49: Dia Milikku

46 6 0
                                    

💎Happy Reading💎

💎🔮💎

Dentuman musik dj yang kuat menggema di seluruh ruangan, lampu disco kelap-kelip, kerumunan orang yang menggoyangkan tubuhnya sesuai irama musik. Dari dekripsi tadi, tentu kalian bisa menebak kan dimana tempat ini sebenarnya?.

Ya. Bar.

Minuman cairan berwarna kekuningan oranye di hadapan Ghibran membuat cowok itu di ambang kebingungan. Pasalnya, cowok itu sama sekali tidak pernah meminum minuman keras. Jangankan meminum, bahkan menyentuh hingga mengunjungi tempat seperti ini saja ia belum pernah, dia hanya pernah melewati bar dari luar. Seharian ini, ia merasa berubah menjadi sosok bad guy.

"Itu namanya wiski. Cobain deh" ujar Jenny memberi info. Sebagai contoh, cewek itu menegak habis wiski yang ada di genggamannya.

Ghibran kagum melihat reaksi Jenny setelah menegak minuman alkohol itu tetap seperti biasanya, dia tidak mabuk sedikit pun, hanya saja raut wajahnya sedikit memerah namun tingkat kesadaran masih ada. Sepertinya cewek itu udah kebal dengan minuman alkohol kadar tinggi.

"Sepertinya aku gak bisa. Gue gak kuat minum"

"Jangan bilang gak bisa kalau belum dicoba. Ayo cobain"

Awalnya pikiran Ghibran menimbang-nimbang terlebih dahulu. Namun tanpa perlu waktu lama, cowok itu meneguk habis segelas kecil wiski di depannya sambil memejamkan mata.

"Bagaimana?"

"Otak gue terasa seperti terbakar arrggghhh"

Ghibran memegang kuat kepalanya yang terasa panas. Risiko seperti Ghibran tersebut sudahlah menjadi hal yang umum bagi pemula. Jenny hanya bisa menenangkan pemuda itu selagi menunggu reaksi wiski dalam tubuh Ghibran minum akan mereda.

Jenny memeluk Ghibran dan mengelus-elus punggungnya, "tunggu sebentar lagi oke, sebentar lagi panasnya akan mereda"

"Kapan jen? Gue gak sanggup"

"Tunggu beberapa menit lagi oke"

Berulang kali, Jenny mengecup bibir Ghibran sembari mengusap-usap punggung tegap milik pemuda itu.

Sesuai dengan ucapan Jenny, kini Ghibran terlihat lebih tenang dan tidak gemetaran seperti tadi. Kemudian cowok itu memasang ekspresi evil lalu menuangkan satu botol hijau ke dalam gelas ukuran sedang sampai penuh.

"Hei, Ghibran. Kamu menuangkannya terlalu banyak"

"Kenapa emang hm? Lagipula siapa itu Ghibran hm? Asal lo tau, gue udah ganti nama sekarang!!"

Jadi begini, penampilan Ghibran saat sedang mabuk. Dia menggunakan logat 'lo gue' seperti saat sebelum pacaran.

"Oh gitu. Udah ganti jadi nama apa sekarang?" Tanya Jenny menaikkan kedua alisnya. Ia membalas omongan ngawur dari Ghibran.

"Nama gue adalah judul lagu Justin Bieber pas awal debut"

"Oh aku tau" sahut Jenny antusias menjawab teka-teki dari Ghibran yang menyangkut artis idolanya, "baby kan?"

"Exactly haha" Ghibran tertawa lepas walau sebenarnya tidak ada hal yang lucu, "hey, honey. Can I ask something??"

"Yes, sure" jawab Jenny dengan senang hati.

"Can I try your lips?" Tanya Ghibran dengan smirk serta menggigit bibir bawahnya menggoda.

"Boleh. Asalkan kamu bisa menangkap aku dulu"

EPIPHANY| Jeon Jungkook {On-Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang