BAB 65

2.1K 127 2
                                    

Jangan lupa Follow, Vote, and Coment 💜
.
.
.
.
_______
Btw, beberapa part lagi bakalan ending ya gays wkwk, doain biar ide lancar terus hehe
_______

"Pa ... Pa ... Pa," celotehan Nares terdengar memasuki indera pendengaran pasangan suami istri yang kini tengah menuruni anak tangga.

"Uluh ... Uluh, Nares abis main? Iya?" tanya Naira sembari mencium seluruh permukaan wajah Nares yang sudah berada di gendongannya, membuat batita menggemaskan itu tertawa kegelian.

Devano, Melinda, Keysha, Deon dan beberapa orang yang duduk di sana ikut tertawa geli melihat interaksi Nares dan juga Naira.

"Mau ke mana Bang?" tanya Keysha lebih dulu, begitu melihat iparnya membawa tas kecil di sisi tubuhnya.

"Ke Rumah Sakit bentar," jawab Devano dengan enteng. Namun lain dengan orang-orang di sekitarnya yang kini menatapnya penuh tanda tanya.

Mendapati tatapan penuh tanda tanya dari orang sekitarnya membuat Devano mau tak mau harus memberitahukan kabar bahagia ini kepada seluruh keluarganya.

"Naira hamil," terangnya santai.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga det--

"APA?!!" Pekikan dari semua orang yang ada di ruangan tersebut membuat Nares kaget dan langsung menangis.

"Cup ... Cup ... Cup ... Sayang," ucap Naira menenangkan seraya menepuk pelan punggung putranya.

"Jangan bercanda Devano," tajam Melinda yang belum percaya dengan omongan Devano.

Berdecak pelan, Devano menjawab. "Mama nggak percayaan banget sama anak sendiri, tanya aja sama menantunya," ucapnya dengan melirik Naira yang berada di sampingnya.

Mendengar ucapan Devano, kini seluruh mata yang ada di ruangan tersebut menatap Naira meminta penjelasan. "Iya Ma, Nai lagi isi. Tadi pagi udah cek pakai testpack, dan hasilnya emang positif, makanya ini mau ke Dokter biar kita tahu lebih jelasnya."

Penjelasan Naira membuat mereka tersenyum bahagia, apalagi Melinda yang kini sudah membawa raga menantunya ke dalam dekapannya setelah memindahkan sang cucu pada putranya.

"Ya ampun sayang, Mama seneng banget," pekik Melinda yang tidak dapat menutup rasa bahagianya. "Selamat ya sayang ..." Sambungnya seraya mencium pipi Naira yang sudah seperti putrinya sendiri.

"Selamat juga Ma, udah mau jadi Oma lagi hehe." Ucapan Naira sontak membuat Melinda memekik kegirangan dan dengan segera dia melepaskan rengkuhan pada tubuh Naira dan mengambil ponselnya, mengabari suaminya tentang kabar kehamilan menantunya.

"Aaa ... Nai, aku udah mau jadi Ate lagi," ucap Keysha seraya memeluk iparnya itu. Naira hanya tersenyum sembari membalas pelukannya. "Sehat-sehat ya ponakan Ate," sambungnya.

Kini giliran Deon yang dengan heboh membuka kamera ponselnya yang kini mengarah ke arah Naira. "Ya ampun Kak, aku mau jadi Om lagi huhuuu," katanya heboh membuat Devano segera menyingkirkan adik laki-lakinya itu dari hadapan Naira, membuat Deon mengerucutkan bibirnya dan berlalu pergi.

Begitu orang-orang yang ada di ruangan keluarga memberi ucapan selamat, Naira dan Devano segera beranjak untuk menemui dokter kandungan yang dulunya menangani kehamilan pertama Naira.

Pergi berdua seperti ini membuat Devano merasa seperti kembali ke masa-masa sebelumnya Nares lahir ke dunia.

Awalanya Naira kekeuh untuk mengajak Nares pergi bersama, tapi dengan berbagai cara dan alasan Devano membuat Naira mengalah dan membiarkan Nares bermain bersama Keysha dan calon tunangannya.

Begitu sampai di rumah sakit, dengan segera mereka berjalan ke ruangan Dokter Maira, dokter kandungan yang menangani Naira dulu.

"Selamat sore Dokter Maira," sapa Naira terlebih dahulu membuat Dokter wanita itu tersenyum ramah dan mempersilahkan pasangan suami istri itu untuk duduk di hadapannya.

"Ada keluhan Bu? Atau malah sudah di test?" tanya Dokter Maira membuat Naira mengeluarkan tiga alat tes kehamilan yang menampilkan hasil positif di sana.

"Sudah di test Dokter tadi pagi, ini mau tau keadaan janinnya sama usianya," jelasnya.

"Wahh, selamat ya Bu, aduh si ganteng Nares udah mau jadi Abang aja," celetuknya di akhir.

Dokter Maira segera mengajak Naira untuk berbaring di ranjang khusus dan setelahnya mengusapkan gel ke atas perut rata Naira supaya bisa melihat janinnya.

"Wahh, ini nih," katanya seraya melingkari titik kecil di dalam layar monitor. Devano yang melihatnya tersenyum haru begitupun dengan Naira. "Masih kecil Bu, Pak. Usianya sepertinya baru masuk Minggu keempat, trisemester pertama," jelasnya.

Begitu selesai melihat janin yang tengah tumbuh di rahimnya, Naira segera duduk kembali mendengarkan penjelasan Dokter Maira tentang beberapa hal yang baik dan tidak dilakukan pada saat masa kehamilan.

Meskipun ini adalah kehamilan keduanya, tapi tidak menutup Naira untuk tidak memperhatikan semua penjelasan dokter demi kebaikan dirinya dan juga janinnya. Begitupun dengan Devano yang mendengar dan mencermati penjelasan sang dokter.

"Mungkin itu saja Pak, Bu. Ini resep vitaminnya silahkan di rebut di Apotek depan. Dan untuk Ibu Naira, jika nanti nafsu makannya turun, bisa digantikan dengan perbanyak mengkonsumsi buah, seperti pisang, mangga dan beberapa jenis buah yang sekiranya bisa membuat perut Ibu Naira terisi nutrisi, jangan lupa susu ibu hamilnya juga rutin dikonsumsi ya Bu," jelasnya di sebagai penutup.

Begitu mengucapkan terimakasih, pasangan suami istri itu segera keluar dan menebus obat di Apotek seraya membawa hasil USG bukan pertama.

Senyum indah terus terukir di bibir keduanya, apalagi Devano yang sedari tadi menatap hasil USG istrinya dengan mata berbinar terang.

Tangan kekarnya meraih ponsel keluaran terbarunya dan memotret hasil USG istrinya untuk ia post di feed Instagram-nya.

Dev.adtma

adtma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️18.3778 like
@Dev.adtma see you in 9 months son ... Tag my wife @na.irasy ❤️❤️

10.3657 Coment

@na.irasy ❤️❤️

@keysha.adtm see you ponakan❤️

@afif.rh @na.irasy jelasin!

@putriput @na.irasy seriuss?!!

@mutiarapramudya @na.irasy Weh Weh Weh, apaan nih?

________
Bersambung ....

Jangan lupa follow
@PeNaila_
@naasyriz_

Idolaku Suamiku •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang