Prolog

29.5K 1.1K 25
                                    




Xe membekap mulutnya sendiri, tangannya bergetar kala melihat dua garis pada benda kecil panjang itu. Jantungnya berpacu sangat cepat, dan air matanya mulai turun membasahi pipi.

"Enggak! Enggak mungkin!" Xe berteriak kencang sambil menjambak rambutnya sendiri. Ia terisak kuat sambil mencengkeram rambutnya kuat.

Xe menggeleng keras, ini tidak mungkin. Oh ayolah, bangunkan Xe sekarang juga. Ini pasti mimpi!

Xe membenturkan kepalanya berulangkali pada dinding kamar mandi. Ia terus berteriak frustasi, bahkan darah sudah ada yang menempel pada dinding bercat putih itu.




***

Sama halnya dengan Deral, lelaki itu tampak kacau. Beling ada dimana-mana, bahkan serpihan kaca juga berserakan dilantai kamarnya.

Bagaimana bisa gadis itu hamil? Semuanya seperti lelucon baginya. Ini semua pasti karena malam itu, dimana malam itu malam tersial untuknya.

"Akhh!! Sial!"

"Deral takut, Ma..." lirihnya pelan. Tetapi sedetik kemudian, ia terkekeh miris. Mengingat bagaimana tidak sukanya Mamanya akan dirinya.

"Darimana saja Kamu? Sampe tidak pulang semalaman?! Kenapa tidak sekalian Kamu tidak pulang kerumah ini?!"

Deral menghentikan langkahnya. Ia menoleh menatap Mamanya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia tidak ingin ditatap lemah oleh kedua orang tuanya, apalagi Geral.

"Kamu sudah bisu?!"

Nika. Wanita paruh baya, yang tak lain dan tak bukan adalah ibu dari Deral dan Geral. Wanita itu menatap Deral tajam, sangat kentara sekali jika tatapan Nika mengandung kebencian.

"Deral ketiduran, Ma," Kata Deral rendah. Tidak ada ekspresi diwajahnya.

"Alasan apa itu! Kalau memang Kamu tidak suka lagi tinggal disini, Kamu langsung bilang saja. Lihat Geral, dia anak yang baik. Anak yang penurut, tidak membangkang seperti Kamu!"

Deral menggeleng pelan, ia sangat tidak suka dibanding-bandingkan. "Deral emang ketiduran. Udah, Deral capek. Deral keatas dulu,"






Dari sini lah titik kehancuran mereka. Dimana luka mulai dimulai, dan kehancuran menanti mereka.






***




WELCOME!

Akhirnya selesai prolog!!!
Wkwkwkwk, yang belum tau kisah Deral silahkan merapat. Disini bakal dikasih tau semuanya!!!

Gak tau sih ini sad apa romance, bingung juga. Menurut kalian aja! Tatahh!

Salam,
Rifka Stepani

Titik MulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang