BAB 7

2.5K 154 0
                                    

Jangan lupa Follow, Vote, and Coment 💜

Hari Sabtu. Hari dimana semua orang masih melakukan aktivitas sebelum hari weekend mendatang. Sama dengan Naira. Gadis yang sedang bersiap untuk pergi bekerja itu tidak pernah memudarkan senyum di bibirnya.

Hari ini, hari Sabtu. Bertepatan dengan awal bulan. Hari dimana Naira bisa mendapatkan hasil dari kerja kerasnya selama sebulan ini. Ya, hari ini Naira akan mendapatkan gaji yang entah ke-berapa kalinya. Maka dari itu senyumnya tidak pernah pudar di bibirnya. Karena hari ini ia akan memberikan sebagian gajinya kepada orang tuanya. Gaji hasil kerja kerasnya selama ini.

"Semoga hari ini berkah," gumamnya sambil bercermin.

Setelah siap dengan pakaian santainya, Naira segera mengambil tas gendong kecil miliknya. Tas yang berisi, Hp, dompet, mukena, sabun cuci muka, dan liptint.

Siap dengan tas-nya ia segera keluar dari kamar kostnya, menguncinya, dan melangkah meninggalkan tempat kost menuju tempat kerjanya.

"Bu, Naira pamit dulu ya," pamitnya setelah berada dihadapan ibu kost yang sedang menyiram tanaman.

"Ohh ya udah, hati-hati ya," jawabnya sambil membalikkan badan menghadap Naira.

"Iya Bu," ucapnya sembari mencium punggung tangan ibu kost. "Oh iya Bu, nanti Naira kayaknya agak telat, soalnya mau ke bank dulu mau transfer ke rumah", sambungnya.

"Iya nggak papa, jangan kemalaman ya," jawabnya.

"Iya Bu. Naira pamit assalamualaikum," salam Naira sembari meninggalkan ibu kost di halaman.

________

"Bang nanti aku ke kampus numpang sama Abang ya, soalnya mobil aku lagi di servis," ucap Keysha kepada Devan yang dijawab anggukan.

Saat ini keluarga Aditama sedang melakukan sarapan pagi bersama seperti biasa. Memakan masakan rumahan buatan nyonya besar keluarga Aditama yang tidak ada tandingannya.

"Belum selesai di servis Kak mobilnya?" tanya Geo pada anak ke-dua nya.

"Belum Pah, kemarin bengkel yang biasa buat servis tutup, jadi baru mau di servis nanti," jawabnya.

Setelahnya tidak ada pembahasan lainnya. Semuanya fokus pada sarapan yang sangat memanjakan lidah. Hingga pada akhirnya sarapan pun berakhir dengan bacaan hamdalah bersama.

"Devan pamit dulu ya Mah, Pah," pamit Devan terlebih dahulu. "Ayo Key," ajak Devan sembari menggendong tas ransel yang berisi peralatan untuk memotret.

"Ayo Bang," jawab Keysha sembari menyalami punggung tangan orang tuanya.

"Devan sama Keysha berangkat dulu, Assalamualaikum," pamitnya setelah mencium punggung tangan orang tuanya.

"Deon juga pamit Mah, Pah," pamit Deon juga.

Setelahnya hanya ada pasangan suami istri yang sedang duduk sembari menatap kepergian anak anaknya.

"Anak-anak kita udah pada besar ya Pah," ujar Melinda pada suaminya.

"Iya, nggak nyangka udah 28 tahun aja kita bareng," jawab Geo sembari menengok ke arah istrinya.

"Iya Pah," jawabnya tersenyum.

"Ya udah Papa berangkat ke kantor dulu, udah siang," pamit Geo pada istrinya.

"Iya hati-hati," jawab Melinda seraya mengantarkan suaminya ke pintu depan.

"Ya udah, Papa berangkat dulu Assalamualaikum," seraya memberikan tangannya kepada istrinya untuk di cium

"Wa'alaikumussalam, hati-hati," pesan Melinda sebelum mobil yang ditumpangi Geo keluar dari gerbang rumahnya.

Setelahnya Melinda masuk kerumahnya, melakukan aktivitas nya sebagai ibu rumah tangga. Meskipun di rumahnya ada asisten rumah tangga, akan tetapi untuk bagian dapur itu menjadi urusannya. Karena suami serta anak anaknya tidak akan mau makan jika bukan mamanya yang memasak.

_______

Bersambung ....

Maaf Part-nya sedikit🙏

Idolaku Suamiku •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang