6

6.3K 188 1
                                    

Bagas sangat lelah, perutnya juga lapar karena belum makan siang padahal jam sudah menunjukkan pukul 13.40 yang artinya jam makan siang sudah selesai 40 menit yang lalu. Kopi yang dia pesan juga tinggal sedikit.

Tok tok tok

Bagas menghela nafas lelah, apakah pekerjaannya tidak akan selesai? karena sedari tadi banyak karyawan yang masuk untuk memberikannya bekas.

"masuk"

Cklek

"simpan saja berkasnya dan kembalilah bekerja"

Hening

Bagas mendongakkan kepalanya saat tidak ada jawaban dari karyawannya.

"k-kak bagas" acha menunduk saat bagas menatapnya datar namun tajam.
"k-kak m-maaf acha c-cuma"

"cuma apa hah?!" Acha tersentak kaget saat bagas menaikkan nada bicaranya.

"lagi pula untuk apa kamu datang kesini hah?! pekerjaan saya banyak. saya tidak punya waktu untuk wanita sepertimu!"

Deg.

Mengapa sakit sekali rasanya diperlakukan seperti itu oleh suami sendiri.

"ma-maaf kak, acha cuma mau ngasih ini" acha menunjukkan rantang makanan kepada bagas yang sedang menatapnya dengan tajam.

"kak bagas udah makan belum?"
"kalo belum ini" acha menaruh rantang itu diatas meja yang ada di dalam ruangan bagas "ini buat kak bagas, tadi acha yang masak masih anget kok kak" bagas diam tidak bergeming dan terjadi keheningan beberapakali detik.

"kalo gitu acha pulang dulu ya kak" saat acha membalikkan tubuhnya tiba-tiba "tunggu" acha memberhentikan langkahnya dan membalik badannya kembali.

"iya kak?"

Bagas menghela nafasnya lelah, sebenarnya dia lapar dan lelah juga.

"saya lapar"

"o-oh ini kak makannya" acha menaruh rantang makanan itu ke meja kerja bagas.

"ck, suapi saya! saya sibuk" acha terkejut saat bagas minta disuapi, apakah dia sedang bermimpi.

"heh kenapa malah bengong"

"hah oh iya iya kak" acha mulai membuka rantang makanan sambil tersenyum manis.

"kenapa senyum-senyum gitu!" Acha makin menampilkan senyum manisnya di hadapan bagas.

"gapapa kok kak"

"sial kenapa senyumnya manis banget"
"jantung ku kenapa berdetak cepat sekali sialan"
"apakah aku mempunyai riwayat penyakit jantung" batin bagas.

Acha mulai berpindah tempat jadi disampingnya  bagas dan menyendokkan makanannya.

"k-kak?" bagas membuka mulutnya saat sendok makan itu mulai disodorkan oleh acha dan makanan itu berhasil masuk kedalam mulut bagas.

Acha tidak bisa menahan senyumnya, dia sangat senang bisa menyuapi bagas makan untuk pertama kalinya.

"masakan acha enak ga kak?"

"biasa aja" acha hanya tersenyum saja, mungkin masakannya memang belum sempurna. tapi acha yakin tidak ada yang salah dengan masakannya.

"heh! kenapa senyum-senyum cepat lagi!"

"ah iya iya kak" acha mulai menyuapi bagas lagi, sedangkan bagas sibuk dengan semua berkas-berkas nya.

Cklek

"tuan bag-" ucapan daniel menggantung saat melihat bagas yang sedang disuapin oleh gadis berseragam pramuka "gas.."

Uhukk
Uhukk
Uhukk

"e-eh kak, minumannya dimana ya" bagas menunjuk dispenser air tapi Acha tidak tahu bagaimana cara menggunakannya.

"duh ini gimana kak"

Uhukk
Uhukk

Daniel masuk dan memencet tombol yang ada di dispenser itu dan diberikan kepada acha.

"ma-makasih" acha segera memberikan air itu kepada bagas dan langsung saja bagas minum.

"huh huh huh" muka bagas memerahkan sekarang.

"kamu mau bikin saya mati hah?!" Acha menggeleng.

"m-maaf kak acha tad-"

"diam! keluar sana! saya sudah kenyang, lagi pula masakan mu gaenak!" Acha melongo karena bagas mengatakan masakannya tidak enak, tapi satu rantang sudah habis tanpa sisa.

"t-tapi ini udah abis kak" acha menunjukkan rantang yang sudah kosong.

"pergi sana!"

"i-iya kak, kalo gitu acha pulang dulu assalamualaikum" acha membereskan rantang itu dan tersenyum kearah bagas lalu keluar dari ruangan melewati daniel yang kebingungan.

Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang