💎Happy Reading💎
💎🔮💎
"Ramalan?"
Sekarang ini, efji minus Lukas kembali berkumpul di meja yang biasa mereka duduki di pojok kantin saat jam istirahat kedua. Mereka sedang asyik berbincang tentang ramalan yang Ghibran dan Cahyo peroleh saat membolos.
"Gue baru tau kalau ada pintu rahasia di kios yang jualan cireng itu" Mark menopang dagu, "nanti kapan-kapan gue coba deh"
"Eitts gak bisa" Cahyo menggeleng tegas dan membusungkan dada dengan bangga, "hanya tamu VVIP doang yang bisa masuk kesono"
"Yeu lo liat aja ntar. Nanti gue sogok tuh kang cireng pake lamborghini pasti ketar-ketir dia hahaha" ejek Mark disusul ketawa recehnya. Candaan orang kaya mah memang berbeda, ujung-ujungnya pasti bawa-bawa harta terus.
"Daripada lo kasih ke kang cireng mendingan sumbangin lamborghininya ke gue aja dah" timpal Ghibran memelas tanpa menyadari kondisi ekonomi keluarganya sendiri.
Cahyo menyenggol lengan Ghibran, "gue heran dah sama lo ghib. Padahal ortu lo kan juga kaya tujuh turunan tapi lo selalu belagak kayak orang miskin terus. Heran gue"
"Udahlah daripada merendah terus, yang adil kita sama-sama kaya oke. Toh kita samaan menuntut ilmu di sekolahan elit"
"Terus gimana?" Tanya Erwin menatap Ghibran dan Cahyo bergantian, "lo berdua percaya sama omongan peramal itu?"
"Awalnya gue percaya tapi habis itu udah gak percaya lagi" jawab Cahyo
Mark cekikikan, "lah cepet amat lo berubah pikirannya hyo"
Cahyo menggaruk tengkuk lehernya, "gimana ya?! Peramal itu sempat bikin gue naek darah waktu pas ngeramal Ghibran"
Sontak semua orang di meja sana menoleh ke arah Ghibran seakan menuntut penjelasan. Cahyo dan Ghibran belum menceritakan ke efji tentang ramalan Ghibran. Baru diceritakan sampai ramalan Cahyo saja.
"Gimana ghib?" Cahyo menatap Ghibran yang diam saja, "boleh gue ceritain ke efji?" Izinnya ke Ghibran yang sedang diam berpikir lalu cowok itu balas mengangguk menyetujui.
Sudah mendapat persetujuan, Cahyo lanjut cerita, "jadi pas ngeramal Ghibran intinya dia bilang Ghibran mengalami kematian" cowok itu menggeram dan mengepalkan tangannya di atas meja, "anjir gue kesel sama tuh peramal"
Erwin yang duduk disamping Cahyo menepuk pundak si cowok berbadan tiang itu, "sabar hyo wey jangan emosi"
"Gimana gue gak emosi win?!" Cahyo tambah marah, "efji udah gue anggap sebagai keluarga. Harapan gue adalah kita bisa terus bersama-sama bahkan setelah kita lulus nanti. Walau terhalang dengan pekerjaan dan pendidikan tapi itu gak masalah selama kita masih kontakan dan sesekali reunian sampai kita mempunyai istri dan anak nanti, hubungan kekeluargaan kita tidak akan pernah pudar. Gue harap kita semua selalu sehat dan tidak ada yang meninggalkan satu sama lain"
Seketika semua cowok disana terenyuh mendengar harapan besar Cahyo tentang masa depan efji kedepannya. Padahal sebelumnya geng ini dibuat asal-asalan aja antara niat dan gak niat. Bahkan dari nama gengnya terlalu pasaran dan simple. Namun tidak disangka, hubungan kekeluargaan yang terjadi di antara mereka jadi sangat dekat dari hari ke hari.

KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY| Jeon Jungkook {On-Going}
Mistério / Suspense[AKAN DI REVISI SETELAH END] Ghibran Alvero Sanjaya, 17 tahun, seorang cowok populer se-antero 'SMA Garuda'. Memiliki paras tampan bak pangeran negeri dongeng, segudang bakat dan keluarga harmonis membuat semua orang yang mendengarnya merasa kagum d...