5

6.6K 166 0
                                    

Acha melangkah memasuki rumah besar tersebut.

"kok sepi yah"

"Assalamualaikum"

Acha mencari keberadaannya laura yang biasanya membaca majalah di ruang tengah, namun tidak ada.

Dia berjalan kearah dapur dan menemukan salah satu maid.

"eh non udah pulang"

acha tersenyum manis sambil mengangguk.
"iyah hehe, oh iya acha mau nanya ko rumahnya sepi yah"

"ohh kalau nyonya laura lagi ke butik, kalau tuan hendri lagi diluar kota, kalau den alex sih biasanya jam segini lagi main"

"kalo kak bagas?"

"lagi kerja di kantornya atuh non"

"ohh gitu ya bi"

"iya non" acha melihat kearah jam tangan kecil yang bertengger di tangan mungilnya sudah menunjukkan pukul 11.30

Karena sekarang hari sabtu, SMA aditama akan selesai pembelajaran pada jam 11.

"bi, kantornya kak bagas dimana yah"

"kalo yang di Jakarta, kantornya ada disini non" bi minah, salah satu pembantu yang ada di rumah itu memberitahu alamat kantor milik bagas.

"makasih ya bi"

"iya non sama-sama"

"bi, acha gasuka dipanggil kayak gitu" acha memanyunkan bibirnya kebawah.

"terus bibi harus manggil apa non?"

"ah gimana kalo neng acha aja hihi" bi minah juga ikut terkekeh karena menurutnya acha sangatlah lucu, namun nasib nya tidak selucu itu.

Acha mulai memasak makanan kesukaan bagas, dia diberitahu bi minah kalau bagas suka udang bumbu, dan cumi asin serta sayur kangkung.

Setelah selesai memasak, acha mulai memasukan masakannya kedalam rantang yang berwarna peach putih itu.

"jadi deh" acha tersenyum manis melihat rantang yang sudah siap untuk dia berikan kepada suaminya.

"bi, acha berangkat dulu ya"

"loh ga ganti baju dulu neng?"

"udah jam 12 bi, takut terlalu siang hehe"

"yaudah atuh hati-hati ya"

"iya bi assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Acha keluar dengan seragam SMA nya namun menggunakan seragam Pramuka dengan rok yang hanya diatas lutunya.

Acha memberhentikan angkot "pak tolong nanti berhenti di alamat ini yah" Acha menunjukkan kertas yang sudah ia tulis tadi.

"ohh siap neng"

Angkot itu jalan menuju kantor bagas.

"daniel jam berapa saya meeting"

"jam satu tuan"

"hm"

Bagas sedang disibukan dengan berkas-berkas yang meminta di tanda tangani olehnya. sebenarnya dia sudah lelah ingin istirahat dan makan.

"apa tuan butuh sesuatu?"

"kopi, seperti biasa"

"baik tuan akan saya pesankan ke ob"

"hm"

Daniel, teman semasa kecil dari bagas yang sekarang menjadi tangan kanan bagas. daniel bukanlah orang punya, dia hanya orang kecil yang kebetulan memiliki teman seperti bagas. Bagas mengangkat daniel menjadi tangan kanannya karena dia mempercayai daniel.

Acha turun dari angkot itu dan membayarnya "terimakasih ya pak".

Acha melihat gedung besar yang menjulang tinggi keatas.
"wah tinggi banget"

Acha mulai melangkahkan kakinya menuju pintu utama gedung tersebut dan masuk kedalam.
Entah mengapa dia sangat nekat menemui
bagas.

"dek, cari siapa yah?"

Ada seorang wanita yang menyapanya karena dia masih menggunakan seragam pramuka.

"ah, itu acha cari kak- eh maksudnya om bagas hehe" acha bingung harus menyebut bagas siapa disaat seperti ini.

"pak bagas?"

"iyah, ada?"

"oh ada ko tapi kamu siapanya pak bagas yah?" Wanita itu meneliti penampilan acha yang terlihat seperti bocah kesasar masuk ke gedung perusahaan.

"emm acha keponakannya. yah acha keponakannya hehe"

"ohh yaudah ayok ikut saya" acha mengangguk dan mengikuti wanita tersebut masuk kedalam lift yang menunjukkan lantai nomor 20.

"nah ini ruangannya, kalo gitu saya tinggal dulu ya"

"ah iya terimakasih banyak ya" setelah wanita itu pergi, acha menarik nafasnya dalam dan mengeluarkan perlahan.

"Semoga kak bagas ga marah"

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang