16: Lab Komputer

68 20 0
                                    

💎Happy Reading💎

💎🔮💎

"Nak, sebaiknya kau cepat bergegas karena sebentar lagi perpus akan ditutup" ucap formal si petugas perpustakaan itu yang mendongak ke atas memperingati pada gadis berkulit putih pucat tengah menaiki Prevar.

"Hooh" sahut cepat si gadis berkulit putih pucat itu dari ketinggian sekitar 3 meter lebih, hampir berada di rak paling atas. Selama setengah hari, dia sibuk menghabiskan waktunya dengan membaca beberapa novel misteri di perpustakaan sekolahnya. Menjelang perpus akan ditutup, ia menaruh kembali novel yang ke-5 sudah ia baca sampai tamat ke rak yang sedia kala.

Netra Alea memperhatikan novel terjemahan berjudul 'The ABC Murders' karya Agatha Christie. Karena waktunya disini menipis dan tanpa membaca sinopsis terlebih dahulu, cewek itu bergegas membawa buku tersebut. Sebelah tangan putihnya memegang tuas Prevar secara menurun. Otomatis, pijakan Prevar yang dinaikinya perlahan menurun sesuai dengan kendali si pengguna.

Alea mendorong Prevar ke rak khusus alat itu dan menyusunnya seperti semula. Dia berlari ke meja petugas perpus dan memberikan buku yang dibawanya untuk dipinjam, "mau pinjam buku".

Petugas wanita berhijab dan mengenakan seragam biru dongker itu menerima buku yang diberi Alea. Maniknya melirik tulisan besar di cover buku tersebut lalu jarinya menari di atas keyboard untuk mengetik judul buku sesuai yang dipinjam oleh Alea, "tolong id cardnya " pinta petugas itu pada si peminjam buku.

Alea merogoh kedua saku roknya karena seingatnya id card miliknya ditaruh disana. Untungnya, id card itu ditemukan. Cewek itu memberikannya pada si petugas kemudian jari si petugas kembali mengetik nama peminjam di komputer.

"Batas pengembalian buku maksimal sampai seminggu. Jika lebih dari seminggu maka akan kena denda. Jika buku hilang maka harus ganti balik dengan buku yang sama persis" peringatan tegas dari si petugas seraya memberikan buku beserta id card kepada peminjam.

Alea mengangguk paham. Dia menerima buku itu dan berlalu pergi meninggalkan si petugas yang terdiam sambil menatap punggung Alea berjalan menjauh.

"Itu mata asli atau pakai softlens ya? Kok aneh banget bisa sampe beda warna gitu" gumam si petugas heran. Dia mematikan komputernya yang panas dan melanjutkan aktivitas berbenahnya sebelum benar-benar menutup perpus.

Sementara itu, Alea menyusuri lorong yang sepi dan hanya dia satu-satunya manusia disana karena jam pulang sekolah sudah lama berlalu. Merasa bosan, cewek itu membalikkan buku yang digenggamnya dan membaca sinopsis buku itu sambil berjalan. Namun tidak lama kemudian, bahunya tidak sengaja tertabrak oleh seseorang menyebabkan buku yang dipegangnya terjatuh ke lantai.

"Maaf ya gue gak sengaja" ucap seseorang yang tidak sengaja ditabraknya itu. Walau kepala Alea sekarang sedang menunduk. Dari suara yang nge-bass dan sudut mata Alea yang melihat kaki jenjang panjang dibaluti celana seragam khas sekolah. Sudah jelas orang yang ditabraknya ini adalah seorang pria.

Cowok itu berjongkok mengambil buku Alea yang ada di atas lantai kemudian memberikannya pada cewek tersebut, "loh Alea" ekspresi terkejut nampak jelas di raut wajah cowok itu begitu melihat wajah orang yang ditabraknya.

Berbanding terbalik dengan si cowok, Alea memasang wajah bingung karena dia merasa asing dengan cowok ini, "Siapa ya?" tanyanya.

"Gue Mark, teman Ghibran"

💎🔮💎

"Mark mana sih njir"

Cahyo mengintip dari balik jendela kelas Sains 2-4 namun isi kelas itu kosong melompong.

EPIPHANY| Jeon Jungkook {On-Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang