EXTRA PART

3.2K 156 10
                                    

Jangan lupa Follow, Vote, and Coment 💜
.
.
.
.

Selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan. Semoga kalian, para pembaca setia Idolaku Suamiku dalam keadaan sehat semuanya aamiin ....

Seorang remaja tampan dengan balutan kemeja putih dan celana abu-abu sekolah itu tengah menuruni anak tangga seraya memasang jam tangan hitam di lengannya.

"Morning Ma," sapanya pada wanita yang masih terlihat cantik diusianya.

Hanya anggukan serta senyuman manis yang didapatkan oleh remaja tampan itu sebagai balasan dari sapaannya.

"Pagi Ma." Sapaan serta kecupan di pipinya wanita itu dapatkan dari seorang remaja laki-laki tampan dengan balutan kemeja putih serta celana biru sekolahnya.

Wanita yang tak lain Naira itu tersenyum mendapati kedua putranya kini tengah bercanda seraya menunggu hasil masakannya selesai.

"Tarraa, nasi goreng ayam suwir siap dinikmati," ucap Naira riang seraya meletakkan satu mangkuk sedang yang berisi nasi goreng sebagai menu sarapan pagi ini.

"Wahh, wangi banget Ma," ucap salah satu remaja itu yang bernama Nares.

"Papa lama banget deh, udah laper nih." Gerutu remaja lain bernama Danis.

Belum sempat Naira menimpali gerutuan putranya, sapaan dari arah tangga membuat wanita itu mengurungkan niatnya.

"Pagi semuanya," sapa laki-laki yang masih terlihat tampan di usianya.

"Pagi," balas mereka bertiga.

"Pagi sayang," sapa Devano pada istri kecilnya seraya mengecup singkat kening dan sudut bibir Naira.

"Mas," kesal Naira begitu Devano mengecup singkat sudut bibirnya di depan anak-anaknya.

"Mereka udah gede ini Ay," balasnya enteng dan langsung duduk di kursinya.

Kemudian sarapan pagi pun di mulai dengan khidmat, sesekali berbicara mengenai kegiatan kedua putranya.

"Bajunya yang rapi dong Bang, kamu baru masuk sekolah loh," omel Naira melihat penampilan putra sulungnya.

Dasi yang diselampirkan di pundak, baju yang di keluarkan sebelah, serta celana yang sabuknya entah hilang kemana.

Padahal ini hari pertama Nares menjadi siswa Sekolah Menengah Akhir, tapi kenapa penampilannya seperti preman pasar seperti ini.

"Omelin aja Ma, Abang emang gitu," celetuk Danis dengan nada mengejek menggoda abangnya.

"Kamu juga," semprot Naira begitu melihat penampilan putra keduanya yang tak jauh beda dengan putra sulungnya.

"Ya Alloh, kalian niat sekolah nggak sih?!" Geram Naira pada kedua putranya yang kini menatapnya dengan cengiran khasnya.

Sedangkan Devano hanya diam menyimak istrinya yang tengah mengomeli kedua putranya. Mau membela juga yang ada nanti dirinya ikutan kena, lebih baik diam dan mendengarkan.

"Udahlah sana kalian berangkat, keburu telat," kata Naira selanjutnya begitu melihat jam tangannya. "Jangan lupa bajunya di rapiin, bawa motornya jangan ngebut-ngebut. Abang jangan buat masalah dulu masih anak baru. Adek juga, kurangi bandelnya udah kelas tiga," pesannya yang dibalas anggukan kedua putranya.

Begitu selesai menyalami kedua punggung tangan orang tuanya, Nares dan juga Danis segera berlalu meninggalkan halaman rumahnya dengan motor besar mereka masing-masing.

"Udah mau berangkat?" Tanya Naira begitu melihat Devano tengah memasang jas-nya, membuat Naira segara beranjak membantu memasangkannya.

"Iya Ay, ada meeting pagi ini," jawab Devano.

Ya, sudah hampir sepuluh tahun ini, Devano memilih untuk mengambil alih perusahaan utama keluarga Aditama dan mengurangi kegiatan di dunia fotografi dan musiknya.

Sedangkan menurut Naira sendiri, mau Devano bekerja apapun yang terpenting adalah, suaminya itu bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Sehingga kedua putranya tidak merasa kekurangan kasih sayang dari orangtuanya.

"Ya udah nanti aku ke kantor ngantar makan siang," ucap Naira setelahnya.

"Ayam kecap ya Ay," pinta Devano dengan wajah gemasnya membuat Naira tidak bisa menahan untuk tidak mencium pipi suaminya itu.

"You wish baby," bisik Naira membuat Devano merekahkan senyumannya.

Ah, istrinya ini semakin lama semakin berani dan menggemaskan, bagaimana Devano bisa berpaling jika istrinya saja sudah sesempurna ini.

Solehah, baik hati, tidak pernah meninggikan nada suaranya meskipun semarah apapun dirinya. Sabar menghadapi kedua putranya yang Masya Alloh bandelnya, dan juga selalu menuruti ucapannya tanpa membantah sedikitpun.

Menurut Devano, Naira itu merupakan definisi istri idaman menurut banyaknya pria di dunia ini, dan Devano merasa sangat beruntung karena bisa mendapatkannya dan memilikinya.

"Aku nggak jadi berangkat deh Ay," ucap Devano dengan tangan yang sibuk melepaskan jas hitamnya dan juga kancing kemejanya.

"E-eh kok gitu?" Bingung Naira sekaligus gugup melihat Devano dengan dada bidang yang mengintip di sela-sela kancing kemejanya.

"Mau di rumah aja, mau manja sama kamu," balasnya dengan tangan yang kini sudah melingkar indah di pinggang ramping istrinya.

"Tadi katanya ada meeting?" tanya Naira dengan tangan yang mengusap lembut rambut hitam legam Devano.

"Bisa diatur," jawabnya.

Lalu setelahnya, Devano memenuhi ucapannya untuk bermanja-manja dengan istrinya. Pada akhirnya, pagi hari itu di isi dengan suara tawa Naira dan juga Devano yang tengah melihat video perjalanan hidup mereka, meskipun tak selalu senang, tapi mereka selalu menikmatinya dengan senyuman keikhlasan.

_______
SELESAI

Ini benar-benar udah selesai ya gayss. Buat  para pembaca setia Idolaku Suamiku terimakasih banyak. Terimakasih buat kalian yang sabar nunggu cerita ini update meskipun aku-nya update nya lama dan males wkwk.

Intinya terimakasih banyak-banyak buat kalian semua. Ini cerita pertama ku yang aku tamatin di Wattpad. Semoga kedepannya bisa buat karya-karya yang lebih baik dari ini, aamiin.

Oh iya, kemarin banyak yang minta dibuatin cerita anak-anaknya Naira. Aku sendiri malah belum kepikiran buat bikin cerita Nares ataupun Danis, tapi coba nanti, siapa tau kedepannya bisa bikin cerita mereka.

Doain aku terus ya gayss. Oh iya, jangan lupa baca cerita-cerita baru akhirnya nantinya ya, terimakasih:)

Takutnya nanti nggak sempet ngucapin di cerita ini, aku ngucapin sekarang ya.

Selamat hari raya Idhul Fitri, mohon maaf lahir dan batin🙏

Jangan lupa  follow
@PeNaila_
@Naasyriz_

Idolaku Suamiku •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang