45. Berangkat

4K 449 9
                                    


♧○○●HAPPY READING♧•○●





I'M pregnnat,Ral♡





"Enggak ada lagi yang tinggal, kan?" Tanya Deral menatap mereka semua bergantian. Tentunya para manusia yang masing-masing memegang satu koper sama-sama menggeleng tanda tidak ada lagi yang tinggal.

Seperti janji mereka kemarin, saat ini mereka akan berangkat ke Bali untuk berlibur atau healing.

"Minyak telon Lea udah Ken masukin?" Tanya Rea sedikit mengecek tas kecil yang disandangnya.

"Udah."

"Pantesan gak ada ditas, Lea."

Ingin rasanya Ken memakan gadis itu hidup-hidup. Sudah jelas tadi ia sendiri yang memberikan kepadanya dan mengatakan 'Jangan sampai tinggal ya, minyak telon Lea.'

"Itu gue udah lo beli tadi, 'kan?" Tanya Chilla dengan berbisik kepada Turbo.

"Udah. Lagian masih dapet? Udah enam hari, loh." Jawab Turbo.

"Sebenarnya udah, cuman gue takut aja dan jaga-jaga doang."

"Yuk,kita berangkat satu mobil aja. Biar barang-barang kita dibawain mobil yang warna putih itu." Ujar Deral.

"Oke" jawab mereka serempak. Dengan senang hati mereka berjalan menaiki mobil hitam yang lumayan besar dan siap menampung delapan orang.

Dikursi pengemudi diisi oleh Xe dan Deral. Dikursi kedua diisi oleh Rea, Chilla, dan Ayyara. Sedangkan Dikursi belakang diisi oleh Turbo, Ken dan Geral. Sebenarnya tadi Xe menolak untuk duduk didepan. Tetapi Deral memaksa dengan alasan biar lebih romantis.

"Kita berapa hari dah disitu?" Tanya Turbo sambil memakan cemilan yang berupa kacang goreng.

"Tiga hari lah kira-kira."

"Lama juga,"

"Boleh juga sekalian cuci mata, cewek Bali 'kan pada cakep-cakep."

Chilla melotot kemudian tersenyum manis, sangat manis sampai membuat Turbo meringis.

"Awhh...shh, iya-iya maap, sakit sayang. Lepasin." Turbo mengelus paha nya yang dicubit Chilla. Perempuan itu memang sangat galak dan cubitannya sangat luar biasa sakitnya.

"Tau diri dong, udah punya cewek cantik kaya gue, mau cari cewe lain lagi. Mau gue potong tuh punya, lo?!"

Turbo tentu saja menggeleng kuat, jika itu beneran terjadi. Bagaimana dengan masa depan dan penerus sifat playboynya??

Geral dan Deral terkekeh, memang ada-ada saja pasangan itu.

"Kalau gue jadi Chilla sih, mending gue putusin aja siTurbo. Lagian keenakan, udah ga ganteng, ga kaya tapi maunya kaya bidadari yang jatuh dari surga." Kata Deral mengompor-ngompori.

"Tau tuh, tau diri dong!!" Sahut Geral.

"ASU!!!"

"Ludah lo!" Sentak Ken sambil mengusap wajahnya. Ia menatap Turbo sinis.

"Bhhahahahahahaha" Geral dan Deral tertawa senang setelah dapat melihat wajah pias Turbo saat berhadapan dengan Aiken.

"Gimana nasib siRea punya Suami muka datar kaya Ken, ya?"

Rea yang mendengar itu segera menyahut, "Ken baik kok, mulah senyum sama Lea. Ken juga seling cium Lea, seling peluk Lea; seling minta ini minta itu." Kata Rea. Karena memang benar faktanya memang begitu. Ken sangat manja dengannya. Bahkan Lelaki itu jarang sekali berkata kasar pada Rea.

Titik MulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang