25

6K 167 0
                                    

"gamau kak, acha mau beli disini aja"

"terserah" bagas melepas cekalan tangannya.

"jadi mau beli berapa neng?"

"emm satu aja"

"oke tunggu ya neng" acha tersenyum lalu mengangguk dan duduk di kursi panjang yang terbuat dari kayu.

Bagas memperhatikan tempat ini, di pinggir jalan, gerobak sudah tua, tidak higenis, banyak asap. bagas tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya makanan yang bercampur dengan kuman-kuman.

"kak bagas sini duduk" bagas berdecak dan duduk dikursi kayu itu.

Tubuhnya yang gagah sangat tidak cocok duduk dikursi itu, apalagi jas hitam yang masih melekat di tubuhnya.

"ck ah ada-ada aja beli makan dipinggir jalan gatau banyak kuman apa" batin bagas menggerutu.

Beberapa menit kemudian

"nih neng udah jadi"

"ah iya berapa pak?"

"lima belas ribu" acha meraba kantung celananya dan memberikan black card nya ke tukang ketoprak yang membuat tukang ketoprak itu melongo, tapi bagas malah menahan tawanya dengan mengulum bibirnya.

"duh neng, uang cash aja yah"

"ini juga ada uangnya kok pak" sebenarnya bagas juga bingung, darimana acha bisa mendapatkan black card itu.

"iya tapi disini mah gaada alatnya neng" bagas melirik kearah jam tangan mahalnya, sekarang sudah larut jika terus membahas tentang kartu dan uang akan lama.

"ekhem"
"jadi berapa pak?"

"lima belas ribu mas" bagas membuka dompet nya, hanya ada uang berwarna merah disana, dia mengambil 2 lembar.

"ini"

"kebanyakan mas"

"ambil aja" tukang ketoprak itu mengambil uang dari tangan bagas.

"ya Allah terimakasih ya mas terimakasih banyak neng"

"sama-sama" ucap bagas.

Acha masih terdiam, terkejut dengan perlakuan bagas yang rendah hati.

"ayok udah malem"

"ah iya kak"
"pak, acha pulang dulu yah"

"iya neng, terimakasih ya"

"sama-sama pak" acha dan bagas kembali masuk kedalam mobil untuk melanjutkan perjalanan ke rumah.

"bagas dimana sih astaga" sedari tadi, laura masih mencoba menghubungi bagas namun tidak ada jawaban dari sana.

"mungkin sebentar lagi pulang ra" ucap sarah.

"bagasnjing itu ma biarin aja kali mah, paling lagi minum-mimum"

"heh! Alex!" Sentak hendri

"hehe maaf pah" jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam, namun belum juga ada tanda-tanda bahwa bagas akan pulang.

Bagas melihat gadis kecilnya ini tertidur sambil memangku ketopraknya.

Dengan terpaksa bagas barus menggendong acha sampai kamar. bagas mengambilnya ketoprak itu lalu menggendong acha ala bridal style menuju rumah.

Brakk

"astaga"

"acha yaampun"

"acha kenapa gas"

"tidur"
"bagas ke kamar dulu" semuanya bernafas lega ketika melihat bagas dan acha yang pulang dengan selamat.

Bagas menidurkan acha di kasur miliknya, lalu menarik selimut sampai batas dada.

Acha membuka matanya saat perutnya terasa keroncongan, dia tidak bisa tidur jika lapar.

"udah dirumah" acha bangun lalu hendak keluar, namun bagas memanggilnya.

"mau kemana kamu"

"makan, acha laper"
"makanan acha tadi mana"

"tuh" bagas menunjuk kearah meja yang berada di dalam kamarnya dengan dagunya.

"kak bagas mau coba?"

"gak"

"ayok coba ya" paksa acha

"engga"

"gapapah ka ayokk" acha menarik tangan bagas sampai bagas duduk di sofa dan acha membuka bungkusan ketoprak itu.

"nih" acha menyuapi bagas, agar bagas tau bagaimana enaknya makanan pinggir jalan.

"saya gamau"

"harus mau"

"ga"

"ayok sedikit aja kak" acha memaksa dan akhirnya bagas memakan ketoprak itu.

Bagas merasa bahwa makanan itu enak, lalu dia mengambil sendok yang berada di tangan acha dan memakan ketoprak itu dengan lahap.

"enak ya kak?" Bagas mengangguk "kalo gitu acha ambil minum dulu ya" bagas mengangguk lagi, acha tersenyum lalu keluar untuk mengambil minum.

Saat acha kembali ke kamarnya, dia melihat bungkus ketoprak itu sudah kosong.

Sakit sekali rasanya, kalau tau begitu acha akan beli dua bungkus tadi.

"k-kak habis yah?" Bagas mengangguk lalu mengambil air yang berada di tangan acha.

Mati-matian acha menahan untuk tidak menangis, karena perut dia juga lapar.

"acha ke-kebawah dulu ya" bagas hanya mengangguk karena perutnya merasa kenyang telah menghabiskan satu bungkus ketoprak yang seharusnya milik acha.

Acha dengan cepat berjalan kearah dapur untuk menumpahkan air matanya yang sudah membendung.

"hikss hiksss"acha membekap mulutnya agar suara isakannya tidak terdengar oleh siapapun.

"wajar kak bagas makan ketoprak itu, kan itu juga belinya pake uang kak bagas."

"tapi acha laper juga" batinnya sambil terisak.

Kalian pasti tau kan gaiss gimana rasanya laper, tapi makanan itu malah dimakan sama yang lain?



Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang