Jangan lupa Follow, Vote, and Coment 💜
Setelah akad selesai, mereka kembali ke tempat masing-masing guna menyiapkan acara resepsi yang akan di adakan nanti malam. Begitupula dengan Naira dan Devano.
Kini kedua pasangan yang baru saja halal itu, tengah duduk di atas ranjang yang belum di hias. Mereka duduk saling memunggungi dan saling diam. Hingga pada akhirnya, Naira yang pertama kali menyuarakan suaranya.
"Mas," panggilnya.
Devano yang mendengar panggilan halus dari Naira pun menoleh, "Iya?"
"Emm ... Sholat Sunah dulu," kata Naira pelan.
Devano tersenyum ke arah Naira sembari menjawab, "Ya sudah, kamu duluan yang ambil wudhu."
Naira hanya mengangguk mengiyakan dan berlalu menuju kamar mandi setelah sebelumnya mengambil pakaian ganti untuknya.
Beberapa saat kemudian, Naira keluar dari kamar mandi dengan gamis rumahan berwarna biru, serta hijab instan dengan warna senada.
Devano yang tengah memainkan ponselnya sontak mengalihkan pandangannya ke arah pintu yang terbuka. Dan seketika dia terpana dengan kecantikan Naya yang alami tanpa make up itu.
Terlalu fokus dengan wajah wanita yang halal baginya hingga membuat dirinya tidak mendengar panggilan lembut dari istrinya itu.
"Mas, wudhu dulu."
"Mas Devan."
"Mas."
Barulah Devano mengerjapkan matanya pelan kala Naira mengibaskan hijab bagian depan ke arah wajahnya.
"Iya?" tanya Devano bingung.
"Wudhu dulu."
Gegas Devano pergi ke kamar mandi dengan pakaian yang ada di genggamannya.
Tak lama kemudian Devano keluar dengan pakaian santai. Hanya kaos hitam polos dan celana sebatas lutut berwarna hitam bercorak putih.
Meskipun tadinya Naira sempat terpesona, namun dengan segera Naira melanjutkan kegiatan menata alat sholat untuknya dan Suaminya. Sholat berjamaah untuk pertama kalinya.
Setelah semuanya siap, mereka mulai melaksanakan sholat Sunah setelah menikah.
Selesai salam, Devano langsung membalikan tubuhnya menghadap Naira dan mengulurkan tangannya. Dengan sigap, Naira langsung mengecup punggung tangan pria yang telah sah menjadi suaminya itu dengan khidmat.
Dengan posisi Naira yang masih mencium tangannya, Devano pun meletakkan tangan kirinya yang bebas itu di atas kepala istrinya. Lalu dengan perlahan mulai membacakan doa-doa.
Setelah mengucapkan kata Aamiin, Naira pun menegakkan kepalanya. Dan dengan segera Devano mengecup pelan kening wanita yang halal baginya itu.
Masih dengan posisi saling berhadapan di atas sajadah itu, mereka saling diam. Bingung harus bersikap apa dan bagaimana.
Karena ini pertama kalinya bagi Naira satu ruangan dengan laki-laki, dengan jarak sedekat ini, dan dengan status yang baru.
Juga Devano. Dia bingung harus apa, karena ini untuk pertama kalinya dia merasakan rasa gugup yang mendera hatinya.
"Terimakasih." Akhirnya Devano lah yang mulai memecahkan keheningan diantara keduanya.
Naira mengernyit bingung atas ucapan dari Devano.
Menyadari tatapan bingung istrinya, Devano pun melanjutkan kalimatnya. "Terimakasih telah bersedia menjadi Istriku. Terimakasih telah menerima laki-laki sepertiku. Dan terimakasih telah memilihku untuk menjadi Imammu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Idolaku Suamiku •END•
AléatoireSebelumnya jangan lupa follow akun ku dulu ya ... Naira Syifa'ul Rizky, gadis rantau yang memiliki nasib baik bisa menikah dengan Idolanya sendiri yaitu Devano Jordan Aditama. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Yukk ikutin terus ceritanya.