Jangan lupa Follow, Vote, and Coment 💜
Kini Geovano, Melinda, dan Devano telah sampai di depan rumah sederhana berlantai satu. Rumah ber-cat biru muda dengan banyak tanaman di depannya yang menambah kesan hidup di lingkungan rumah itu menjadi tempat tujuan mereka saat ini.
"Tenang Dev nggak usah gugup," ledek Geo sembari terkekeh.
Devano yang melihat itu pun mendengus kasar, Ayahnya ini memang sangat suka membuat dia kesal.
"Bicara baik-baik, jelasin keinginan kamu, jangan malu-maluin Papa," ujar Geo lagi.
"Iya."
Setelahnya mereka segera turun dari mobil, Devano tidak memakai alat penyamarannya karena hari sudah malam dan tempat yang mereka singgahi juga sepi. Jadi dia tidak takut kalau ada fans fanatiknya di sekitar sini.
Tok tok tok
"Assalamualaikum," salam Geo tetapi tidak langsung mendapatkan jawaban.
Setelah lama menunggu, akhirnya pintu terbuka menampilkan seorang anak perempuan berumur sekitar 7 tahun dengan hijab yang menutup kepalanya.
"Wa'alaikumussalam, siapa?" jawabnya bingung.
Devano yang melihat gadis kecil dengan pipi berisi itu pun segera menghampirinya.
"Haii cantik, Bapak ada?" tanya Devano.
Gadis kecil itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dan langsung masuk begitu saja meninggalkan mereka bertiga di depan pintu.
Beberapa saat kemudian munculah pria paruh baya yang menggendong anak laki-laki berumur sekitar 2 tahun dan di belakangnya terdapat gadis kecil tadi.
"Siapa?" tanya pria itu.
"Saya Geo Pak," jawab Geo sembari tersenyum.
Pria paruh baya itu sedikit terkejut, dan setelahnya mempersilahkan tamunya masuk ke dalam rumahnya.
Setelah semuanya duduk, pria paruh baya itu pun menyuruh putri kecilnya untuk memanggil ibunya untuk membuat minuman.
Setelah minuman dan beberapa cemilan tersedia, mereka semua pun duduk dalam keheningan.
"Ngapunten nggih, adanya cuma seperti itu," ujar wanita paruh baya yang sedang memangku anak laki-lakinya.
"Tidak apa apa Bu, terimakasih. Maaf merepotkan," ujar Melinda.
"Ndak papa kok Bu, Monggo di sambi," ujarnya.
Setelah lama berbincang-bincang, akhirnya Geo mengutarakan hal apakah yang membuatnya datang kesini.
"Jadi gini Pak Alif, saya bersama keluarga datang ke sini ingin meminang putri Bapak untuk putra sulung saya," ucapan Geo membuat membuat Alif maupun Aisyah--istri alif--terkejut.
"Maksudnya bagaimana Pak?" tanya Alif memastikan.
"Jadi begini Pak, saya sudah lama mengagumi dan menyukai Naira putri Bapak, saya ingin menjaganya bukan ingin merusaknya. Maka dari itu izinnya saya untuk menjaga putri Bapak seperti Bapak menjaganya dari lahir sampai sekarang, izinkan saya mencintainya seperti cinta tulus Bapak kepadanya, izinkan saya menjadi tempatnya bersandar, izinkan saya untuk membahagiakannya, izinkan saya untuk menjadi penyempurna agamanya Pak," jelas Devano tegas sembari menatap calon mertuanya.
Alif dan Aisyah yang mendengar itu pun terharu sekaligus sedih. Putri kecilnya sudah ada yang meminta, putri kecilnya sudah mampu membuat orang jatuh cinta padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idolaku Suamiku •END•
RandomSebelumnya jangan lupa follow akun ku dulu ya ... Naira Syifa'ul Rizky, gadis rantau yang memiliki nasib baik bisa menikah dengan Idolanya sendiri yaitu Devano Jordan Aditama. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Yukk ikutin terus ceritanya.