani berbuat hal macam-macam" bahkan gadis itu sampai takut untuk menghampiri Ghibran dengan otak mesumnya, "lo tunggu disini!! Jangan kemana-kemana!! " Ucapnya memperingati sebelum ia keluar dari kamar tersebut.
Seorang mas-mas pegawai bar baru keluar dari kamar sebelah. Alea cekatan menahan bahu pegawai itu dari belakang, "bang, ada air mineral gak?"
"Gak ada neng"
"Yang bener aja dong bang, masa air putih doang gak ada"
"Ya, memang gak ada neng"
"Kalau gitu, ada sesuatu yang bisa meredakan gejala orang mabuk gak? Apa aja kek gitu plis lah"
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY| Jeon Jungkook {On-Going}
Mystery / Thriller[AKAN DI REVISI SETELAH END] Ghibran Alvero Sanjaya, 17 tahun, seorang cowok populer se-antero 'SMA Garuda'. Memiliki paras tampan bak pangeran negeri dongeng, segudang bakat dan keluarga harmonis membuat semua orang yang mendengarnya merasa kagum d...