Acha terkejut saat tubuhnya ditarik sampai terjatuh dari tempat tidur milik bagas.
Brukk
"aww sakitt"
Bagas mencengkram dagu acha dengan kuat sampai pipi acha menjadi merah.
"akhh s-sakit kak kenapa?"
"kamu masih tanya kenapa hah?!"
Acha hanya bisa meringis karena dagunya di cengkam dengan kuat oleh bagas.
"KAMU TIDUR DI KASUR SAYA! ITU YANG BIKIN SAYA MARAH"
"KAMU TAU HAH?! SAYA TIDAK SUDI TIDUR SERANJANG DENGAN WANITA MURAHAN SEPERTIMU!" bagas tersenyum smirk sambil terkekeh jahat.
"SAYA TAU! KAMU ITU WANITA MURAHAN YANG HANYA MENGINGINKAN HARTA SAYA KAN? IYA KAN?! JAWAB!"Acha sangat terkejut saat bagas memanggilnya dengan sebutan wanita murahan.
"hikss acha ga pernah berfikir kaya gitu kak"
"acha cuma-""CUMA APA HAH?!"
Bagas menyentakkan dagu acha dengar kasar sampai acha terduduk di lantai.
"hikss hikss" sunggung sakit sekali rasanya. Acha kira setelah dia menikah dia akan mendapatkan sedikit kebahagiaan, namun ini malah lebih menyakitkan.
"acha tadi hikss cuma mau tidur aja kak"
"TIDUR DI KASUR SAYA?! IYA HAH?!"
Acha mengangguk lesu dan masih sesegukan.
"KAMU BOLEH MASUK KAMAR SAYA DAN MENGGUNAKAN KAMAR MANDI PRIBADI SAYA SAJA SUDAH SANGAT BERUNTUNG!"
"tapi ingat! tidak dengan tidur di tempat tidur saya!""hikss maaf kak"
Bagas keluar menggunakan jaket jeans nya, entah ingin pergi kemana.
Acha sedang duduk di balkon kamar sambil melipat kakinya lalu menyenderkan kepalanya di antara kedua lututnya.
Dia jadi teringat kata-kata bagas yang membuat hatinya sangat sakit dan juga perkataan pamannya kemarin saat ingin menjodohkan dia dengan bagas.
Flashback on
"acha gamau di jodohin paman"
"Acha!" bentak jovan, paman dari acha.
"PAMAN PUNYA BANYAK HUTANG DENGAN KELUARGA MEREKA! DAN PAMAN TIDAK PUNYA UANG UNTUK MEMBAYAR ITU SEMUA!"
"iya cha, lagian kamu kan udah besar juga. bibi juga udah capek ngurusin kamu" sindir dina, bibi acha. kakak dari novi, ibu acha.
"mau gamau, besok kamu harus mau dijodohkan dengan salah satu putra mereka." putus jovan.
"iya acha, lagi pula kamu cantik kok tapi ya gitu deh"
"ah iya satu lagi, setelah kamu menikah nanti kita bakal pindah ke luar negeri. jadi kamu gausah repot-repot mikirin bibi sama om"Acha hanya menunduk sambil mendengarkan mereka.
"i-iya bi, om. acha mau bilang terimakasih banyak karena bibi sama om mau ngurusin acha dari kecil, semoga bibi sama om sehat-sehat terus yah"
"ya ya, yaudah yuk sayang ke kamar"
Jovan dan dina pergi ke kamar mereka dan meninggalkan acha di ruang TV.
"hikss ibu, ayah. katanya besok acha mau nikah, tolong doain acha ya"
Flashback off
Acha meneteskan air mata nya saat memori bahagia itu terputar jelas di kepalanya.
Dimana saat itu dia masih kecil, bertubi-tubi kecupan hangat dari kedua orang tuanya terasa di pipi acha.
Acha mengeluarkan handphone miliknya, hasil dari kerja paruh waktu di minimarket saat dia SMP dulu.
"hikss acha kangen ibu sama ayah"
"acha pengen ikut kalian"
"acha ga kuat ada di sini bu"
"acha pengen di gendong ayah lagi"
"acha pengen ibu suapin acha lagi"
"acha kangen"Acha hanya bisa menangis dalam diamnya, tiba-tiba
Drttt
Drttt
DrtttHandphone miliknya bergetar menandakan ada yang menelfon. saat melihat ke layar handphone nya, acha tersenyum ternyata bintang, teman satu-satunya yang acha punya. langsung saja acha menjawab telfon itu.
"halo bibinn"
"malem caca"
Acha dan bintang terkekeh bersama karena panggilan lucu yang mereka berikan satu sama lain.
"kenapa bin?"
"gapapa kok"
"bin, besok aku mau cerita ya di sekolah"
"apaan tuh"
"besok aja ya"
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pelan bahu acha.
"eh bin aku matiin dulu ya"
"ohh okedeh"
"bye ca""bye"
Acha menyimpan handphone nya di dalam kantung celananya.
"i-iya tante?"
Wanita itu tersenyum hangat lalu ikut duduk di lantai bersama acha.
"acha yah?" Acha mengangguk semangat, namun dia bingung. siapa wanita cantik ini
"kamu bingung saya siapa?" Acha mengangguk lagi.
"saya laura, mamah nya suami kamu"
Acha terkejut, ternyata ini adalah ibu mertuanya yang masih terlihat cantik.
"o-oh m-mamah hehe"
"iya sayang, kamu cantik ya"
"makasih mah hehe"
Laura mengusap bekas air mata yang berada di sudut mata acha.
"kenapa nangis?"
Acha menggeleng sambil tersenyum manis.
"acha cuma kangen sama ibu sama ayah acha""suami kamu kemana sayang?"
"a-acha gatau mah"
Laura tersenyum dan mengelus rambut panjang dan halus milik acha.
"kamu mirip seperti almarhumah ibumu. cantik, rambut hitam dan halus, matanya yang kecoklatan, dan bentuk wajah yang sama. bahkan otakmu itu turunan ibumu sayang"
Acha menyerit bingung, apakah laura kenal dengan ibunya?
"mamah-"
"iya sayang, mamah kenal sama ibumu, novi."
"kita berteman dari SD sampai kuliah. kemana-mana selalu berdua, dan ada saatnya kita harus berpisah karena masa depan. ibumu pindah ke bandung sedangkan mamah stay di sini. di Jakarta"Acha mengangguk.
"ohhh gitu ya mah"
"iya sayang, semoga kamu bisa nerima ini semua ya cha"
"iya mah, acha bakal nerima apa yang udah jadi jalan takdir acha"
Laura tersenyum lalu memeluk gadis cantik disampingnya ini.
"cha, anggep mamah sebagai ibu kamu yah"
"iya mah pasti kok hehe"
"yaudah mamah ke dalam dulu yah, besok kita ngobrol lagi sekarang sudah malem, kamu harus tidur oke"
"iya mah"
Laura masuk ke dalam dan acha juga masuk ke dalam kamar.
Vote nya dong!
Thankyou
KAMU SEDANG MEMBACA
KANASYA (END)
Teen Fiction[COMPLETED] ⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️ Terpaksa menikah dengan lelaki yang umurnya berbeda 10 tahun? Bagaimana nasib dari gadis manis yang bernama kanasya zivany aslan. Ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak umur 2 tahun, diasuh oleh paman dan bibinya ya...