Jangan lupa Follow, Vote, and Coment 💜
Suara dedaunan yang bergesekan karena angin tidak dapat membuat perasaan seorang gadis yang kini sedang duduk di depan meja rias tenang. Dia Naira.
Hari ini, hari yang sakral baginya. Hari di mana dirinya akan berganti status. Status yang tidak pernah dia bayangkan akan dirinya sandang pada usianya yang baru menginjak 20 tahun.
Setelah semua persiapan selesai, hari itu, hari di mana Devano akan memangku semua tanggung jawab atas Naira tiba pada hari ini.
Naira tidak pernah menyangka dirinya akan menikah semuda ini, karena memang nikah muda tidak pernah terdaftar dalam list nya, tapi sekarang?
Naira percaya takdir. Naira percaya bahwa ini memang takdir untuknya. Menikah muda dengan seorang idola. Ya, dia percaya ini takdirnya.
Suara pintu diketuk membuat dirinya beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu kamar, membuka pintu dan menampilkan dua sosok wanita yang sedang menampilkan senyuman manis.
"Kami yang merias Mbak," kata salah satu wanita itu saat melihat kebingungan Naira.
Naira pun mempersilahkan kedua wanita tersebut masuk dan dirinya berjalan menuju meja rias setelah menutup pintu.
"Jangan terlalu tebal Mbak," pinta Naira saat wanita tersebut mulai membersihkan wajahnya, dan wanita itu hanya mengangguk mengiyakan.
Sedangkan di sisi lain, seorang laki-laki tengah duduk di atas ranjang lengkap dengan pakaian yang akan ia gunakan untuk mengucap janji suci di hadapan Alloh. Dia Devano.
Saat ini dirinya benar-benar gugup. Berulang kali Devano menghembuskan napas pelan guna menghilangkan rasa gugup yang hinggap di dalam dirinya.
Satu jam ke depan, dirinya akan memangku tanggung jawab baru yaitu tanggung jawab akan Naira. Kebahagiaan Naira, kebutuhan Naira, dan semua tentang Naira akan ia tanggung.
Perihal mahar yang Naira minta, sudah ia siapkan dan akan dia bacakan nanti sebelum akad dimulai.
Seorang pria paruh baya masuk ke dalam kamar yang di tempatinya. Senyuman jail terpantri di wajah wanita paruh baya itu yang membuat Devano mendengus kesal.
"Aduh anak sulung Papa udah mau married aja," goda Geo.
"Apasih Pa," dengusnya.
Air muka Geo berubah menjadi serius. "Kamu akan memangku tanggung jawab baru Dev, semua tentang Naira adalah tanggung jawabmu, jadi bimbinglah dia menuju kebaikan. Jika ada masalah, selesaikan dengan kepala dingin, jangan tinggikan ego. Hati perempuan itu seperti gelas kaca. Sekali pecah maka tidak akan bisa kembali sempurna. Maka dari itu jangan coba-coba untuk melukai hatinya, karena jika kamu melukainya maka kamu juga melukai hati Mamamu dan Keysha. Kamu paham!"
"Paham Pa," jawabnya tegas.
"Ya udah yuk ke bawah, udah mau mulai," kata Geo yang membuat Devano kembali gugup. "Nggak usah gugup, santai aja," sambungnya terkekeh.
Mereka pun keluar dari kamar tersebut dan berjalan menuju tempat diadakannya akad.
________
Setelah selesai dirias dan menggunakan pakaian pengantin, Naira saat ini duduk di depan meja rias sendirian, kedua wanita yang ditugaskan untuk meriasnya sudah keluar.
Tak lama kemudian, pintu kamar yang di tempatinya terbuka, menampilkan seorang wanita berhijab lebar sedang tersenyum ke arahnya.
"Mama," gumam Naira saat melihat Aisyah.
"Putri Mama cantik banget Masya Allah," puji Aisyah. "Gimana Nduk, udah siap jadi Istri solehah?" tanyanya.
"Insyaallah," jawab Naira.
