Jangan lupa Follow Vote and Coment 💜
.
.
.
.Setibanya Devano di dalam rumah, dapat ia lihat Naira yang kini tengah duduk sembari bermain dengan kedua adiknya. Tawa renyah yang menguar dari bibir mungil milik Naira membuat Devano tanpa sadar menaikkan kedua sudut bibirnya, tersenyum.
"Nduk, istirahat dulu sana, suamimu pasti capek." Aisyah yang baru saja keluar dari arah dapur berucap, membuat Naira menganggukkan kepalanya.
"Ayo Mas," ajak Naira menuju kamar miliknya yang ada didekat dapur.
Memasuki kamar yang baru pertama ia masuki dan nantinya akan ia tempati. Dapat Devano rasakan wangi khas seorang Naira yang menguar begitu saja memasuki Indra penciumannya.
Kamar yang tidak terlalu luas itu membuatnya sedikit tercengang. Bukan, bukan karena sempit atau bagaimana, tapi karena penataan barang yang sesuai tempatnya itu membuat matanya termanjakan.
"Kenapa Mas? Jelek ya?" kata Naira yang membuat Devano tersadar dari rasa kagumnya.
"Bukan, ini bagus banget penataannya," jawab Devano sembari berjalan mengelilingi kamar Naira. Sedangkan Naira memilih untuk merebahkan dirinya di atas peraduan membiarkan Devano yang sedang berkeliling itu.
Saat tiba di sudut kamar, tepatnya di depan sebuah rak kayu yang berisi banyak buku di sana. Dari Novel, buku Kisah Nabi, dan lain-lain.
"Ini novelnya udah dibaca semua?" tanya Devano sembari melihat judul dan sinopsis dari Novel itu.
"Iya." Hanya jawaban itu yang keluar dari bibir mungil Naira karena ia merasa badannya sangat letih.
Menanggapi jawaban Naira dengan anggukan kepala, Devano kembali melihat-lihat Novel yang ada di Rak tersebut.
Matanya terpaku pada satu Novel dengan cover hitam berjudul 'LANGKAH' itu. Bukan, bukan karena judulnya ataupun covernya yang hitam, tapi karena nama penulisnya yang membuatnya terpaku.
Diambilnya Novel tersebut dan dibawa ke arah Naira yang tengah tiduran. "Ay ..." Panggilnya.
"Kenapa?" tanya Naira dengan mata tertutup.
"Ini Novel kamu?" tanyanya.
Mendengar pertanyaan Devano, perlahan Naira mulai membuka matanya dan melihat ke arah Novel yang ditunjuk oleh suaminya itu.
"Iya." Katanya sembari menganggukkan kepala.
"Karya kamu sendiri?" tanyanya masih dengan rasa tidak percaya.
"Iya Mas," jawab Naira.
"Wahh, kamu hebat," ucapnya sembari memeluk Naira. Ia tidak menyangka ternyata istrinya itu berbakat dalam hal kepenulisan. Dan ia bangga akan hal itu.
"Kok aku baru tahu kamu suka nulis?"
"Kamu nggak tanya," jawab Naira cuek.
"Harusnya kamu kasih tahu Sayang."
"Penting?" tanya Naira dengan nada menyebalkan.
"Ishh ..." Sebal Devano yang tidak dihiraukan Naira.
Merasa tak dihiraukan istrinya, Devano pun berdecak pelan. Kebiasaan istrinya semenjak hamil adalah membuat dirinya kesal, cuek kepadanya, dan membuatnya kesulitan menuruti ngidamnya.
Namun semua itu tak membuat rasa cintanya berkurang, tapi malah sebaliknya. Rasa itu semakin bertambah setiap ia melihat senyum, tawa, dan tingkah yang selama ini Naira perlihatkan kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idolaku Suamiku •END•
RandomSebelumnya jangan lupa follow akun ku dulu ya ... Naira Syifa'ul Rizky, gadis rantau yang memiliki nasib baik bisa menikah dengan Idolanya sendiri yaitu Devano Jordan Aditama. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Yukk ikutin terus ceritanya.