Moyla mendapatkan kesadarannya kembali dan mundur teratur untuk melarikan diri dari sana. Orang-orang jelas tak tahu siapa yang dimaksud oleh Cokhi meskipun lelaki itu menatapnya. Maka setelahnya, dia berlari keluar dari tempat itu tanpa menghiraukan lelaki gila yang mungkin sekarang masih ada di atas panggung tersebut.
Dia merasa malu, marah, dan bahkan lelehan air matanya sudah keluar dari matanya. Mengumpat sejadi-jadinya di dalam hati, karena ulah Cokhi yang menyebalkan.
Merasa sudah jauh, dia berjongkok dan menangis di sana. Berada di belakang sebuah ruangan yang dia tak tahu itu di mana, Moyla mengeluarkan rasa sesak yang ada di hatinya.
"Brengsek!" katanya. Tak ada yang bisa mendeskripsikan apa yang dirasakan sekarang. Kenapa harus di acara orang lain. Sebenarnya Cokhi ini menganggapnya apa?
Untuk Sebagian orang, hal itu mungkin bisa dikatakan momen langka. Melamar kekasih mereka di acara pernikahan orang lain. Tapi bagi Moyla itu sangat memalukan. Dia merasa tak dihargai.
Menarik nafas, menguatkan hatinya kembali, gadis itu berdiri dan melangkah untuk pergi. Dia harus segera pergi dari sana dan meninggalkan tempat tersebut. Kalau memang perlu, dia juga akan meninggalkan Cokhi.
Dia tak tahu jika banyak orang yang sedang mencarinya. Galaksi, Cokhi, Kiev, Marvel, ikut serta dalam pencarian tersebut.
Langkah kaki Moyla cepat dan berusaha tak diketahui keberadaannya. Dia mengikuti arah panah yang ada di hotel tersebut. Toh sebenarnya mudah saja bukan, dia hanya perlu naik lift, dan di sana dia hanya perlu memencet tombol lantai berapa tujuannya.
Tapi itu tentu tak mungkin bukan, acaranya ada di lantai satu, dan banyak belokan yang tidak diingatnya ketika dia berlari tadi. "Menyusahkan." Gumannya. "Satpam kenapa juga nggak ada sih." Gerutuan itu benar-benar keluar dari bibirnya.
Menemukan jalan keluar, tapi hadangan dari arah depannya membuat kakinya berhenti. Cokhi, sedang marah terlihat dari matanya yang menatapnya tajam. Melangkah mendekat dan mengintimidasi Moyla. Tangannya kemudian mencekal tangan gadis itu dan menggenggamnya erat.
"Lepas!" gertak Moyla. Sama sekali tak ditanggapi oleh Cokhi. Lelaki itu justru menghubungi teman-temannya dan mengatakan jika dia sudah menemukan gadis yang dicarinya.
Naik ke lantai atas, membuat Moyla takut Cokhi akan bertindak jahat kepadanya. "Kamu mau ngapain?" Moyla berusaha untuk kembali bertanya namun Cokhi sama sekali tak menanggapi. Lelaki itu membuka pintu salah satu kamar, dan menyeret Moyla agar mereka bisa masuk ke dalam sana.
Setelah pintu terkunci rapat, Cokhi melepaskan cekalan tangannya, dan kembali mengintimidasi gadis itu. Moyla tentu ketakutan. Meskipun mereka sudah biasa berada di ruangan yang sama ketika di apartemen, tapi ini kondisinya sangat berbeda.
Dan ketika Cokhi melepaskan dasi dan juga jasnya, Moyla melangkah mundur. "Jangan mendekat." Katanya. Air matanya kembali keluar karena ketakutannya. Cokhi tak menghiraukan dan terus mendekati gadis itu dengan tatapan yang begitu tajam.
"Kenapa kamu lari?" tanya Cokhi akhirnya.
"Karena aku benci diperlakukan seperti itu." Moyla menangis dengan keras. Ketakukannya menguasi dirinya.
"Diperlakukan seperti apa maksud kamu?" Cokhi sudah membuka kancing lengan bajunya dan menggulungnya sampai siku.
"Kamu melamarku di acara pernikahan orang lain, itu merendahkanku."
"Lalu lamaran seperti apa yang kamu mau?"
"Jangan melamarku kalau kamu belum mencintaiku."
"Kata siapa aku belum mencintamu." Moyla tak lagi bisa berkata. Dan dia terus mundur sampai dinding menghalanginya untuk kembali melanjutkan aksinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/195622311-288-k373669.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Simple
RomanceDia bukan lelaki yang suka berbasa-basi. Apa yang ada di kepala selalu diungkapkan dengan kata. Karena memendam hasil pemikirannya di dalam kepala, tak selamanya baik menurutnya. Dan kisahnya akan di mulai. Seri ke lima dari Kimchi. Dimulai tanggal...