💎Happy Reading💎
💎🔮💎
Ghibran membelalak kaget begitu pulang dari sekolah dan melihat pemandangan di depan garasi rumahnya.
Sebuah mobil Lamborghini Aventador warna hijau terparkir di depan garasi rumah dan merupakan mobil yang diidamkan Ghibran sejak lama.
Ghibran tercengang. Cowok itu terus mengusap halus kenop mobil mewah tersebut dan melempar tatapan tidak percaya.
"Gimana? Suka gak?" Tanya seseorang yang menyembul kepalanya dari balik belakang mobil mewah tersebut. Dia memasang wajah nyengir saat melihat anak sulungnya menatap kaget.
"Ayah? Ini mobil kita yah?" Unjuk Ghibran ke arah mobil Lamborghini.
Pria yang sudah berumur namun wajahnya masih terlihat awet muda itu menggeleng, "bukan mobil kita tapi lebih tepatnya mobil kamu"
Ghibran terkejut, "h-hah?" Cowok itu lebih terkejut lagi ketika ayahnya memberikan sebuah kunci mobil di atas telapak tangannya yang basah sebab bercucuran keringat.
"Maaf ya. Ayah baru hari ini kasih hadiah buat kamu karena juara di olimpiade sains"
Baru sadar, Ghibran kembali teringat atas permintaan yang ia ucapkan pada ayahnya waktu sebelum menghadapi olimpiade sains. Ghibran mengatakan bahwa ia akan terus bekerja keras dan memenangkan juara olimpiade tersebut setidaknya minimal membawa pulang medali perunggu sebagai hadiah kejuaraannya. Karena Ghibran sendiri merasa optimis bahwa temannya, Niko yang kelak akan mendapatkan medali emas. Ghibran setidaknya harus berusaha agar mendapatkan medali perak atau perunggu. Ayahnya Ghibran merasa salut dan bangga pada anaknya. Dia menyetujui jika Ghibran membawa pulang salah satu dari tiga medali tersebut, ia akan menghadiahi mobil yang diidamkan Ghibran.
Namun siapa sangka ayahnya itu tidak pernah lupa atas janjinya walau Ghibran sendiri sudah melupakannya.
"Gapapa kok yah. Lagipula Ghibran waktu itu niatnya cuma iseng-iseng pengen minta Lamborghini eh taunya malah ayah kasih beneran"
Ayahnya Ghibran menopang dagu, "oh jadi cuma iseng ya" manik pria itu kemudian melirik iseng anaknya, "kalau gitu ayah juga iseng ngasih mobilnya nanti besok bakal dijual lagi" canda ayahnya Ghibran jahil.
"Loh kok gitu yah" protes Ghibran langsung ngambek, "jangan dong yah. Barang yang udah kebeli jangan dijual lagi" larang cowok itu.
"Haha iya iya gak bakal dijual kok. Kan memang niatnya buat kamu" Ayahnya Ghibran mengusap surai rambut anak sulungnya, "noh cobain dulu gih"
"Siap" sahut Ghibran semangat 45.
Ghibran memutari kenop dan menarik pintu mobil ke atas. Cowok itu duduk di kursi mobil metalik tersebut dan menekan sebuat tombol bentuk lingkaran menonjol warna oranye bertulis START/STOP.
Mesin mobil pun menyala. Udara dingin dari AC menyambut tubuhnya yang berkeringat selepas baru pulang sekolah dan belum mandi.
"Ayah juga ikut ya" ujar ayahnya Ghibran ikut masuk dan duduk disamping Ghibran.
Ghibran melajukan mobil miliknya dalam kecepatan normal. Cowok itu sudah langsung terbiasa karena sistem mobil milik ayahnya tidak berbeda jauh dengan Lamborghini yang dikendarainya.
"Kebetulan banget hari ini mau ketemuan" ucap Ghibran tiba-tiba. Secepat kilat, Ghibran membungkam mulutnya yang keceplosan dengan sebelah telapak tangan. Dia baru ingat bahwa ayahnya juga ikut bersamanya.
"Hayo mau ketemuan sama siapa nih?" Goda ayahnya Ghibran saat tau anaknya ingin ketemuan.
"Cuma mau ketemuan sama Cahyo kok yah" bohong Ghibran.
![](https://img.wattpad.com/cover/280612340-288-k752548.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY| Jeon Jungkook {On-Going}
Misterio / Suspenso[AKAN DI REVISI SETELAH END] Ghibran Alvero Sanjaya, 17 tahun, seorang cowok populer se-antero 'SMA Garuda'. Memiliki paras tampan bak pangeran negeri dongeng, segudang bakat dan keluarga harmonis membuat semua orang yang mendengarnya merasa kagum d...