BAB 67 ENDING

3.3K 123 8
                                    

Jangan lupa Follow, Vote, and, Coment 💜
.
.
.
.

Tadinya mau update abis buka puasa, tapi baru sempet buka wattpad, jadi baru sempet update sekarang.

Udah siap baca bab ini?

Rasanya baru kemarin Naira berkata bahwa dirinya mengagumi sosok laki-laki bernama Devano Jordan Aditama. Rasanya baru kemarin Naira dibuat kaget dengan lamaran mendadak dari laki-laki yang dikaguminya. Dan rasanya baru kemarin Naira meneteskan air mata harunya saat Devano dengan tegas menjabat tangan ayahnya. Ya, rasanya baru kemarin.

Dan sekarang, lihatlah, laki-laki yang dulunya tak pernah ia sangka menjadi suaminya kini tengah bercanda dengan kedua buah hatinya.

Ya, begitu cepat rasnaya hari berganti. Tak terasa, sudah lima tahun usia pernikahannya dengan sosok laki-laki yang dikagumi oleh banyaknya wanita.

Dari lima tahun pernikahan itu menghadirkan dua jagoan kecil yang selalu mengisi hari-hari mereka. Si sulung Nareswara Errabani Aditama yang kini sudah menginjak usia empat tahun, dan si bungsu Daniswara Garvila Aditama yang baru berusia dua setengah tahun.

Ya, kehamilan keduanya ternyata menghadirkan sang jagoan lagi. Meskipun begitu, Naira dan Devano serta kedua keluarga mereka tak pernah membedakan keduanya. Karena bagi mereka, Nares dan Danis itu sama, sama-sama kebanggan keluarga mereka.

"Mama sini." Seruan Nares membuyarkan lamunan Naira tentang masa lalunya.

"Iya sayang," sahut Naira dan berjalan menghampiri suami dan kedua putra tampannya.

"Jam berapa mereka datang?" Tanya Devano begitu Naira mendudukkan dirinya di sampingnya.

Melihat jam tangan yang melingkar di lengannya, Naira menjawab, "Sebentar lagi mungkin."

Begitu Naira menyelesaikan ucapannya, bel rumahnya berbunyi nyaring, ganda ada orang yang datang ke rumahnya.

"Itu mereka deh kayaknya," ucap Naira seraya menggendong Danis berjalan ke arah pintu utama, diikuti oleh Devano yang menggendong Nares di punggungnya.

Begitu pintu terbuka, terpampang jelas seluruh anggota keluarga mereka, baik dari pihak Naira maupun Devano yang kini tersenyum lebar menyambutnya.

"Kangen," ucap Naira begitu memeluk Aisyah, sebelum Danis yang ada di antara keduanya berontak minta diturunkan.

Semua yang melihatnya sontak tertawa. Alif segera meraih Danis ke dalam gendongannya begitu melihat anak itu menatapnya.

Semua yang ada di sana kini sudah beralih ke ruang keluarga. Duduk lesehan dengan berbagai macam camilan membuat mereka nyaman dalam sebuah obrolan.

"Akung, Abang punya mainan baru." Celetukan bocah empat tahun itu sontak membuat mereka menatap Nares dengan tatapan gelinya.

Apalagi dengan langkah kecilnya yang mengarah pada Alif dengan robot mainan di tangannya, membuat mereka gemas melihatnya.

"Wahh, bagus mainannya, siapa yang beliin Abang?"

"Papa," jawabnya riang dengan tangan menujuk Devano yang tengah bermain dengan Gibran, putra pertama Keysha dan Zidan.

Untuk panggilan Abang, Nares sendiri yang memintanya untuk dipanggil Abang oleh seluruh keluarganya. Karena Nares merasa dirinya yang paling tua di antara Danis dan Gibran adiknya. Maka dari itu, dirinya memproklamasikan bahwa dirinya harus dipanggil Abang.

"Abang ayok ikut Te Zila main," ajak Nazila, adik pertama Naira yang kini berusia 12 tahun.

"Om Nicho ikut?" Tanya Nares yang dibalas anggukan oleh Nazila.

Panggilan Te Zila itu sendiri sudah di sandangnya saat Nares baru bisa berbicara. Dan hingga kini Danis maupun Gibran mengikuti panggilan Nares pada Zila, yaitu Te, singkatan dari Tante.

Begitupun dengan Nicho, meskipun bocah itu baru berusia tujuh tahun, hampir delapan, dia tidak keberatan ketika kedua putra Kakaknya memanggilnya 'Om', karena dia tahu memang sudah seharusnya begitu.

Kini, semua anak-anak sudah bermain di ruangan khusus tempat bermain yang sengaja Devano buat. Meninggalkan orang-orang dewasa yang kini kembali berbincang-bincang.

"Nggak ada niatan nambah Bang?" Pertanyaan Deon membuat Devano serta yang lain menatap bingung.

"Nambah anak," sambungnya enteng yang di sambut lemparan bantal oleh Naira, semua orang tertawa melihat interaksi antar ipar tersebut.

"Proses Yon." Jawaban santai Devano sontak dihadiahi cubitan keras dari istri tercintanya.

"Aww ... ampun Yang," ringisnya menatap melas Naira yang kini menatap tajam ke arahnya.

"Ya nggak papa Nduk, mumpung masih muda," ucapan Alif disambung senyuman senang Devano yang langsung ber-tos ria dengan mertuanya itu.

'Menantu sama mertua sama aja,' batin Naira memutar bola mata malas.

"Nggak papa Nai, nanti biar Keysha mau nyusul." Tanggapan lain dari Zidan sontak membuat Naira menatap ke arah Keysha, iparnya yang kini sudah menampar lengan berotot suaminya itu.

"Sudah-sudah," ucap Aisyah menengahi membuat mereka kembali duduk diam dan melanjutkan obrolan.

Suasana hangat ini membuat senyum Naira terus mengembang. Dia ... Bahagia, sungguh.

Mempunyai keluarga yang menyayanginya, mertua yang juga menyayanginya, suami yang mencintainya, serta kedua malaikat kecil yang selalu menghiburnya adalah kebahagiaan tersendiri bagi seorang Naira Syifa'ul Rizky.

Dia tidak pernah menyangka kisahnya akan sebahagia ini.  Menjadi seorang istri dari idolanya sendiri itu rasanya nano-nano.

Senang, cemas, khawatir bercampur menjadi satu. Belum lagi banyaknya wanita di luaran sana yang menyukai suaminya, membuat Naira sebagai seorang istri merasa takut, takut suaminya tergoda dan memilih meninggalkannya.

Namun rasa itu semua hilang seiring berjalannya waktu. Dimana Devano yang selalu memperlakukan dirinya bagaikan seorang ratu. Mencintainya dengan setulus hatinya, dan selalu menomorsatukan dirinya.

Dia mencintai Devano, sangat.

"I love you Mas," bisik Naira tiba-tiba tepat di samping telinga Devano membuat lelaki itu menggeram dibuatnya.

Menatap istrinya lembut, Devano membalas ungkapan itu, "I love you more Sayang."

Tanpa sungkan, Devano memeluk tubuh mungil istrinya dihadapan seluruh keluarga. Menumpahkan segala rasa cinta, kasih dan sayangnya yang tidak dapat dia ucapkan salah bentuk kata-kata.

Devano mencintai istrinya, sangat.

_____
END

Gimana endingnya? Nggantung nggak?
Mau extra part nggak? Kalau mau, komen yang banyak ya:)

Follow Instagram
@PeNaila_
@Naasyriz_

Idolaku Suamiku •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang