Silahkan ambil earphone, baca sambil dengerin lagu diatas.
Flashback on
Dokter laki-laki itu memberikan sebuah map biru yang di dalamnya terdapat identitas pendonor ginjal untuk bagas.
Operasi transplantasi ginjal sudah selesai dari dua jam yang lalu, dan sudah saatnya dokter memberi tahu siapa pendonor yang rela memberikan ginjalnya secara cuma-cuma untuk bagas.
Saat map itu dibuka, laura dan Hendri sangat terkejut saat melihat foto seorang gadis yang tengah tersenyum manis.
Acha memegang kedua tangan bela di kantor polisi.
"mas bagas kehilangan dua ginjalnya dan butuh donor ginjal"
"bela siap kok jadi pendonor untuk al" acha menggeleng.
"acha yang bakal kasih ginjal acha untuk mas bagas" bela melepas tangan acha.
"biar bela yang jadi pendonor, yah biar bela oke" acha menggeleng dengan mata yang berkaca-kaca.
"biar acha aja"
"acha minta tolong jagain mas bagas sama naura"
"buat acha, mereka itu adalah orang yang paling spesial"
"bela harus janji, jagain mas bagas sama naura ya" acha menangis diperlukan bela, bela juga ikut menangis mendengar tuturan acha."hikss maafin semua kesalahan acha ya bela" bela menggeleng.
"acha, kamu ga salah. yang salah aku"
"karena aku, kamu jadi harus kehilangan ginjal kamu untuk bagas" acha tersenyum, lalu melihat jam tangannya."acha harus pergi, operasinya tinggal sebentar lagi"
"acha..."
"acha pamit ya bela" tanpa menunggu jawaban dari bela, acha melangkahkan kakinya keluar dari kantor polisi itu.
"anda yakin?" acha mengangguk.
"tapi saya..."
"dokter, acha mohon" dokter itu mengangguk lalu mulai menyalakan lampu operasi.
"sebentar" acha turun dari brangkar yang ada diruang operasi lalu mendekat kearah bagas yang sedang menutup matanya di samping tempat acha.
Acha menyentuh pipi bagas.
"mas bagas, acha ikhlas. acha kasih ginjal acha buat mas bagas biar mas bagas bangun lagi" acha menitihkan air matanya.
"mas bagas, mas bagas harus janji sama acha buat jaga naura ya"
"mas bagas gaboleh sedih"
"mas bagas harus cepet bangun biar bisa peluk acha untuk terakhir kalinya di ruang mayat nanti ya" para dokter yang berada diruang itu ikut menitihkan air matanya.
Bagaimana bisa acha memberikan ginjalnya untuk suaminya. bagaimana nanti reaksi bagas saat mengetahui bahwa istrinya lah yang memberikan ginjal untuknya.
Acha menghujam wajah bagas dengan kecupan-kecupan terakhirnya.
Acha tersenyum, lalu berjalan menuju brangkar.
"dokter, ambil organ-organ penting dalam tubuh acha. berikan kepada mereka yang memerlukan secara cuma-cuma" dokter itu mengangguk. memang itu yang acha katakan padanya.
Dia rela memberikan organ penting untuk orang yang sedang membutuhkan.
"sudah siap?" acha mengangguk.
"sebentar"
"izinin acha buat melihat suami acha untuk terakhir kalinya" dokter mengangguk dan membiarkan acha menatap bagas lebih lama sambil membaringkan tubuhnya di brangkar.

KAMU SEDANG MEMBACA
KANASYA (END)
Jugendliteratur[COMPLETED] ⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️ Terpaksa menikah dengan lelaki yang umurnya berbeda 10 tahun? Bagaimana nasib dari gadis manis yang bernama kanasya zivany aslan. Ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak umur 2 tahun, diasuh oleh paman dan bibinya ya...