"Besok, Lo bareng gue."Xe menggeleng keras, namun, baru saja ia ingin membuka mulut, Deral sudah terlebih dahulu pergi. Terpaksa ia harus menelan kembali apa yang ingin di katakannya tadi.
"Ih, kesel!"
Xe diam sejenak, seolah tengah memikirkan sesuatu.
"Tapi... kalau dipikir-pikir, Deral romantis juga," gumamnya sembari tersenyum malu. Ia tengah membayang kan saat dimana Deral memeluknya dan mengecup puncak kepalanya. Rasanya tuh sangat-- ehem, melayang.
Tuk
"Gue tau gue orangnya romantis." Bisik Deral di samping telinga wanita itu.
Xe memergit kaget, ia menatap Deral dengan mata membulat. Apa tadi lelaki itu mendengar apa yang di katakannya tadi? Kalau iya bagaimana?!
***
Deral segera masuk dalam pekarangan rumah Axelyn. Rencananya, sekarang ia tengah menjemput wanita itu untuk berangkat kesekolah bareng.
Xe memperhatikan Deral yang sedang mematikan motornya sembari membuka helm. Wanita itu menghela nafas pelan, ia takut mengecewakan Deral. Otaknya terus mencari alasan apa yang bagus.
"Udah, yuk!"
"Em, Ral, g-gue minta maaf, ya?"
Deral mengangkat sebelah alisnya bingung, "Kenapa?"
"G-gue udah-"
Brumm
Satu motor yang sama persis seperti motor Deral datang, kemudian berhenti tepat di samping motor lelaki itu.
"Lah? Jadi, lo mau jemput, Xe? Ya udah, Lo bareng dia--"
"Nggak!" Bantah Xe tegas.
"Gue bareng sama Lo." Kata Xe sambil berjalan mendekati motor Geral.
Deral diam. Ia hanya bisa memperhatikan mereka, kenapa saat ini hatinya merasa seperti tidak di hargai? Atau jangan-jangan, ini hanya menurutnya saja.
"G-gue minta maaf sama, gue bareng sama Geral, aja."
Deral terkekeh pelan, "Gak masalah, gue permisi."
Kemudian, Deral langsung menarik gas motornya keluar dari pekarangan rumah wanita itu.
Bagai orang kesetanan, Deral terus menancapkan gas motornya. Mobil lain juga di selipnya dengan cepat, sampai umpatan dan klakson tidak di dengarnya.
"Siapa yang benar-benar tulus sama, gue?! Siapa?!!" Teriaknya menggema di jalanan. Walau terhalangi helm, setidaknya Deral sudah lebih membaik saat berteriak mengeluarkan unek-uneknya.
"Gue siapa sih sebenarnya? Gue kaya orang asing di mata mereka!!"
Deral terus berteriak frustasi, tangannya juga semakin menarik gas motornya. Bagai melayang, Deral saat ini seperti orang gila dijalanan.
Tapi...
Brakk
***
"Deral!! D-deral kecelakaan."
Mereka semua diam, kemudian langsung tertawa. Mereka tidak percaya jika Deral kecelakaan, pagi tadi saja mereka masih video call bersama. Bahkan, tadi Geral dan Xe masih sempat bertemu.
"Jangan ketawa anjing! Deral beneran kecelakaan, dia di bawa kerumah sakit sekarang!" Teriak Turbo di tengah-tengah tawa mereka yang menggema.
"Lo yang nggak usah ngaco!" Geral angkat bicara. Walau di mulut tertawa, tetapi entah kenapa hatinya sangat gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Mula
Teen FictionPositif. Ah, tidak. Lelaki humor penyimpan sejuta luka itu sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Dimana, malam itu adalah malam tersial untuk kedua insan itu. Penasaran dengan kisahnya? Maka, marilah kita ikuti alurnya dan juga ambil pelajaran d...