Jangan lupa Follow, Vote, and Coment 💜
.
.
.Dering alarm yang berasal dari ponsel milik Naira membangunkannya untuk menunaikan sholat Subuh.
Saat membuka mata, dia cukup kaget dengan keberadaan seorang pria yang ada di sampingnya. Namun dia langsung tersadar bahwa pria itu adalah Suaminya.
Dengan segera dia beranjak dari tempat tidur dan mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi di kamar hotel tersebut.
Beberapa saat kemudian, dia telah selesai mengambil wudhu, dengan segera Naira mengenakan mukena dan mulai membangunkan lelaki yang berstatus Suaminya itu.
"Mas bangun Subuh," ucapnya pelan.
Devano yang mendengarnya pun mulai mengerjapkan matanya.
Betapa kagetnya ia saat membuka mata pandangan yang pertama ia lihat adalah seorang wanita cantik dengan mukena yang melekat di tubuhnya.
Tanpa sadar Devano menggumam, "Masya Alloh."
Naira yang samar mendengar gumaman tersebut pun mengernyit.
"Mas subuhan," ucapnya lagi.
Devano yang telah sadar bahwa bidadari di hadapannya adalah wanita yang berstatus sebagai istrinya pun segera duduk di atas ranjang.
Setelah itu Devano berlalu menuju kamar mandi meninggalkan Naira yang tengah menyiapkan perlengkapan sholat.
Sholat subuh berjamaah untuk pertama kalinya bagi sepasang kekasih halal itu pun telah di laksanakan.
Kini, Naira tengah mencium punggung tangan Devano dengan isak tangis yang tertahan.
Devano yang merasa tangannya basah pun mengernyit. Ada apa dengan istrinya? Pikirnya.
Sedangkan Naira masih saja menunduk dengan dahi yang masih menempel di punggung tangan Devano.
Setelah melaksanakan sholat tadi, dirinya ingat bahwa dia belum menunaikan kewajibannya sebagai istri. Dia takut di laknat oleh malaikat karena tidak melaksanakan tugasnya. Dia sungguh takut.
"Nai ..." panggil Devano lembut.
"Maaf," ucap Naira pelan dengan isak tangisnya.
"Maaf untuk apa?" tanyanya. "Hei ... Lihat sini apa yang membuatmu meminta maaf?" sambungnya.
Dengan perlahan Naira pun mendongakkan wajahnya. Dapat Devano liat, air mata itu terus mengalir di kedua pipi Naira yang kemerahan.
Dengan pelan, Devano pun menghapus jejak air mata itu. "Kenapa?" tanyanya dengan penuh kelembutan.
"Maaf ... Belum menunaikan kewajiban sebagai istri sesungguhnya," kata Naira pelan dengan air mata yang kembali meluncur.
Devano yang sudah paham arah pembicaraan istri kecilnya pun tersenyum. Dia terenyuh dengan perlakuan istrinya. Menangis karena meninggalkan kewajibannya itu sungguh hebat.
"Tidak apa-apa," kata Devano.
"Aku takut di laknat malaikat sampai pagi Mas. Aku takut," kata Naira lagi dengan tangisnya.
"Tenang saja, itu 'kan jika seorang Suami meminta hak-nya tapi Istrinya menolak. Sedangkan kita tadi malam? Kita sama-sama kelelahan, dan mas tidak mempersalahkan itu," jelas Devano.
"Tapi Mas ...."
"Insyaallah Malaikat tidak akan melaknat mu Dek, karena mas ridho." Potong Devano. "Mas, nggak akan memaksamu untuk melakukannya jika kamu belum benar-benar siap. Mas akan menunggu," sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idolaku Suamiku •END•
AcakSebelumnya jangan lupa follow akun ku dulu ya ... Naira Syifa'ul Rizky, gadis rantau yang memiliki nasib baik bisa menikah dengan Idolanya sendiri yaitu Devano Jordan Aditama. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Yukk ikutin terus ceritanya.