BAB 53

2.4K 130 2
                                    

Jangan lupa Follow Vote and Coment 💜
.
.
.
.
_

____
Ada yang kangen nggak?
_____

Kehamilan Naira sudah memasuki bulan keempat. Dan rencananya, keluarga Aditama akan mengadakan acara syukuran kehamilan Naira.

"Jadi gimana acaranya?" tanya Geo.

"Terserah yang hamil aja," balas Devano. "Gimana Sayang?" sambungnya.

"Emm ... Kalau acaranya di Semarang boleh?" tanya Naira.

"Kenapa?" tanya Melinda.

"Kangen rumah," cicit Naira yang membuat semuanya tersenyum.

"Ya udah, besok kita ke Semarang. Di sana mau berapa lama?" tanya Geo.

"Sebulan boleh Pa?" tanya Naira lagi.

"Oke nggak papa. Tapi nanti Papa, Mama, Keysha sama Deon cuma seminggu ya, soalnya banyak kerjaan," jelas Geo yang dibalas anggukan senang oleh Naira.

Setelah selesai berunding, akhirnya mereka semua kembali ke kamar masing-masing dan menyiapkan barang yang akan mereka bawa ke Semarang dan menetap selama seminggu.

"Assalamualaikum Ma," salam Naira setelah tersambung.

"Wa'alaikumsalam Nduk," balas Aisyah di seberang sana. "Pripun kabare?" tanyanya.

"Alhamdulillah sehat Ma. Mama gimana sekeluarga?" tanya balik Naira.

"Alhamdulillah. Suamimu mana Nduk?"

"Lagi di kamar mandi Ma," jawab Naira.

"Ohh. Tumben telefon?" tanya Aisyah heran.

"Ohh nggih Ma. Nai sama yang lain besok mau ke Semarang," jawab Naira.

"Loh kok?"

"Inggih Ma, niatnya mau ngadain acara syukuran empat bulanan," jelas Naira.

"Ohh gitu. Yo wes, hati-hati ya. Jaga kesehatan Nduk, kamu nggak sendiri lagi," pesan Aisyah.

"Inggih Ma," balasnya.

Setelah selesai mengabari orang rumah, Naira memilih untuk membereskan beberapa barang yang akan ia bawa dan gunakan selama sebulan di rumah.

"Udah ngasih tahu Mama Ay?" tanya Devano yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Udah Mas," balas Naira yang sibuk dengan kegiatannya.

"Kita sebulan ya di sana?"

"Iya Mas. Nggak papa kan? Aku kangen banget sama rumah," tanya Naira.

"Nggak papa dong," jawab Devano yang kini tengah membantu Naira.

"Tapi kerjaan Mas Dev gimana?"

"Gampang lah, bisa dikerjain di rumah." jawabnya. "Yuk tidur, udah selesai ini," ajaknya setelah selesai menutup resleting kopernya.

Naira pun beranjak menuju kamar mandi, melakukan ritual seperti biasanya sebelum tidur.

Selesai dengan ritualnya, Naira pun naik ke ranjang dan disambut oleh pelukan jangan Devano.

"Perut kamu udah gede ya Ay," kata Devano sembari mengusap pelan perut istrinya.

"Iya Mas, nggak nyangka udah ada dedeknya di perutku," jawab Naira sembari terkekeh yang membuat Devano ikut tertawa.

Idolaku Suamiku •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang