💎Happy Reading💎
💎🔮💎
Pasca insiden kemarin, Jenny memilih merenungkan diri di atas rooftop pada jam istirahat pertama. Sebenarnya ini adalah kali pertama dirinya memijakkan kaki di tempat ini setelah mengingat insiden murid kelas Sains 2-2 bunuh diri disini.
Walau ayahnya itu sudah pergi keluar kota untuk menghadiri acara bisnis semenjak tadi pagi namun ibu tirinya tetap kekeh memaksanya untuk menginap di rumah padahal saat itu Jenny memutuskan untuk kembali ke kontrakan.
Kehadiran gue sama sekali tidak dihargai oleh bokap gue. Buat apa gue hidup?
Kakak gue meninggalkan gue sendiri. Buat apa gue hidup?Gadis itu menyeret sebuah kursi agak penyok yang di taruh di dekat pintu besi berkarat dan memindahkannya di dekat pinggiran rooftop. Kaki cewek itu awalnya memijak kursi tersebut lalu berpindah memijak pinggiran rooftop. Tangan cewek itu membentang dan hanya dengan satu langkah kakinya ke depan saja, cewek itu akan segera berpindah ke dunia lain. Untungnya pemandangan di bawah rooftop hanyalah tanah kosong dengan rerumputan hijau ditambah sebatang pohon beringin besar. Semenjak mayat Niko ditemukan disana, tempat itu tidak lagi dikunjungi orang-orang.
Menurut cewek itu, bagus lah. Karena aksinya ini tidak akan mengundang teriakan heboh yang bisa mengganggu pikirannya.
"Selamat tinggal dunia"
Setelah mengucapkan hal tersebut sontak tubuh gadis itu terhuyung-huyung kehilangan keseimbangan. Namun tubuhnya tidak jatuh dari atas rooftop namun jatuh ke pelukan seseorang.
Orang itu melingkarkan lengan di perutnya dan menarik tubuh cewek itu ke dalam dekapannya. Cewek itu merasakan deja vu. Ia kembali teringat dengan kejadian saat wajahnya nyaris tertimpa tanaman kaktus.
"Ghibran" lirih cewek itu pelan seolah sudah hafal dengan pelukan ini.
Ghibran menumpukan sikutnya bergesekan dengan semen keras dan tubuhnya jatuh dalam posisi berbaring dengan memeluk cewek itu diatas tubuhnya. Cowok itu mendudukkan tubuh Jenny dan dia bangkit berdiri.
"Lo gila?! Apa lo pikir dengan bunuh diri bakalan bisa bikin masalah lo kelar?!" Omel cowok itu pada cewek yang sedang berlutut dan kepala menunduk ke bawah.
Isak tangis terdengar dari mulut cewek itu. Dia bangkit berdiri dan menatap Ghibran dengan mata mulai berkaca-kaca, "lo gak tau apa-apa tentang gue!! Lo gak tau masalah seberat apa yang gue alamin!!"
"Karena gue gak tau!! Lo bisa ceritain masalah yang lo hadapin ke gue, Lisa dan sahabat lo yang lain" balas cowok itu, "jangan sampe memikirkan hal semacam ini untuk mengalami mati konyol. Nyawa lo itu berharga"
Mata gadis itu beralih melirik ke arah lain. Dia tidak sanggup menatap mata Ghibran yang bisa bikin pertahanannya goyah.
Ghibran meremas pelan bahu cewek itu yang sedang memalingkan wajah, "jen lihat gue" suruh cowok itu.
Jenny menggeleng, "enggak" tolaknya.
"Gue mohon" pinta cowok itu menyentuh dagu yang basah milik gadis itu dan mendongakan ke atas.
Mau tidak mau, kepala Jenny mendongak dan berhadapan dengan wajah tampan rupawan milik pemuda itu, "gue mohon. Udah cukup gue kehilangan sahabat gue disini. Jangan sampe lo ikutan juga" bisiknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/280612340-288-k752548.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY| Jeon Jungkook {On-Going}
Mystery / Thriller[AKAN DI REVISI SETELAH END] Ghibran Alvero Sanjaya, 17 tahun, seorang cowok populer se-antero 'SMA Garuda'. Memiliki paras tampan bak pangeran negeri dongeng, segudang bakat dan keluarga harmonis membuat semua orang yang mendengarnya merasa kagum d...