34: Organisasi Gelap

45 8 0
                                    

💎Happy Reading💎

💎🔮💎

"Gimana bang? Kira-kira ada lowongan gak?"

Saat ini, Ghibran menunggu dengan perasaan cemas jawaban dari seorang pemuda yang berumur setahun lebih tua darinya ini.

Satya menatap Ghibran dengan manik serius lalu ia tertawa puas melihat ekspresi tegang dari adik kelasnya itu, "hahaha iyalah ada. Muka lo tegang amat dah ghib"

"Kira-kira saya dapat kerjaan di posisi apa ya bang?"

Satya berpikir sejenak. Dia menoleh ke arah pegawai-pegawai cafe yang sedang bekerja melakukan tugasnya masing-masing. Namun tatapannya berhenti di seorang pegawai sedang melakukan pekerjaan yang mungkin cocok dilakukan oleh Ghibran.

"Lo jadi bartender aja mau gak?" Tawar Satya, "temenin temen sekelas lo tuh kasihan dia sendirian. Siapa nama temen lo itu? Jefri kan?" Satya tidak terlalu ingat dengan nama-nama pegawai baru karena saking banyaknya pegawai di cafe miliknya. Belum lagi ditambah cabang cafe nya yang ada di luar kota. Dia biasanya lebih hafal nama pegawai yang sudah senior.

"Boleh" jawab Ghibran ragu, "tapi gue belum ada pengalaman"

"Santai aja ghib. Lo bisa minta ajarin sama Jefri" Satya menyenderkan punggungnya di sandaran kursi sambil menyesap segelas hot capuccino, "palingan lo baru percobaan pertama juga langsung bisa kayak pas waktu berlatih menembak"

"Cuma keberuntungan itu bang. Jangan dianggap serius"

"Iya deh terserah" Satya beranjak berdiri dari kursi dan memanggil bartender baru itu untuk menghampiri ke mejanya mumpung suasana cafe sedang lengang, "Jefri, sini dulu"

Jefri menengok ke arah bosnya dan berjalan mendekati meja Satya dan Ghibran berada.

"Jefri, tolong ajari Ghibran sampai handal. Dia resmi jadi bartender baru disini" Satya menepuk-nepuk bahu Ghibran dengan bangga.

Jefri menatap bos dan Ghibran bergantian lalu kepalanya menunduk, "baik bos"

Satya menggeleng-geleng dan menepuk bahu Jefri, "sudah gue bilang jangan panggil bos oke!! Panggil bang Satya aja. Gue titip Ghibran sama lo ya" pemuda tampan itu kemudian berlalu pergi meninggalkan kedua remaja tersebut.

"Ayo ghib" Jefri mengajak Ghibran untuk ke tempat biasanya dia membuat kopi pesanan pelanggan.

💎🔮💎

Harusnya di hari minggu yang cerah ini jadwalnya Alea menghabiskan waktu untuk tidur dan tidak melakukan apapun. Namun Sehun yang bawel terus menyepam chat untuk mengajaknya ketemuan di Paradise Cafe.

Alea mendengus sambil menyesap mochachino hangat. Minuman kesukaannya. Dia tiada hentinya menggerutu sejak tadi karena Sehun yang awalnya memaksa untuk bertemu tapi malah cowok itu sendiri yang datang terlambat.

Selagi menunggu, lagi-lagi cowok sok kenal modelan kayak Mark datang menghampirinya berlagak sok akrab, "loh Alea kan?" Sapanya sok akrab.

Alea mengangguk sungkan dan melirik wajah pemuda tidak dikenalnya itu yang kelihatan seumuran dengannya. Dia mengenakan seragam khusus. Pikiran Alea menebak bahwa dia pegawai disini, "ya? Situ siapa ya?"

Cowok itu terkekeh pelan, "gue Jefri, teman sekelas lo. Lo masih belum hafal semua teman sekelas lo rupanya" dia menggaruk tengkuk lehernya, "by the way lo kesini mau ketemu siapa? Ghibran?"

EPIPHANY| Jeon Jungkook {On-Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang