1

12.6K 327 0
                                    

Acha melangkahkan kakinya masuk menuju ruang utama rumah mewah dan sudah disambut dengan banyak maid wanita.

"selamat datang nyonya"
Acha mengangguk sambil tersenyum manis kepada mereka yang menyambutnya.

Acha sangat merasa asing jika dipanggil dengan dengan sebutan NYONYA, karena dirinya masih sangat muda untuk menjuluki sebutan tersebut.

Tiba-tiba bagas datang dengan wajah datarnya.

"selamat datang tuan bagas"

"hm"

Salah satu maid yang mungkin umurnya jauh diatas bagas dan acha mengambil koper milik acha yang berada di genggaman nya.

"biar saya bawakan kopernya nyonya"

"tidak usah!"
"biarkan dia membawa kopernya sendiri"
potong bagas.

Acha tersenyum lalu mengangguk

"tidak usah, terimakasih ya"

"tapi tua-"

Bagas mengadahkan tangannya pertanda dia tidak mau dibantah.

"b-baik tuan, kalau begitu saya pamit ke dapur lagi"

"hm"

Acha hanya menunduk saja, dia tahu pasti suaminya ini sangat terpaksa menikah dengannya. lagi pula tak apa bagi acha membawa koper nya sendiri.

"kamu, ikut saya"

Bagas jalan menuju tangga dan langsung di ikuti oleh acha dibelakangnya.

Acha dengan susah payah mengangkat koper besar miliknya untuk naik ke lantai atas yang mungkin akan menuju ke kamarnya.

Cklek

Begitu pintu kamar terbuka, acha langsung disuguhi dengan warna kegelapan dari dalam kamar itu.

"mengapa warnanya gelap sekali, apakah hidupku akan bernasib seperti kamar yang gelap ini atau lebih gelap dari ini?" Batin acha.

"ekhem"
Acha terkejut saat bagas berdeham keras.

"m-maaf o-om" cicit acha.

Bagas menyerit bingung saat anak kecil di depannya ini memanggil nya dengan sebutan om.

"kamu bilang apa tadi?"

"ma-maaf?"

"kamu menyebut saya apa tadi?"

"yang mana?"

"ck. yang barusan"

"o-om?"

Bagas mulai mendekati acha yang membuat acha mundur untuk beberapa langkah.

"k-kenapa om?"

"apakah saya setua itu hah?"

Acha berhenti mundur, karena punggungnya sudah mentok ke tembok belakang.

"m-maaf ya om"

"jawab pertanyaan saya, apakah saya sangat tua?"

"en-ngga om"

"lalu mengapa kamu memanggil ku dengan sebutan itu hah?!"

"acha gatau mau panggil apa"

Bagas masuk kedalam kamarnya lalu membuka jas hitam yang melekat di tubuhnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamarnya.

Acha menghembuskan nafas lega.

"untung aja acha ga di apa-apa in"

Acha mengelilingi kamar yang bernuansa gelap tersebut dan wangi khas laki-laki.

"kamar nya luas banget, rumahnya besar, pasti banyak deh yang suka sama om bagas, eh tapi kayaknya dia ga suka deh acha panggil dengan sebutan om. tapi acha harus panggil apa yah"

Acha melihat pemandangan dari balik jendela besar itu sambil berdiri panggilan apa yang cocok untuk suami yang umurnya jauh 10 tahun diatas nya.

"ah siapa yah"
"om?"
"eh tapi dia kan gasuka yah"
"bapak?"
"tapi dia bukan bapak acha"
"mas?"
"ihh acha gasuka panggilan itu, aneh."
"apayah, acha bingung"
"kak?"
"kayak nya bagus deh"
"kak bagas"
"ah oke acha panggil kak bagas aja hehe"

Saat acha membalikkan badannya dia terkejut melihat bagas yang bertelanjang dada di depannya dengan wangi khas nya.

"apa dia denger semuanya yah?"
"kalo iya, acha malu banget" batin acha.

"kenapa bengong disitu?!"

Acha terkejut saat mendengar suara keras yang menyentaknya.

"m-maaf om eh k-kak" acha menundukkan kepalanya, dia takut dengan pria di depannya yang menyeramkan.

Bagas membalikkan badannya lalu membuka lemari besar miliknya dan mengambil baju kaos berwarna hitam.

Bagas keluar dari kamarnya dan entah ingin pergi kemana.

Acha segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, karena tubuhnya juga sudah lelah ingin istirahat.

Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang