Part 55. Seperti Bocah

651 143 29
                                    

Cokhi mendapatkan perasaan yang hangat dan bahagia hari ini. Setelah perdebatan sengit yang terjadi beberapa jam yang lalu, dia sekarang mendapatkan sesuatu yang cukup berkesan untuk dirinya. Ini adalah kali pertama Moyla mengajak kekasihnya pergi berkencan terlebih dulu. Tak ada drama atau apapun seperti yang terjadi selama ini. Tapi, Cokhi tak mau terombang-ambing perasaannya tanpa kepastian. Maka, setelah mobilnya sudah terparkir di basement mall, dia tak bergegas mengajak Moyla masuk dan pintu mobil bahkan masih terkunci.

"Aku, masih belum puas. Ini adalah penentu apakah aku bisa tidur dengan nyenyak atau tidak malam ini." Tatapannya mengarah pada Moyla, pun dengan Moyla yang juga menatap Cokhi dengan dahi mengkerut.

"Kamu masih ragu karena keluargaku?" Moyla paham, "atau tentang aku yang akan meninggalkanmu karena restu itu tak ada dari keluargaku?" Cokhi tak menjawab dan dia hanya menatap perempuan yang sudah dipacarinya selama beberapa bulan terakhir ini. Lelaki yang bagi Moyla memiliki tingkah konyol dan minus, bedebah, tak tahu diri, tapi entah kenapa dia justru jatuh cinta kepada manusia bernama Cokhi tersebut.

"Apa yang kamu inginkan aku jawab dari pertanyaan itu?" tanyanya, "kamu tahu aku bukan orang yang akan pura-pura berkata manis hanya untuk menyenangkan orang lain. Aku tidak semunafik itu."

"Aku tidak mengharapkan itu. Aku hanya meminta agar kamu mengatakan apapun yang ada di dalam otakmu sekarang. Bukan yang lain." Cokhi sudah hafal bagaimana tabiat Moyla. Dan dia menyukainya. Dia pun adalah lelaki yang paling simple. Apa yang ada di dalam hati dan otaknya tak akan pernah dia mengajaknya untuk bertindak palsu.

Moyla menarik nafasnya panjang dan kali ini dia akan meyakinkan Cokhi. Cokhi, memang terlihat tak peduli tentang apapun dan terlihat abai, tapi lelaki itu jelas pemikir yang kuat. Sedikit hal saja bisa dipikirkan berlarut-larut. Menarik tangan Cokhi dan kemudian menggenggamnya, Moyla mulai bersuara.

"Aku adalah seorang wanita. Sebuah kewajiban untuk aku mendapatkan restu dan juga wali dari Papa karena memang itu juga adalah kewajiban beliau. Aku nggak tahu kenapa bisa orang tuaku setidak suka itu sama aku, tapi aku nggak mau membalas mereka dengan hal yang buruk pula meskipun hatiku rasanya udah perih seperti ditumpahi cuka dan garam ketika luka itu belum sepenuhnya kering. Dan tentang rencana pernikahan kita, aku akan tetap menikah denganmu. Memang kapan lagi aku bisa mendapatkan dan menikahi laki-laki gila seperti dirimu kan?" akhir yang tidak menyenangkan memang. Tapi, inilah Moyla. Lidahnya terlalu licin dan itu benar-benar bisa menyakiti hati orang jika orang itu tak terbiasa dengan ucapan Moyla.

"Kamu tenang saja aku bisa dipercaya. Aku nggak akan meninggalkan kamu kalau kamu nggak nakal. Tapi beda lagi kalau kamu bertingkah..."

"Aku nggak akan bertingkah. Aku janji." Jawaban itu cepat diberikan kepada Moyla sebelum perempuan itu melanjutkan kata-katanya. Sehingga memunculkan seringai kecil di sudut bibir Moyla.

"Secinta itu kamu sama aku?" tanya Moyla

"Tentu saja. Kalau tidak, untuk apa aku mengejarmu sampai menahan sakit kakiku."

"Sudah berapa perempuan yang kamu perlakukan sama seperti aku sekarang?"

"Hanya kamu. Kamu tahu, peletku terlalu manjur bahkan hanya aku memberikan senyum, banyak wanita yang bersedia melemparkan dirinya ke dalam pelukanku. Tapi, aku nggak mau. Dari kami berempat, nggak ada yang suka diperjuangkan. Kami lebih suka berjuang, dan wanita yang sulit ditaklukkan seperti kamu inilah yang menarik." Hanya demi meyakinkan apa yang diucapkan oleh bibirnya, Cokhi bahkan membawa tiga sahabatnya.

"Oke. Kita beraksi sekarang. Aku ingin melakukan banyak hal di dalam sana."

"Ini bukan seperti yang di film-film kan? Kamu mengajakku berkencan tapi endingnya kamu minta putus. Kalau sampai itu terjadi, ku obrak-abrik kamu." Cokhi berkata dengan sungguh-sungguh. Matanya menunjukkan kesungguhannya. Moyla sangat paham itu. Anggukan diberikan kepada wanita itu dan kemudian dia menggeleng.

Mr. SimpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang