59

5.7K 140 3
                                    

2 bulan kemudian

"Akhhh sakitt kak hikss"

"sabar cha, masih pembukaan ke delapan sebentar lagi ya sayang" laura ikut menemani bagas yang hanya diam sambil menggenggam tangan acha.

Sudah beberapa jam yang lalu acha mengalami kontraksi, namun dokter bilang pembukanya belum sempurna.

"hikss sakit mah" tubuh acha sudah tidak kuat lagi, ini lebih sakit dari apapun.

"bagas! mamah mau keluar dulu buat nyuruh alex ambilin barang-barang acha di rumah sama oma. kamu temenin acha ya" bagas mengangguk.

Jujur, dia sangat tidak tega melihat bagaimana acha yang sudah meringis kesakitan dari beberapa jam yang lalu.

Sesakit itu kah?

"kak, sakitt" cicit acha.

"sabar cha" acha merasa ada sesuatu basah yang keluar dari bawah.

"kak tolong panggil dokter" bagas juga melihat selimut yang acha pakai basah.

"iya sebentar"



"akhhhhhh"

"iya terus bu tarik nafas hembuskan pelan-pelan" ucap dokter wanita yang sedang menangani.

"hufftttt enghhhh akhhhh" 

"kepalanya sudah terlihat, ayok bu terus"
Acha terus mengedan dengan sekuat tenaga nya.

Sedangkan bagas terus membantu acha sambil bergumam. tangannya juga sudah memerah karena di cakar oleh acha.

Oekkkk

Oekkkk

Oekkkk




"cucuku..." gumam laura dari luar saat mendengar suara bayi yang menangis sangat keras dari dalam.

"Alhamdulillah" ucap sarah.

Alex menjatuhkan tubuhnya ke lantai saat mendengar suara tangis bayi.

"selamat yah anak nya perempuan, lahir dengan normal pada tanggal 18 September 2021." dokter itu memberikan bayi perempuan kepada acha untuk di tidurkan di dada acha yang tidak menggunakan apa-apa.

"terimakasih dokter"

"sama-sama, sekali lagi selamat ya pak, bu" dokter itu kembali mengambil peralatan untuk membersihkan darah-darah acha.



"kak, sini" acha heran, pasalnya bagas malah menjauh saat anaknya ditaruh di dada acha.

"iya" bagas mendekati acha yang sedang menggendong anaknya yang sudah dibersihkan.

Acha sudah dipindahkan ke ruangan vvip di rumah sakit ini, atas permintaan bagas.

"kak bagas gamau gendong?" bagas menggeleng.

"kenapa kak?"

"saya gabisa gendong" acha menahan senyumnya, tiba-tiba laura, sarah, hendri, dan alex datang.

"ini cucu ku?" laura menyentuh pipi bayi yang masih merah itu dengan lembut.

"oma punya cicit juga akhirnya" sarah ikut tersenyum saat melihat bayi itu.

"siapa namanya?" alex mulai ikut menimbrung.

sedangkan bagas dan acha hanya saling melirik, jujur saja mereka belum menyiapkan nama.

"belum ada?" hendri sudah bisa menebak dari gerak-gerik mereka.

"bagas, kamu sudah adzankan anakmu?" Bagas menggeleng.

"ORANG TUA MACAM APA KAMU HAH?!" reflek hendri membentak bagas. hendri kesal pasalnya bagas malah diam saja.
"cepat adzan kan anakmu"

"iya pah" bagas mencoba mengambil alih bayi itu, namun dia ragu. dia takut nanti anaknya malah terjatuh.

"adzaninnya disini aja kak, kalo kak bagas belum bisa" bagas mengangguk lalu duduk dikursi samping acha dan mulai melantunkan adzan untuk anaknya.




Satu minggu kemudian

"wihh selamet ya ca, semoga anak lo tumbuh jadi anak yang baik, sholeh, cantik kayak mamahnya.

"ekhem"

"semoga ga suka marah-marah kek bapaknya" lanjut bintang.

Hari ini mereka mengadakan acara syukuran di rumah bagas, banyak sekali tamu yang datang. mulai dari teman-teman bagas, teman bisnis, serta karyawan kantor. belum lagi semua teman-teman hendri sehingga rumah ini menjadi sangat ramai.

"eh nak bintang sudah datang"

"eh tante, iya tan"

"sama siapa?"

"bintang sendiri, soalnya orang tua bintang lagi diluar kota. mereka nitip salam sama doa aja buat anak acha"
"oh ya sama ini" bintang memberikan satu buah kotak yang dilapisi dengan kertas kado.

"dari keluarga bintang buat anak acha, siapa tadi namanya ca?"

"azarine naura calandra al ghifari" mereka akan tetap dan selalu menggunakan marga al ghifari, karena itu adalah marga turun temurun.

"panjang sih gue lupa"
"oh ya dipanggil siapa"

"naura" ucap acha.

"ekhem"

"kak bagas kenapa batuk terus?"

"gapapa" acha tersenyum manis pada bagas.

Laura juga ikut tersenyum, tapi beberapa detik kemudian dia memudarkan senyumnya saat melihat sebuah tanda di leher bintang.

"anakku.."




Vote nya dong
Thankyou

Maaf banyak yg dicepetin gaiss

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang