31: Mawar Putih

45 11 0
                                    

💎Happy Reading💎

💎🔮💎

Berkat koneksi Cahyo, Ghibran membolos lagi lewat pintu rahasia yang ada di salah satu kios penjual langganannya Cahyo.

"Apa perlu gue ikut?" Tanya Cahyo yang berdiri di ambang pintu rahasia.

Ghibran lantas menolak serta dengan gelengan kepala, "gak usah. Ini urusan keluarga gue. Sebaiknya lo balik ke kelas sebelum lo kena hukuman dari mbak Ayu"

Cahyo menurut. Cowok itu juga merasa tidak harus ikut campur dengan privasi keluarga Ghibran.

"Oke hati-hati bro" ucap Cahyo mengingatkan. Cowok berbadan tiang itu segera menutup pintu rahasia dan menggeser kulkas untuk menutupi pintu tersebut seperti sedia kala. Dia berjalan kembali untuk masuk ke kelas sebelum pelajaran mbak Ayu usai.

Di sisi lain, Ghibran menelusuri jalan sempit yang di kelilingi apitan tembok bangunan tinggi dari sisi kanan dan kiri. Di ujung jalan sempit ini ada cahaya putih menguar dari sana menandakan jalanan raya besar yang ia tuju ada di depan mata.

Ghibran berlari terburu-buru menuju ujung jalan. Begitu sampai, dia menghentikan sebuah mobil taksi warna biru yang hendak lewat.

"Taksi!!" Teriak Ghibran di pinggir jalan seraya melambaikan tangannya ke hadapan taksi itu.

Untung sedang tidak ada penumpang. Taksi biru itu berhenti tepat di depan Ghibran. Dengan cepat, dia membuka pintu dan menutupnya agak kencang.

"Mau kemana dek?" Tanya supir taksi itu duduk di bangku pengemudi.

"Ke jalan Ahmad Yani pak"

Bapak supir itu menurut. Dia membelokkan setirnya untuk memutar balik arah mobilnya menuju jalan yang Ghibran maksud.

Ghibran mengeluarkan ponsel dan membuka aplikasi pelacak plat mobil Indonesia. Fungsi alat ini hampir mirip seperti GPS. Sebelumnya, cowok itu memasukkan plat mobil ayahnya ke dalam aplikasi tersebut. Di dalam layar ponsel, terlihat jelas titik koordinat mobil ayahnya Ghibran berhenti di jalan Ahmad Yani namun tak berapa lama kemudian mobil itu melaju pergi dari jalan tersebut.

Perhatian Ghibran kini teralihkan ke kartu yang baru saja ia keluarkan dari saku belakang celananya. Kartu warna putih polos serta ada rangkaian bunga di sudutnya tertulis kalimat bahasa inggris berbunyi 'We wish always remember you, hope you are fine there' artinya kami akan selalu mengenangmu, semoga kamu baik-baik saja disana. Di bawah kalimat itu ada inisial G.A.S.

Bucket mawar putih biasanya orang gunakan untuk melayat orang yang sudah meninggal. Namun siapa?. Setahun yang lalu, Ghibran pernah melihat orang tuanya membawa bucket mawar putih pada tanggal yang sama dengan hari ini.

Semakin penasaran, cowok itu meminta supir taksi untuk melaju lebih cepat.

"Ngebut aja pak"

Ghibran memandang layar ponsel dengan perasaan was-was. Karena jarak mobil ayahnya semakin menjauh dari taksi yang ia tumpangi.

💎🔮💎

Sepasang kekasih yaitu pria dan wanita yang sudah cukup berumur memandang hampa gundukan tanah yang mulai memunculkan beberapa rerumputan.

EPIPHANY| Jeon Jungkook {On-Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang