♡I'm Prengnan't, Rel♡
"Mulai malam ini, kita tidur sekamar. Titik!"
"Idih ogah!" Xe melemparkan bantal guling tepat mengenai wajah suaminya.
"Gue buat batas, sempet lo lewatin batasnya. Gue tendang lo keluar dari jendela."
"Ini rumah siapa?" Tanya Deral.
"Rumah Lo."
"Atas nama siapa?"
"Nama Lo."
"Jadi yang berhak siapa?"
"Lo." Xe diam sejenak sebelum berteriak kencang, "gue sebagai istri gak terima, semua milik suami, punya istri juga. Paham?!"
"Hem." Deral pasrah, ia beralih memungut bantal dan selimut yang berserakan dilantai akibat ulah Xe. Ia menghela nafas kemudian duduk ditepi ranjang.
"Tidur!"
"Gak mau gue, mau nonton suami gue dulu." Xe bersiap-siap ingin tengkurap untuk menonton drama korea, yang isinya lelaki tampan semua.
Tetapi, baru saja Xe memulai filmnya, handphone nya sudah lebih dulu direbut oleh Deral.
"Tidur, nggak ada main hape lagi."
"Ish, gue kan mau liat cogan!"
"Ya apa susahnya lo tinggal liatin gue aja."
"Najis!"
"Yaudah."
"Bocah prik!"
"Eh--gue yang lo sebut bocah udah bisa buat bocah ya!"
"Terserah." Oke, jika wanita sudah mengatakan kata keramat itu, maka dunia sedang tidak baik-baik saja.
"Tirsirih." Deral menye-menye dengan mengikuti gaya bicara Xe.
Xe segera berbaring dengan memunggungi Deral, ia sungguh kesal. Kalau saja membunuh itu tidak berdosa, maka Deral lah yang pertama kali yang ia bunuh.
"Munggungin suami itu dosa, loh."
Xe menutup kedua telinganya, "Sorry gak denger."
"I love you."
"Gak denger."
"Axelyn sayang."
"Gue budeg, maaf."
"Axelyn cantik, baik, sangat ramah, suka menabung. Pokoknya kesayangan Deral."
"Gue udah tidur, jadi gak denger."
Deral terkekeh pelan melihat tingkah lucu istri kecilnya itu. Ia ikutan berbaring lalu memeluk Xe dari belakang.
"Udah sah loh, Xe."
Xe mengernyitkan keningnya bingung. Jadi jika sudah sah harus bagaimana? Apa jangan-jangan--tidak! Tolong sadarkan Xe dari pikiran kotornya.
"Y-ya terus?"
"Gue boleh?" Tanya Deral ambigu. Dan itu semakin membuat Xe dag-dig-dug ser!
"B-boleh apa?"
"Boleh cium sama peluk lo kapan aja, 'kan?"
Anjing
"O-oh."
Deral tertawa, "Sangat tidak ramah." Katanya sambil mengetuk kepala Xe pelan.
"Eh, tapi emang boleh?"
Oke, mari kita tinggalkan mereka berdua.
♡I'm pregnant, Rel♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Mula
Подростковая литератураPositif. Ah, tidak. Lelaki humor penyimpan sejuta luka itu sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Dimana, malam itu adalah malam tersial untuk kedua insan itu. Penasaran dengan kisahnya? Maka, marilah kita ikuti alurnya dan juga ambil pelajaran d...