Part 19. Good Boy?

744 142 20
                                    

Cokhi malam ini sedang berkumpul dengan ketiga temannya. Mereka selalu menyempatkan dan meluangkan waktu untuk tetap bertemu meskipun terkadang jadwal kerja mereka yang padat. David sedang mempersiapkan pernikahannya, yang memang memiliki jarak yang sebentar dengan lamaran yang dilakukannya waktu itu.

Kiev, Marvel, dan David adalah tiga orang yang tidak mengambil waktu lama untuk menikah ketika meraka sudah menemukan seseorang yang menurut mereka sudah cocok dengan diri mereka.

"Gue sekarang sedang PDKT dengan Moyla." Keterus terangan yang dikatakan oleh Cokhi tersebut membuat ketiga temannya itu menatapnya. Tidak ada yang mengatakan komentarnya.

"Moyla yang sama dengan manajer Galaksi?" Marvel kemudian yang bertanya.

"Ya." Jawaban gamblang tersebut membuat mereka saling pandang. Namun David yang mengingat sesuatu kemudian bersuara.

"Lo nggak salah kan? Gue pikir hubungan lo sama dia itu nggak baik." Ingat waktu Moyla bertemu dengan David dan Kyra, kemudian Cokhi datang dan ada perdebatan sedikit di sana waktu itu antara lelaki itu dengan Moyla. Karenanya David memastikannya.

"Lo bener. Awalnya hubungan gue sama dia sama sekali buruk. Tapi takdir selalu mengaitkan kami, dan gue memutuskan untuk berdamai sama dia dan mendekati dia." Kiev dan Marvel masih bungkam. Mereka masih hanya menjadi pihak pendengar.

David menatap Cokhi dengan sungguh-sungguh, tanpa kembali mengatakan sesuatu.

"Kenapa Moyla?" Kiev bertanya, "Lo punya kenalan banyak perempuan yang gue rasa mereka jelas tak akan mengabaikan lo begitu saja." Lanjutnya.

"Gue hanya ngerasa, dia akan menjadi istri dan ibu yang baik." Cokhi menatap teman-temannya dan merasa jika mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya bukanlah hal yang memalukan. "Dan, dia adalah perempuan satu-satunya yang sama sekali nggak tertarik sama gue. Karena itu gue memutuskan untuk menjalin hubungan sama dia."

"Berhasil?" David kembali bertanya.

"Lagi proses. Dan gue rasa dia sudah mulai jinak." Ada senyum kecil yang dia keluarkan. Sepertinya dia bangga dengan pencapaiannya.

"Lo jatuh cinta sama dia?" Kiev bertanya, sepertinya mendengar Cokhi yang sedang mendekati seorang perempuan, membuat teman-temannya sedikit tak mempercayai apa yang didengarnya. Karenanya, pertanyaan-pertanyaan itu terus dilayangkan oleh mereka. Jangan berfikir kalau Cokhi menyimpang ya.

"Diantara kami, belum ada saling jatuh cinta ketika memulai hubungan ini. Sebaliknya, karena diantara kami tidak memiliki perasaan itu, makanya gue nekat mengajaknya untuk memulai. Gue rasa itu lebih baik."

Ketiga temannya benar-benar tak mendebat lagi. Dibalik sifat slengean Cokhi, lelaki itu memiliki tekat yang kuat ketika ingin mendapatkan sesuatu.

"Kalau begitu, perlakukan dia dengan baik." Kini Marvel yang bersuara, "Gue yakin kalau lo akan nggak akan menjadi lelaki brengsek dengan meninggalkan dia pas dia sedang sayang-sayangnya." Kekehan itu kemudian keluar bukan hanya dari Cokhi, tapi juga Kiev dan David mendengar Marvel yang menjiplak kata-kata yang sedang di populer di social media.

Karena waktu sudah malam, akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri pertemuan kali ini. Kiev dan Marvel pasti sudah ditunggu istrinya. Dan mereka jelas menghormati itu.

Cokhi sudah ada di dalam kamar miliknya. Siap untuk tidur namun menyempatkan untuk mengirimkan pesan untuk Moyla.

Cokhi : Aku hanya memastikan kalau kamu udah ada di dalam kamar dan bersiap untuk tidur.

Cokhi menunggu balasan perempuan itu namun tak kunjung mendapatkan jawaban. Waktu sudah terlalu malam sekarang. Hampir pukul dua belas malam, dan normalnya, semua orang sudah berada di dalam kamar bersiap untuk tidur.

Mr. SimpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang