22: Mainan

53 14 0
                                    

💎Happy Reading💎

💎🔮💎

Suasana halaman parkir SMA Garuda mendadak heboh oleh pemandangan teramat langka. Ya, untuk pertama kalinya jok belakang moge Ghibran diduduki oleh seorang wanita.

Wanita yang beruntung itu adalah Jenny. Andaikan wanita yang duduk disana adalah cewek biasa, sudah dipastikan cewek itu akan dilabrak habis-habisan oleh seluruh siswi SMA Garuda. Namun untuk cewek berkelas seperti Jenny, anak dari pemilik yayasan dan perusahaan Garuda East Corporation, hampir semua siswi disana cuma bisa meneguk saliva karena tidak ada yang berani dengan Jenny. Berani macam-macam artinya sama saja dengan sudah jatuh ketimpa tangga. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk Airin.

"Heh Jenny berani-beraninya lo" berang Airin hendak menghampiri tempat moge Ghibran berada namun Jenny yang sudah duduk di jok belakang dan menyadari kehadiran Airin lantas dia menjulurkan lidah meledek dan dengan santai lengannya bergelayutan manja di perut Ghibran.

Ghibran juga menyadari kehadirin Airin dan hal itu membuat dirinya sendiri merasa jengkel dan muak.

Aish cewek itu datang lagi sih - gerutu batin Ghibran

Ghibran tidak merasa terganggu ketika kedua lengan Jenny menyentuh perutnya. Seakan posisi duduk Jenny sudah siap, cowok itu menurunkan kaca helmya dan melajukan motor sebelum si nenek lampir itu datang.

Airin menatap benci kepergian Jenny yang saat ini dicap sebagai musuh bebuyutan, "Aish benci banget anjir benciiii" Airin kesal sembari mengacak-acak rambutnya berantakan yang sekarang penampilannya tidak beda jauh dengan tarzan. Sedangkan para murid lainnya menatap aneh Airin.

Airin melotot ke sekelilingnya, "apaan lo hah liat-liat?! Mau gue colok mata lo semua hah?!" Berangnya frustasi.

"Udah rin sabar" ujar teman segeng Airin mengelus bahu cewek itu yang jengkel setengah mati.

"Airin berhenti bersikap kekanakan!!" Ujar Satya selaku pacarnya Airin tiba-tiba datang menghampiri kelima cewek famous di depannya.

Airin yang berdiri di tengah-tengah di antara gengnya tersenyum miring dan memajukan tubuhnya mendekati pemuda itu bahkan hanya mengikis dua inci saja. Cewek itu mendongak dan menatap benci wajah cowok dihadapannya, "kenapa hm? Kenapa emang kalau gue kekanakan? Lo mau putusin gue? Ayo silahkan!! Gue siap dengar kata putus dari lo!!" Tantangnya.

"Airin cukup!!"

"Gue gak bakal berhenti sampai lo lupain kesepakatan itu brengsek!!" Airin menekankan setiap kata yang diucapkan lalu bahunya menubruk lengan kekar cowok itu. Cewek itu lantas berlalu sendiri meninggalkan teman-temannya yang sedang berpikir keras.

"Kesepakatan?" Tanya Joy, salah satu temannya Airin tidak mengerti dengan salah satu kata yang dilontarkan oleh Airin.

"Udahlah itu urusan mereka. Yang namanya hubungan pasti gak jauh-jauh sama selingkuhan" celetuk Sulgi tidak menghiraukan dan berlari menyusul Airin.

💎🔮💎

Seorang pemuda yang mengenakan jaket kulit hitam serta celana seragam sekolah warna putih sibuk mengelilingi rak mainan khusus laki-laki di dalam sebuah toko sambil mendorong sebuah troli diikuti seorang gadis mengenakan kardigan panjang warna biru langit serta rok berwarna senada dengan cowok itu.

Netra pemuda itu melirik setiap mainan yang ada dan mengambil yang menurutnya sangat menarik perhatian.

"Ini!!" Cowok itu mengambil sebuah kardus besar tegak memanjang bergambar roket, "kayaknya keponakan lo bakalan suka sama mainan ini atau mungkin----" ucapan cowok itu menggantung, dia mengambil sebuah mainan yang lain berupa sebuah kardus besar bergambar robot, "dia bakalan suka juga yang ini. Robot Buzz Lightyear. Bisa nembak laser dan bisa terbang juga"

EPIPHANY| Jeon Jungkook {On-Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang