20

6.6K 171 0
                                    

Acha terganggu dari tidurnya karena getaran dari handphone yang dia simpan si nakas samping kasur.

"eunghh" acha mengambil handphone itu lalu matanya membelalak kaget melihat notif call yang tidak terjawab.

Sehabis sholat subuh tadi acha kembali tidur, niatnya hanya sebentar tapi dia malah kebablasan sampai jam..

Jam berapa ini?

Acha melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 8 pagi.

"HAH JAM 8?"

"astaga acha telat" acha langsung turun dari kasurnya dan membasuh muka secara terburu-buru karena handphone nya berdering lagi.

Tut

"halo?"

"..."

"hah?"

"..."

"ah iya iya sebentar"

"..."

Tut

Daniel mengehela nafas panjang, dia sudah menunggu 30 menit di depan pintu kamar hotel acha tapi tidak ada jawaban. telfon juga tidak diangkat.

Cklek

"eh om hehe"
"maaf ya om acha lama" daniel menyerit bingung melihat penampilan acha yang memakai seragam sekolahnya.

"mau kemana kamu"

"sekolah, acha telat pasti dihukum tapi gapapa deh hehe"

"kan sudah saya bilang, kamu akan home schooling. ini perintah dari om hendri"

"hah?"

"ck, masuk sana sebentar lagi gurumu datang"

"hah?"

"masuk"

"hah?"

"masuk acha!"

"eh iya-iya" acha masuk ke dalam kamarnya lagi dan duduk di sofa untuk menunggu gurunya, diikuti oleh daniel yang duduk di sofa sambil mengutak-atik handphone nya.

"dimana seragam kantor say-" ucapan bagas menggantung ketika mengingat acha sudah pergi dari rumah ini, otomatis tidak ada yang menyiapkan seragam kerja nya.

Bagas menghembuskan nafasnya gusar. dimana gadis itu sekarang?

Tapi tunggu, mengapa dia malah memikirkan gadis kecil itu? bukankah dia sangat tidak peduli dengannya.

"fuck argh sial kenapa dia selalu ada di dalam kepala gua arghh" bagas menutup pintu lemarinya dengan kasar.

Dengan cepat bagas memakai jas hitamnya dan merapihkan sedikit rambutnya lalu memakai sepatu yang kinclong.

"om"

"saya bukan om kamu"

"pak?"

"saya bukan bapak kamu"

"iya acha tau, kan ayah acha udah gaada"

Dark.

"ehm sorry" acha tersenyum kearah daniel.

"guru acha kemana om?"

"sebentar lagi mungkin"

"om udah makan?"

"blum"

"acha laper om"

"mau makan apa"

"apa aja deh om hehe"

Daniel tidak menjawab, dia hanya membuka handphonenya lalu memesan makanan lewat aplikasi.

"niel"

"..."

"jemput saya sekarang"

"..."

"hm"

Tut

"acha"

"iya om?" Guru acha sudah datang, daniel memilih guru perempuan karena jika laki-laki bahaya.

"saya harus menjemput bagas, kamu disini gapapa kan"

"gapapa om"

"tolong jaga dia" guru muda itu megangguk, karena dia terlena dengan ketampanan daniel.

"b-baik pak"

"makanannya sebentar lagi sampai, dan sudah dibayar."

"terimakasih om"

"hm" daniel keluar dari kamar hotel itu untuk menjemput bagas pergi ke kantor.

Kadang daniel heran, dia ini sahabatnya? tangan kanannya? atau supirnya? Perasaan dia selalu di suruh-suruh oleh bagas.

Tapi apa bisa buat, dia juga harus berterimakasih pada bagas dan keluarganya karena dulu, telah menyelamatkan nya dari kedua orangtuanya yang jahat, dan laras setuju untuk merawat daniel dari kecil hingga besar sekaligus menjadi teman bagas, karena bagas adalah anak yang introvert.

Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang