BAB 29

2.4K 143 1
                                    

Jangan lupa Follow, Vote, and Coment 💜


Setelah selesai makan malam, Geo beserta ketiga anaknya berjalan meninggalkan ruang makan menuju ruang keluarganya.

"Biar Naira aja Tante," ujar Naira ketika Melinda akan mencuci piring.

"Nggak usah, Tante aja. Kamu 'kan udah masak."

"Nggak papa Tante, biar sekalian."

"Yaudah kita nyuci sama-sama ya?" tawar Melinda yang dibalas anggukan semangat oleh Naira.

Mereka berdua mencuci piring sembari bercerita, lebih tepatnya Melinda yang bercerita dan Naira yang mendengarnya.

"Kamu nanti dianter Devano ya," bukan pertanyaan melainkan pernyataan.

"Enggak usah Tante, Nai pulang sendiri aja," tolak halus Naira.

"Udah malem gini mana mungkin Tante biarin kamu pulang sendiri."

"Tapi Tante--"

"Kamu tenang aja, nanti Tante suruh Keysha buat nemenin biar nggak cuma berdua gimana?"

"Nai nggak mau ngrepotin Tan--"

"Kalo nggak mau dianter berarti kamu nginep di sini aja, pilih mana?" potong Melinda.

"Yaudah Tante Naira pilih dianterin aja," balas Naira sembari tersenyum kecil.

"Yaudah yuk kedepan."

Mereka berdua berjalan berdampingan menuju tempat di mana Geo dan ketiga anaknya berada.

"Dev anterin Naira pulang sana," perintah Naira kepada Devano.

Devano yang sedang memainkan benda pipihnya segera beranjak dari sofa setelah mendapat perintah dari Melinda.

"Ayok," ucapnya ketika sudah berada di depan Naira.

Naira masih bergeming di tempatnya, seraya matanya melirik kearah Melinda. Melinda yang mengerti pun angkat bicara. "Key kamu temenin sana Abang kamu, biar nggak jadi fitnah," ucapnya sembari menatap Keysha.

Keysha yang mengerti pun segera beranjak dari sofa. Karena ingin ikut, Deon angkat bicara. "Deon ikut ya Ma," pintanya.

"Apaan, kagak-kagak kalo bawa lo ribet," sentak Keysha.

"Apaan sih, terserah gue dong," jawab Deon tajam.

"Yaudah sana-sana ikut semua, biar Papa sama Mama bisa berduaan," jawab Geo sembari mengedipkan sebelah matanya ke arah istrinya yang langsung mendapatkan geplakan di lengannya.

"Yeeyyyy, bayy Mama, Papa," seru Deon.

Setelahnya mereka berempat berjalan menuju mobil Devano yang sudah disiapkan untuk mengantar Naira.

Di dalam perjalanan menuju tempat kostnya, Naira sibuk bercerita dengan Keysha yang duduk di sampingnya sesekali menanggapi pertanyaan Deon tentang dirinya. Dan tanpa Naira sadari, sepasang mata menatap dirinya yang sedang tertawa, tersenyum dan lainnya.

_______

Sekarang mereka bertiga sedang dalam perjalanan pulang setelah mengantar Naira pulang.

"Bang tadi Mama ngomong mantu, maksudnya gimana?" tanya Keysha sembari menyondongkan tubuhnya ke arah depan.

"Kamu pasti tau Key," jawab Devano acuh.

"Jangan bilang Naira itu gadis yang Abang sukai? terus kemarin kalian pergi ke Semarang buat ngelamar Naira?" tanya Keysha beruntun, Deon hanya menyimak percakapan kedua kakaknya itu.

"Iya," jawab Devano sembari tersenyum.

"What?!" pekik Keysha dan Deon bersamaan.

"Kok nggak bilang sih kalo orangnya aku udah kenal, hih Abang mah," rajuk Keysha.

"Maksudnya udah kenal?" tanya Deon.

"Dia itu gadis manis yang aku ceritain loh Dek, yang umurnya masih 19 tahun," jelas Keysha, Deon hanya manggut-manggut mengerti.

"Kok bisa Bang?" tanya Keysha masih penasaran.

"Maksudnya?" tanya Devano bingung dengan pertanyaan adiknya.

"Ya kok bisa Abang kenal sama Naira? Terus Abang seyakin itu buat jadiin Naira Istri," jelas Keysha.

"Kamu nggak setuju?" tanya Devano.

"Buka gitu maksudnya Abang. Key justru seneng kalo nanti yang jadi Istri Abang itu Naira, soalnya kan dia itu solehah, manis, baik mandiri, bisa masak, intinya udah lengkap deh."

"Abang juga nggak tau Key kenapa Abang suka sama dia, yang jelas, Abang selalu ngerasain hal-hal yang belum pernah Abang rasain selama ini."

"Contohnya kaya deg-degan kalo deket dia?" tanya Deon.

"Ya semacam itu lah."

"Naira udah ngasih jawaban Bang?" tanya Keysha.

"Belum. Ini yang bikin Abang takut. Takut dia nggak nerima Abang karena keadaan Abang yang seperti ini," jawab Devano lesu.

"Nggak usah takut kali Bang, kalo kata temen Deon tuh cewek yang susah didapatkan itu punya tantangan tersendiri, bikin penasaran," jawab Deon.

"Bener apa kata Deon Bang, Abang harus lebih banyak usaha lagi. Kalo dari pandangan Keysha si, Naira itu udah punya rasa sama Abang, cuma dia masih ragu aja," jelas Keysha yang membuat Devano terkejut.

"Beneran?" tanya Devano.

"Yaelah Bang, Naira kan perempuan Keysha juga perempuan, jadi Key tau arti dari tatapan Naira ke Abang itu beda."

Senyum mengembang di wajahnya ketika mendengar penjelasan dari adiknya.

"Intinya Abang jangan sampe nyerah, kalo Deon lihat, Mbak Nai itu baik, dia nggak mungkin mandang orang karena dia kaya, Deon jamin itu."

"Doain Abang ya," pinta Devano pada kedua adiknya.

"Pasti Bang," kompak keduanya.

Setelahnya mereka kembali melanjutkan obrolan, dari membahas sekolah, rumah dan lainnya. Hingga tanpa sadar mereka sampai di halaman rumahnya dan segera keluar dari mobil memasuki rumahnya dan berkumpul dengan keluarga.

_______
Bersambung......

Idolaku Suamiku •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang