Jangan lupa Follow, Vote, and Coment 💜
Setelah melaksanakan sholat Maghrib, Naira keluar dari kamar berniat untuk pamit pulang pada sang tuan rumah, tak lupa dengan tas kecil yang di gendongnya dan paper bag berisi pakaian kotor miliknya.
Saat melewati dapur, Naira melihat seorang wanita paruh baya yang sedang sibuk meracik berbagai bumbu untuk dimasak.
"Tante," sapa Naira.
"Loh Nai, kamu mau ke mana?" tanya Melinda kaget.
"Nai mau pamit Tante, udah malem juga."
"Kok buru-buru sih, nanti aja ya sekalian makan malam bareng," bujuk Melinda seraya berjalan mendekati Naira setelah mencuci tangan.
"Nggak usah Tante makasih. Nai pamit aja soalnya--"
Ucapan Naira terpotong oleh panggilan dari arah pintu masuk dapur.
"Naira?!"
"Iya Mbak," jawab Naira setelah membalikan badan menghadap si pemanggil.
"Kok kamu di sini? Ada apa? Terus ini mau ke mana?" tanya Keysha beruntun.
Dengan keraguan Naira menjawab. "Tadi ada problem Mbak, ini mau pulang soalnya udah malem."
"Iihh kok pulang sih, aku baru sampai rumah ini," rajuk Keysha. "Di sini dulu deh, main bentar gitu temenin aku ya?" bujuk Keysha.
"Tapi Mbak ini--"
"Pokonya harus, sekalian makan malam bareng sama keluarga aku ya," potong Keysha.
"Mbak aku--" ucapan Naira terpotong oleh suara adzan yang berkumandang di mushola dekat rumah.
"Tuh kan udah adzan, di sini dulu ya. Abis makan kamu baru boleh pulang pokonya nggak ada penolakan," putus Melinda kembali melanjutkan acara masaknya.
"Tuh dengerin Nai," ucap Keysha.
"Iya Mbak," jawab Naira seraya meletakkan tas dan paper bag nya di atas meja dapur, setelahnya dia beranjak mendekati Melinda.
"Nai bantuin ya Tante," ucap Naira.
"Ehh nggak usah Nai," tolak Melinda halus.
"Nggak papa Tan, Naira nggak bisa diem aja kalo udah di dapur," jelas Naira seraya mengambil alih pekerjaan Melinda. "Sini biar Nai yang cuci ayamnya Tante."
Membiarkan Naira mengambil alih pekerjaannya, Melinda tersenyum melihat seberapa cekatan Naira dalam mencuci ayamnya.
"Mau masak apa Tante?" tanya Naira setelah menyelesaikan tugas mencucinya.
"Ayam tepung, tumis kangkung, sama sambal matah," jawab Melinda.
"Yaudah biar Nai aja yang masak Tante, Tante istirahat aja," ujar Naira.
"Ehh nggak usah nanti malah ngrepotin," tolak Melinda.
"Nggak papa Tante, Naira udah biasa kok," jawab Naira meyakinkan.
Akhirnya Melinda pun luluh oleh bujukan Naira. "Yaudah Tante ke depan dulu ya, kalo ada apa-apa teriak aja."
"Iya Tan."
Setelah kepergian Melinda, Naira kembali berkutat dengan alat dan bahan yang digunakan untuk memasak menu makan malam nanti. Setelah kurang lebih 30 menit sibuk dengan dapur Naira segera menata makanan di atas meja makan, tak lupa dengan piring serta gelas berisi air putih di dalamnya.
"Alhamdulillah selesai," gumamnya.
Naira pun keluar dari dapur dan berjalan menuju ke arah tangga, niatnya akan melaksanakan sholat isya terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idolaku Suamiku •END•
RandomSebelumnya jangan lupa follow akun ku dulu ya ... Naira Syifa'ul Rizky, gadis rantau yang memiliki nasib baik bisa menikah dengan Idolanya sendiri yaitu Devano Jordan Aditama. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Yukk ikutin terus ceritanya.