"Jadi Istri solehah ya Nduk, nurut sama ucapan Suami karena nanti surganya Naira ada di Suami bukan lagi di Mama ataupun Bapak paham!" Naira hanya mengangguk mengiyakan.
Tanpa sadar air mata Naira mengalir begitu saja mendengar penuturan Aisyah. Naira segera menggenggam erat tangan Aisyah dan berkata dengan suara parau.
"Ma, makasih udah ngelahirin Naira, makasih udah rawat Naira, makasih udah jadi bidadari Naira, makasih." Menghela napas sebentar Naira kembali berucap, "Maafkan Naira jika selama ini ngerepotin Mama sama Bapak, maafin Naira belum bisa bahagiain Mama dan Bapak, maafin Naira yang pernah nggak nurut sama perintah kalian, maafin Naira."
"Ma, Naira minta restu untuk pernikahan ini, ridhai pernikahan Naira dan Mas Devano Ma, doakan supaya pernikahan Naira selalu di jalan yang benar, doakan Ma," pinta Naira dengan tangis yang semakin pecah.
"Selalu Nduk, selalu Mama doakan. Suatu saat pasti akan tetap ada rintangan dalam rumah tanggamu, tapi Mama menyarankan untuk selesaikan masalah kalian dengan kepala dingin, jangan tinggikan ego yang dapat membuat perpecahan, paham!" pesannya dan Naira hanya mengangguk.
"Aduh ini make up nya luntur kan," kata Aisyah sembari terkekeh dan merapikan make up Naira. "Nah udah cantik lagi," sambungnya.
Tak lama kemudian, terdengar suara seseorang melantunkan surah Al-Kahfi. Dia Devano. Suaranya sangat halus dan merdu membuat Naira yang mendengarnya kembali meneteskan air matanya.
Setelah lantunan surah Al-Kahfi selesai, berganti dengan suara tegas dari Arif yang dijawab tegas juga oleh Devano.
"SAH!!"
Suara itu menegaskan pada dunia bahwa sekarang Naira telah milik Devano begitupun sebaliknya. Segala hal yang dilakukan Naira akan ada orang yang menanggungnya yaitu Devano.
"Selamat Sayang, udah jadi Istri sekarang," ucap Aisyah sembari memeluk Naira.
Suara pintu diketuk dari luar dan terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya dengan rambut disanggul tersenyum lebar ke arah Naira dan Aisyah.
"Selamat Sayang udah jadi Istri," kata Melinda sembari memeluk Naira. "Yuk ke bawah, Suamimu sudah menunggu," katanya menggoda.
Naira turun diapit oleh Melinda dan Aisyah. Saat menuruni tangga, semua pasang mata menatap Naira dengan pandangan kagum. Kagum dengan kecantikan Naira, begitupula dengan Devano yang menatapnya tanpa berkedip.
Saat sudah dekat dengan Devano, Naira mulai melangkah sendiri tanpa diapit oleh kedua wanita paruh baya tadi, dia menghampiri Devano.
Setibanya di depan Devano, Naira langsung menandatangani surat-surat. Setelah selesai, penghulu memintanya untuk mencium punggung tangan Devano.
Dengan tangan bergetar yang membuat semua orang di sana terkekeh geli, Naira pun mengambil tangan Devano dan menciumnya dengan takdzim.
Begitupula dengan Devano yang langsung mengecup kening Naira dengan penuh kasih sayang. Tanpa sadar, air mata keduanya menetes dari manik masing-masing yang membuat kesan haru bagi para tamu.
________
Bersambung ....Ini Bab 44 kalau di Facebook sama KBM app
KAMU SEDANG MEMBACA
Idolaku Suamiku •END•
NezařaditelnéSebelumnya jangan lupa follow akun ku dulu ya ... Naira Syifa'ul Rizky, gadis rantau yang memiliki nasib baik bisa menikah dengan Idolanya sendiri yaitu Devano Jordan Aditama. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Yukk ikutin terus ceritanya.