43. Healing

4.7K 445 8
                                    

Turbo melirik sinis kearah Geral, "Untung lo lagi sakit, ya. Kalau enggak, udah gue habisin lo!" Turbo mengepalkan tangannya seolah-olah ingin meninju wajah Geral.

Sedangkan Geral sendiri berdecak kesal, kepalanya pusing melihat Turbo yang mencak-mencak seperti ikan didarat.

"Lo cowok gak, sih!?"

"Apa? Gak percaya kalau gue lakik? Sini gue tunjukin." Turbo membuka tali pinggangnya, tetapi sebelum itu, Geral lebih dulu melempar botol aqua yang masih berisi setengah tepat mengenai kepala Turbo.

"Sialan!"

"DERAL!!" Seorang wanita dengan pakaian tidurnya datang sambil marah-marah. Wajah wanita itu memerah sangking marahnya.

"SINI GAK LO?!"

"awhhh, sh gila! Lo ngapain?!" Deral memegang kepalanya akibat tarikan maut pada rambutnya.

"Lo apain serum gue? Fondations gue?!"

Deral diam sejenak mencoba mengingat, oh ya! Tadi ia menumpahkan Serum wanita itu pada kaki anjingnya. Katanya serum itu membuat kulit glowing, jadi ia langsung menumpahkan seluruhnya pada kaki anjingnya yang berwarna Pink.  Selain itu, Fondations dan lipstik Xe ia pakai untuk melukis.

"I-itu, gue tadi--"

"Lo tau gak sih itu mahal?!"

"POKOKNYA LO HARUS GANTI!" Teriak Xe bergema.

"Iya-iya, rambut gue jangan lo tarik lagi, aaa!"

Xe mengatur nafasnya yang memburu, ia berkaca pinggang sebelum merebut kasar aqua yang diberikan Turbo.

Glek

Glek

Glek

Xe minum dengan rakus, kemudian duduk disamping suaminya itu. Ia terus menatap Deral dengan tatapan mautnya.

"Apa lo liat-liat?! Lagian bedak-bedak lo itu murah, boleh gue beli satu pabrik."

"Fondations gue harganya 12 juta, lipstik yang lo pakai ngelukis itu harganya 34 juta. Dan serum gue itu 2 juta!!!!"

"34 tambah 12 tambah 2 masih 48 juta. Gitu doang,"

Turbo ingin menangis rasanya mendengar ocehan para sultan itu. Bisa-bisanya degan harga segitu ia berkata 'gitu doang'. Sangat mudah, ya untuk sultan.

"Skincale Lea halganya belapa, ya?" Tanya Rea. Ia menatap Ken yang sedari tadi duduk diam.

"Yang mana?" Tanya lelaki itu.

"Emm...biasanyakan lelei yang skincalein Lea, jadi Lea gak tau yang mana." Lelei yang Rea maksud adalah Rerei, asisten pribadinya untuk masalah kesehatan dan kecantikan. Rereilah yang setiap hari rutin untuk memberikan skincare pada nonanya itu.

"Gue gak tau."

"Lea telepon Lelei dulu, ah." Wanita itu mengambil handphone milik Ken membuat lelaki itu kaget. Karena tangan Rea masuk pada saku celananya.

"Jangan dibiasain kaya, gitu." Tegur Ken.

"Iya-iya,"

Rea berpose didepan handphone hitam milik Ken, sehingga handphone itu langsung terbuka.

Tuttt

Tuttt

Belum lama, handphonenya langsung tersambung. "Halo Tuan?"

"Halo Lelei! Ini Lea, bukan Ken."

"Oh, baiklah. Ada apa Nona?"

"Itu, Lea mau nanya. Skincale Lea halganya belapa?"

Titik MulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang