Ting nong
Ting nong
Ting nong"ck, siapa sih" gumam alex, pasalnya dia sedang duduk sendiri di tuang tv.
"ALEX BUKAIN PINTU ITU ADA TAMU MAMAH LAGI MASAK" teriak laura dari arah dapur.
Ya, sekarang sudah menunjukkan pukul 7 pagi dan laura sedang memasak untuk sarapan.
Tanpa menjawab perkataan laura, alex langsung melangkah menuju pintu dan..
Cklek
Deg.
"k-kak bela?" Bela tersenyum saat melihat adik dari kekasihnya ini.
"hai alex"
"kak bela bukannya?" Bela tersenyum lalu mengangguk.
Alex terkejut atas kehadiran bela, pasalnya bela dinyatakan sudah meninggal tiga tahun yang lalu.
"iya, pasti banyak banget yang mau kamu tau dari aku kan? oh ya lex, aku boleh masuk ga?"
"oh iya iya masuk kak"
Bela dan alex masuk kedalam rumah yang di dominasi dengan warna putih bersih.
"duduk kak" bela mengangguk lalu duduk di kursi ruang tamu sambil memperhatikan rumah besar yang masih sama seperti tiga tahun yang lalu.
"alex siapa yang dat-"
Pranggg
Satu piring terjatuh dari tangan laura saat melihat bela yang sedang tersenyum ke arahnya.
Acha dan bagas terkejut dengan suara piring yang jatuh dari dalam rumah, lantas mereka berlari ke dalam untuk melihat apa yang terjadi.
Saat bagas sudah sampai di ruang tamu, alangkah terkejutnya dia melihat bela yang tersenyum manis.
"hai mamah" bela bangun untuk mencium tangan laura yang sedang membeku ditempat.
"Al.." bela menghampiri bagas yang terlihat banyak sekali keringat yang menetes.
"kamu abis olahraga ya?" bela mengambil tisu di dalam tas kecilnya lalu mengelap keringat bagas dengan lembut.
Deg.
Ada rasa tidak suka dalam diri acha saat melihat wanita itu mengelap keringat bagas.
Acha tau wanita itu. wanita itu yang menyuapi bagas di kantor yang membuat acha kesal.
Dan sekarang? dia malah mengelap keringat bagas di depannya.
Bela beralih pada acha yang menatapnya.
"eh? kamu siapa?" bela menyapa acha dengan senang.
tiba-tiba bagas menjawab dengan cepat "temennya alex"
Deg.
Laura dan alex sangat terkejut atas apa yang bagas ucapkan barusan.
Acha? dia sedang menahan hantaman di dadanya yang sangat sakit. demi apapun sakitnya melebihi apapun.
"bang!"
"bagas!"
Laura menatap acha yang sudah mulai berkaca-kaca .
"i-iya acha temennya alex" setelah mengatakan itu, acha langsung pergi ke atas untuk menumpahkan semua rasa sakitnya.
Acha memasuki kamar mandi lalu menguncinya dan menyalakan shower.
Dia duduk sambil menangis dibwah air shower yang membasahi tubuhnya.
Dia tidak tahan dengan ini semua.
Sangat sakit baginya.
"hikss hiksss" acha menangis tersedu-sedu, terekam jelas dalam ingatannya, bagaimana bagas memperkenalkan acha sebagai temannya alex, bukan istrinya.
Sakit sekali hidup acha, dari kecil sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya, diasuh oleh bibi dan pamannya yang kejam, juga mendapatkan suami yang bahkan tidak menganggapnya sebagai istri.
"hiksss, acha ikhlas ya Allah" gumamnya sambil menangis.
Vote nya dong!
ThankyouJangan lupa komen sama follow author ya 🙌🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
KANASYA (END)
Teen Fiction[COMPLETED] ⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️ Terpaksa menikah dengan lelaki yang umurnya berbeda 10 tahun? Bagaimana nasib dari gadis manis yang bernama kanasya zivany aslan. Ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak umur 2 tahun, diasuh oleh paman dan bibinya ya...